Penjaga gawang timnas Indonesia, Maarten Paes akui hidupnya sangat berubah ketika ia bergabung bersama tim untuk pertama kalinya. Pernyataan tersebut ia keluarkan Ketika diwawancarai oleh media besar asal Amerika Serikat, The New York Times.
Maarten Paes merupakan pemain yang lahir dan besar di Belanda. Pemain berusia 26 tahun itu dinaturalisasi oleh PSSI untuk bisa memperkuat timnas Indonesia. Diketahui, Paes layak memperkuat timnas Indonesia karena neneknya lahir dan besar di Indonesia.
Sejak dirinya bersumpah untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), kehidupannya sudah mulai berubah. Media sosialnya mendadak tumbuh secara signifikan.
Sebelum dirinya menjadi WNI, pengikut di Instagram-nya hanya 23 ribu saja. Berbeda dengan sekarang, pengikutnya sudah di angka 1,9 juta, hanya sembilan bulan sejak dirinya menjadi WNI.
Selain di Instagram, pengikut di Tiktok-nya juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Saat ini pengikut di Tiktok-nya mencapai angka 1,3 juta. Setelah bergabung ia tak heran media sosialnya terus berkembang karena masyarakat Indonesia sangat mencintai sepak bola.
“Anda sudah tahu sebelum hal itu terjadi karena Anda telah melihatnya terjadi pada pemain lain. Negara ini sangat besar dan mereka semua mencintai sepak bola,” kata Paes dikutip dari The New York Times.
SANG NENEK
Maarten Paes mengatakan sebetulnya ia tahu kalau dirinya bisa bermain untuk timnas Indonesia. Hanya kesempatan baru datang ketika di akhir tahun 2023 lalu.
Maarten Paes dihubungi oleh PSSI untuk menjadi bagian dari timnas Indonesia. Ia pun menyambutnya dengan sangat baik.
Penjaga gawang FC Dallas itu banyak tahu soal Indonesia dari neneknya. Sebelum mengiyakan ajakan dari PSSI, ia mencari tahu soal Indonesia seperti apa.
“Saat itu, kesehatan nenek saya sedang menurun. Dia berasal dari sana (Indonesia) dan saya banyak berbicara dengannya tentang hal itu. Itu adalah hal yang dapat saya lakukan yang akan membuatnya tersenyum di akhir hidupnya.
“Itu sangat berarti bagi saya. Dia berkata, ‘Saya akan sangat senang jika kamu mau melakukan itu. Jadi dia menyemangati saya dan merupakan suatu kehormatan untuk melakukannya untuknya,” ucap Paes.
Sejak menjadi WNI, perubahan banyak dirasa oleh Paes. Kini, banyak orang yang mengenalnya ketika ke Indonesia, sesuatu yang tidak didapatnya di Belanda dan Amerika Serikat. “Saat itulah saya merasa perlu menjalin hubungan dengan media sosial saya dengan cara yang berbeda.
“Anda dapat menyingkirkannya untuk sementara waktu karena hal itu bisa sedikit membebani. Sungguh tidak nyata bahwa tiba-tiba Anda dipuja oleh begitu banyak pengikut dan kerumunan yang besar.”
Sejauh ini, Paes sudah memainkan empat pertandingan pertamanya untuk Indonesia selama FIFA Matchday. Laga pertamanya di Stadion Gelora Bung Karno di hadapan 70 ribu suporter Indonesia benar-benar membuatnya membuka mata.
Ia merasa hal tersebut sangatlah luar biasa. Yang paling membuatnya takjub karena besarnya dukungan suporter, sampai para pemain sulit untuk bisa keluar dari hotel. Ke mana pun para pemain pergi, termasuk dirinya, maka akan banyak pendukung yang berkerumun untuk sekadar meminta foto dan tanda tangan.
“Ini pertama kalinya saya menyadari betapa besarnya hal itu (dukungan suporter Indonesia). Anda melihatnya di internet, Anda melihat angka-angkanya dan Anda tidak dapat benar-benar memahaminya. Lalu kami tidak dapat meninggalkan hotel tanpa petugas keamanan,” tutupnya.
View this post on Instagram