PSSI sangat mengecam keras soal kekerasan yang terjadi kepada wasit di PON Sumut 2024. Sebelumnya pada laga Aceh kontra Sulawesi Tengah seorang wasit dipukul hingga tak sadarkan diri oleh pemain Sulawesi Tengah.
Peristiwa bermula dari kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto yang kontroversial. Aksi kontroversial wasit direspons pemain Sulawesi Tengah dengan aksi tak terpuji meninju wasit hingga terkapar dan dilarikan dengan ambulans. PSSI mengecam keras peristiwa ini.
PSSI menegaskan sanksi terberat mengancam pemain dan wasit yang terlibat dalam peristiwa. “Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!” tegas Erick dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9/2024).
Erick mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat.
“Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat,” kata Erick.
Sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain jika terbukti mengatur hasil laga. Namun Erick menegaskan pula bahwa tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.
“Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu,” kata Erick.
PSSI menilai peristiwa ini mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang mulai menunjukkan titik cerah. Demi marwah dan tidak untuk mencegah peristiwa serupa tak terulang, Erick menjamin hukuman yang diberikan menjadi salah satu hukuman paling berat.
“Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikitpun praktik di luar fair play,” kata Erick menegaskan.
Selain buka suara soal kontroversi di laga Aceh dan Sulawesi Tengah, Erick Thohir juga berkomentar soal laga final sepakbola putri yang berjalan lancar di Stadion Mini Pancing, Deli Serdang, Sumut, Sabtu (14/9). Perebutan medali emas yang dimenangkan Jawa Barat usai mengalahkan DKI Jakarta, 3-0, ditonton tak kurang dari 3.000 penonton yang menjadi salah satu rekor terbanyak penonton PON.
Dirinya pun sangat mengapresiasi soal pelaksanaan yang berjalan baik. “Ada dua hal positif. Pertama, ini dimainkan di stadion tingkat Kabupaten dengan kapasitas lima atau enam ribu sehingga cukup dan tidak terlalu mewah.
“Kedua, pertandingan antara putri Jabar dan DKI juga menarik dan berjalan bagus dengan aliran bola yang lancar sehingga enak ditonton. Ini bagus untuk pemerataan karena terlihat talenta para pemainnya sama,” ujar Erick Thohir.
Terkait pembinaan prestasi sepakbola putri, Erick menambahkan PSSI tetap fokus untuk pembentukan timnas di semua level. “Kami masih fokus untuk timnas putri U-17, U20, dan di atasnya. Soal liga tetap kita rancang setelah 2026-2027 karena tidak mungkin kita paksakan memutar liganya, jika tidak ada talenta putri dalam jumlah banyak,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Erick juga siap mendukung perkembangan bakat muda pesepakbola wanita ini dengan mengikutsertakan dalam training camp terdekat. Tentunya dengan menjalin komunikasi dengan pelatih Timnas Indonesia Putri Satoru Mochizuki.
“Ya, dari rencana kan coach Mochi akan ada training camp di Jepang di akhir bulan ini, satu bulan ke depan, sebelum nanti melakukan kunjungan ke beberapa negara.
“Beliau melihat ada dua, kalau tidak salah, yang potensi. Ya, masih kurang sih. Kalau bisa kan, yang selalu saya bilang, 150 database kalau yang perempuan,” ungkapnya.
“Kalau sudah ada 50 aja, sudah sempat diuji. Jadi sekarang sudah ada 23-30 orang,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Erick juga menilai secara umum positif penyelenggaraan PON di Aceh dan Sumut yang berlangsung 9-20 September. “Tidak seperti yang diberitakan banyak media.
“Saya lihat positif kok. Lagipula PON itu merupakan ajang pemersatu bangsa sehingga kita harus terus dukung agar semua cabang olahraga lebih membumi dan menjadi hiburan masyarakat,” ujarnya
View this post on Instagram