Setelah menelan kekalahan di dua laga terakhir Liga Champions (0-2 vs Liverpool dan 1-3 vs AC Milan), Real Madrid akhirnya bangkit usai menaklukkan tuan rumah Atalanta, 3-2, Rabu (11/12).
Tiga gol Madrid dicetak Kylian Mbappe (menit 10’), Vinicius Junior (56’) dan Jude Bellingham (59’). Sementara itu, gol-gol Atalanta dicetak Charles De Ketelaere (45+2 – pen), dan Ademola Lookman.
Meski tim kesayangannya menang, Madridistas, terutama yang menyaksikan langsung, tentu paham betul bahwa Mbappe dkk. tampil tak terlalu bagus.
Jika berkaca pada data statistik laga, Carlo Ancelotti dan pasukannya bahkan bisa dibilang beruntung bisa membawa pulang tiga poin.
Menurut Flashscore, Atalanta lebih mendominasi jalannya laga lewat persentase penguasaan bola 55% berbanding 45%.
Bukti yang lebih sahih lagi, tuan rumah mampu mengkreasikan 20 peluang. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari yang bisa dibuat Madrid (10 peluang).
Menurut Opta, ini merupakan kali pertama sejak November 2016 di mana Madrid berhasil memenangi laga meski punya peluang lebih sedikit dibanding lawan. Kala itu, Madrid yang masih ditangani Zinedine Zidane, menang atas wakil Portugal, Sporting CP.
*Deg-deg’an
Para pendukung Madrid makin deg-degan karena dari 20 peluang Atalanta, ada sembilan yang berupa tembakan on-target. Beruntung bagi Madrid karena tujuh di antaranya berhasil dimentahkan Thibaut Courtois.
Kalaupun ada yang menggerus penampilan stand-out sang kiper adalah karena dua gol Atalanta yang bersarang ke gawangnya.
Di menit-menit akhir (90+4’), para pemain Madrid harusnya merasa bersyukur gawang Courtois tak kebobolan untuk ketiga kalinya. Pasalnya, striker Atalanta yang juga andalan timnas Azzurri, Mateo Retegui, menyia-nyiakan peluang emas.
Berdiri bebas tanpa pengawalan di mulut gawang Madrid, ia gagal meneruskan umpan silang Lookman. Alih-alih menceploskan bola dari jarak dekat, ekseskusi Retegui justru melambung.
*Gol ke-50 Mbappe
Terlepas dari penampilan yang kurang meyakinkan tersebut, Madrid tetap mencatatkan sejumlah hal positif yang setidaknya mengobati penampilan kurang meyakinkan Madrid.
Yang pertama soal gol pembuka laga yang dicetak Mbappe. Pasalnya, gol tersebut merupakan gol ke-50 sang bomber dari total 79 penampilannya (bersama PSG dan Madrid) di ajang Liga Champions.
Menurut Opta, Mbappe (berusia 25 tahun dan 356 hari) juga tercatat sebagai pemain termuda kedua yang mampu mengoleksi 50 gol Liga Champions setelah torehan impresif serupa yang dibuat Lionel Messi pada tahun 2012. Kala itu, Messi berusia 24 tahun dan 284 hari).
*Kekompakan trio Mbappe-Vinicius-Bellingham
Hal lain yang juga menyegarkan dahaga Madridistas adalah keberhasilan trio andalan mereka Mbappe-Vinicius-Bellingham dalam menjebol gawang lawan.
Menurut Squawka, ini merupakan kali pertama ketiganya bisa sama-sama masuk dalam scoresheets dari total 14 laga di semua ajang.
Kredit lebih layak diberikan kepada Bellingham. Tak hanya menyumbang satu gol, gelandang Inggris itu juga tampil habisan-habisan membantu pertahanan.
Ia tercatat sebagai pemain Madrid dengan jumlah memenangi duel terbanyak di laga ini (9 kali). Berkat kontribusinya tersebut, Bellingham juga dinobatkan sebagai pemain terbaik laga.
View this post on Instagram