Pada laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (23/9/2024) terjadi kericuhan yang melibatkan suporter dan steward. Kericuhan terjadi usai Persib Bandung keluar sebagai pemenang atas Persija Jakarta dengan skor 2-0.
Selepas pertandingan, ratusan oknum suporter memaksa turun ke dalam area lapangan. Mereka merusak pagar pembatas tribun dan melakukan kekerasan kepada beberapa steward yang bertugas.
Bahkan beberapa kedapatan melemparkan kursi ke arah steward yang langsung berlarian untuk menyelamatkan diri dari amukan oknum suporter. Lebih mendebarkan lagi karena para suporter mengejar para steward sampai ke lorong menuju ruang ganti pemain.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan kalau pihaknya langsung melakukan tindakan dengan melerai peristiwa tersebut. Keadaan pun dapat segera dikendalikan.
“Iya jadi pada saat pertandingan sudah selesai, terlihat ada suporter yang terjadi dorong-dorongan dengan steward. Kami melihat sempat ada yang melempar kursi dari suporter kepada steward,” jelasnya.
“Alhamdulillah bisa langsung kita kendalikan, kita lerai. Alhamdulillah kondisi kondusif kembali itu berkisar sekitar 5 sampai 10 menit terjadi keributan.
“Tapi langsung kita lerai dan kita amankan kembali. Alhamdulillah tidak ada masalah dan tidak ada korban,” sambungnya.
Dikatakan oleh Kusworo Wibowo kemungkinan amukan bobotoh didasari karena adanya kesalahpahaman antara suporter dan steward. Kesalahpahaman terjadi saat Persib Bandung menjamu Port FC beberapa waktu lalu di laga AFC Champions League Two 2024/25.
Dikabarkan seorang steward melakukan tindakan pelecehan verbal di laga tersebut kepada seorang suporter Wanita. Para suporter yang masih geram dengan perlakuan steward, akhirnya meluapkannya di laga kali ini.
“Iya. Mungkin, tapi coba tanyakan kepada steward. Informasinya ada kesalahpahaman antara steward dan suporter pada saat pertandingan Persib dengan Port FC,” jelasnya.
“Sehingga makanya sempat diunjukrasakan beberapa hari yang lalu. Itu baru dugaan. Yang kami dapat informasi dari panpel dan manajemen seperti itu. Mungkin ini aksi susulan dari pada kekecewaan saat pertandingan dengan Port FC terhadap steward,” tambahnya.
Memang belakangan ini di platform X tengah ramai cuitan kakak dari korban yang tidak terima adiknya dilecehkan oleh seorang steward. Sang kakak meminta kepada beberapa pihak untuk dibantu menyelesaikan masalah ini.
Ka steward nu tadi pas after match port fc, maenya ka adi aing nu cewe ngomong rek dipake 1 ku 4tan , saha pun sia kuaing doaken adi sia dipake ku 4tan goblog, lain na ngajaga keamanan ngadon rasis , sexism tolol karek jadi steward ge! Bantos up om @cowobangkit @v_frontline_pc pic.twitter.com/hxoHBjAoDQ
— Djaméttę (@Andredolken_) September 19, 2024
“Untuk steward yang tadi setelah pertandingan Port FC, masa ke adik perempuan saya bilang mau ‘dipakai’ oleh empat orang,” cuit akun @Andredolken_.
“Siapa pun kamu, saya doakan adik kamu yang ‘dipakai’ oleh empat orang. Bukannya menjaga keamanan, malah rasis, sexism. Baru juga jadi Steward,” lengkapnya.
Cuitan itu pun dalam sekejap ramai dan mendapatkan atensi dari banyak pihak. Sampai dugaan pelecehan ini masuk ke tuntutan yang dikeluarkan komunitas Viking Persib Club (VPC) kepada manajemen Persib Bandung.
“Lupa tadi tidak ambil video mukanya duh. Kalau saya salah saya tidak akan melawan diperlakukan seperti itu. Ini tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba berbicara seperti itu, steward macam apa?”
“Anda dengan linmas juga lebih tinggi linmas b**g ah. Maaf kasar tapi saya tidak terima adik saya diperlakukan seperti itu,” lanjutnya.
Sebelumnya memang para suporter sempat melakukan demo ke kantor Persib Bandung. Selain dugaan pelecehan yang dilakukan oleh steward, para suporter juga meminta keadilan kepada manajemen terkait tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemain dan ofisial tim Persib Bandung kepada seorang suporter.
Kekerasan tersebut juga terjadi di laga yang sama saat Persib Bandung menjamu Port FC. Pada laga itu Persib Bandung kalah dengan skor tipis 0-1.
PSSI
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga meminta kepada Persib Bandung untuk segera menyelesaikan kericuhan yang terjadi. Ia juga menekankan kalau Persib Bandung tidak boleh sampai lepas tangan atas apa yang terjadi.
Bahkan Arya Sinulingga mendorong adanya penegakan hukum kepada pelaku kericuhan. “Yang memang masuk ranah hukum harus masuk ranah hukum. Di sisi lain klub harus bertanggung jawab juga, tidak boleh lepas tangan,” ucap Arya dalam keterangannya.
Demi permasalahan yang tidak berlarut, Arya Sinulingga juga mendorong Persib Bandung untuk segera menyelesaikan masalah yang ada dengan supporter mereka. Ia berharap ke depannya tidak ada lagi hal serupa terjadi kembali.
“Jadi kita harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan ini masalah mereka dengan supporter. Di sisi lain juga diharapkan kalau memang ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum.”
“Tidak ada toleransi untuk kekerasan di dalam lapangan. Tidak ada alasan apapun yang bisa membenarkan,” tutupnya.
Sementara itu, dengan tambahan tiga poin yang didapat Persib membuat mereka berhasil menyalip Persija di klasemen sementara Liga 1 2024/25. Tim asuhan Bojan Hodak kini menempati peringkat ketiga dengan 12 poin. Poin Persib kini hanya terpaut empat angka dari Persebaya yang berada di puncak klasemen.
Berbeda dengan Persija yang justru harus turun ke urutan delapan. Tim asuhan Carlos Pena itu baru mengumpulkan delapan poin dari enam laga yang mereka jalani.
View this post on Instagram