Mantan bomber Real Madrid, Karim Benzema, akhirnya ikut buka suara terkait performa Kylian Mbappe yang belum sepenuhnya memikat semenjak didatangkan sebagai bintang anyar Madrid musim ini.
Benar bahwa Mbappe sudah mengoleksi delapan gol di semua ajang. Jumlah itu menempatkannya sejajar dengan Vinicius Junior yang juga mengoleksi jumlah gol serupa dan sama-sama menjadi pemain paling produktif Madrid sejauh ini.
Namun, jika mengingat peran Mbappe yang didatangkan untuk menempati posisi nomor-9 alias ujung tombak, maka jumlah kontribusi gol Mbappe harusnya lebih banyak dibanding Vinicius selaku striker penompang.
Kebiasaan Mbappe yang lebih sering bermain sebagai striker sayap memang menjadi tantangan tersendiri bagi Madrid. Ia sudah terbiasa bermain di posisi itu baik di level klub, PSG, maupun di timnas Prancis.
Sedangkan di Madrid, posisi itu sudah menjadi hak milik Vinicius yang terbukti musim ini makin sangar. Jadi, mengubah gaya permainan Mbappe menjadi pemain nomor-9 bukanlah perkara mudah, apalagi jika diharapkan dalam waktu cepat.
Benzema, selaku ujung tombak terakhir Madrid yang cukup produktif, memahami betul hal tersebut. Apalagi, ia juga merupakan rekan Mbappe di timnas Prancis. Keduanya kerap bermain berdampingan, Mbappe sebagai penyerang sayap, Benzema sebagai ujung tombak.
“Buat saya, masalahnya jelas, Mbappe bukan penyerang tengah. Karena setiap kali bermain di posisi itu, termasuk di timnas, ia tak terlalu bagus. Ditambah lagi, di posisi penyerang kiri Madrid, sudah ada Vini yang gaya permainannya mirip. Itu masalahnya,” ujar Benzema dilansir Football Espana.
Berhubung keduanya berhubungan baik, Benzema yang kini berseragam Al-Ittihad, tak segan untuk memberi masukan bagi rekannya tersebut.
“Menurut saya, ia tak mungkin menggeser Vinicius karena Vini saat ini justru pemain terbaik di posisi itu. Mbappe yang harus mencamkan di kepalanya bahwa ia kini berperan sebagai striker no-9 dan harus melupakan tampil sebagai penyerang sayap. Benar bahwa Mbappe juga bagus di posisi itu. Tapi, untuk saat ini, ia yang harus menyesuaikan pergerakan Vini. Jika Vini ke dalam, ia bergerak ke luar, dan begitu terus, harus saling mengisi,” ujar Benzema.
Benzema meyakini bahwa hal ini bisa diatasi, terlebih pelatih Madrid, Carlo Ancelotti merupakan sosok yang sangat berpengalamanan dalam menangani nama-nama besar.
“Saya kira Ancelotti paham betul akan hal ini dan ia akan menemukan solusi. Khusus buat Mbappe, ia bakal terus mendapat tekanan yang lebih besar di Madrid ketimbang di PSG. Di Madrid, saat ada striker yang tak bisa mencetak gol di dua atau tiga laga, maka publik akan menyerang Anda. Mbappe harus terbiasa dengan hal itu. Lagipula, tekanan seperti itu bagus baginya,” tutup Benzema.
Mbappe dan Madrid tengah dalam persiapan menjamu AC Milan di ajang Liga Champions dini hari nanti, Rabu (6/11). Laga ini bakal menjadi ajang pembuktian El Real bagi para penggemar mereka di Bernabue setelah mereka berduka atas kekalahan menyakitkan 0-4 dari Barca di El Clasico pekan lalu.
View this post on Instagram