Nasib apes dialami Betinho, pemain asing PSS Sleman asal Brasil. Pemain berusia 32 tahun itu mengalami cedera saat melakukan pemanasan tepat beberapa menit sebelum pertandingan melawan Persita Tangerang dimulai, Minggu (27/10).
Saat itu, PSS Sleman akan menjalani lanjutan laga pekan kesembilan Liga 1 2024/25. Hanya, Betinho yang biasanya masuk ke dalam 11 pemain pertama, harus rela tidak bisa beraksi di lapangan karena cedera yang dialaminya.
Dokter tim PSS Sleman dr. Lutfi Afifuddin mengungkapkan kondisi terbaru Betinho. Dikutip dari laman resmi klub, Lutfi menyebutkan Betinho mengalami cedera strain di otot gastrocnemiusnya sehingga pemain tersebut tidak jadi diturunkan oleh pelatih Mazola Junior.
“Kemarin dia merasakan ada tarikan di otot betisnya saat pemanasan. Sejauh, ini kami mencurigai dia mengalami strain di otot gastrocnemiusnya,” ungkap Lutfi.
Selanjutnya langkah antisipasi langsung dilakukan oleh tim medis PSS dengan melakukan pemeriksaan di rumah sakit demi menghindarkan cedera semakin parah.
“Saat ini, dia sudah kami rencanakan untuk dilakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) pada hari ini. Cara ini kami lakukan untuk melihat seberapa parah cedera yang dialami olehnya,” jelas Lutfi.
“Sambil menunggu jadwal untuk melakukan USG, Betinho saat ini kami istirahatkan dulu. Kami juga melakukan dukungan untuk penyembuhannya dengan memberi anti nyeri dan muscle relaxant,” pungkasnya.
Pemain berusia 32 tahun tersebut tercatat telah tampil sebanyak tujuh pertandingan bersama PSS Sleman dan telah menorehkan 461 menit bermain pada kompetisi Liga 1 Indonesia.
Pemain berkebangsaan Brasil tersebut sempat dua kali absen pada kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini ketika pekan pertama kontra Persebaya Surabaya dan pekan sembilan menghadapi Persita Tangerang.
KALAH
Selain kehilangan Betinho di laga tersebut, PSS Sleman juga harus menerima kekalahan pahit dari sang lawan. Pada laga tersebut PSS kalah dengan skor 1-2 atas Persita.
Meski memiliki banyak peluang emas, kelemahan dalam penyelesaian akhir berkontribusi besar pada kekalahan ini. Sepanjang laga, Laskar Sembada tampil dominan dan menciptakan beberapa peluang gol di depan gawang Persita. Namun, kurangnya ketenangan dalam penyelesaian akhir membuat peluang-peluang ini berakhir sia-sia.
Pelatih kepala PSS, Mazola Junior terlihat tak bisa menyembunyikan kekecewaannya di sesi konferensi pers setelah laga. Ia menyatakan bahwa timnya tidak layak kalah pada laga ini. Menurutnya, seluruh pemain sudah melakukan usaha terbaik dengan kerja kerasnya.
“Secara statistik, kami memiliki dua puluh dua kali upaya mencetak gol, tujuh tembakan tepat ke gawang dan kita hanya bisa cetak satu gol. Tercatat, ada 12 kali sepak pojok yang kami hasilkan dari serangan ke gawang Persita.
“Sayang, kita hanya bisa cetak satu gol dan melewatkan kesempatan emas melalui tendangan penalti,” ucapnya.
Coach Mazola juga menambahkan bahwa peningkatan penyelesaian akhir adalah kunci agar tim bisa tampil maksimal di laga-laga berikutnya.
“Kami tidak kekurangan peluang, tapi konsistensi dan ketenangan dalam mengeksekusi peluang harus ditingkatkan. Pemain harus lebih fokus dan tenang di depan gawang.
“Kami harus kerja keras untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga di laga-laga berikutnya kami bisa mencetak gol lebih banyak dari situasi dan kesempatan yang ada,” katanya.
View this post on Instagram