Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berbicara soal kekalahan timnas Indonesia dari Vietnam di laga ketiga Piala AFF 2024. Pada pertandingan tersebut, timnas Indonesia takluk dengan skor tipis 1-0.
Satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan tersebut dicetak oleh Nuyen Quang Hai di menit 77. Akibatnya timnas Indonesia harus menerima kekalahan pertamanya di Piala AFF 2024.
Kendati begitu, Erick Thohir mengaku tak begitu pusing soal kekalahan tersebut. Ia justru menilai kalau para pemain muda di timnas Indonesia sudah bermain sangat baik.
Bagaimana tidak, timnas Indonesia yang rataan usianya tidak lebih dari 20 tahun itu, bisa menahan imbang pemain senior dari Vietnam. Bahkan beberapa kali hamper bisa unggul, jika beberapa peluang yang didapat bisa dimanfaatkan menjadi gol.
“Lawan Vietnam, seperti hitungan kalah terhormat, kalo bisa seri luar biasa. Tadi malam, pemain-pemain menunjukkan permainan yang baik. Belum maksimal baik ada kesempatan jadi baik,” kata Erick ketika ditemui awak media setelah acara PSSI Partner Summit 2024 di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Senin, (16/12/2024).
Pada laga selanjutnya, timnas Indonesia akan menghadapi laga terakhir sekaligus penentu. Erick Thohir pun memasang target di laga ini demi bisa melaju ke babak selanjutnya.
“Jadi saya akan minta lagi seluruh tim ya untuk kembali sama-sama bersatu. Pelatih juga fokus ke targetnya, melawan Filipina ini harus menang,” tambah Erick.
Kekalahan yang diterima dari Vietnam, baginya patut untuk dijadikan pelajaran. Terlebih para pemain yang tampil merupakan pemain muda calon pemain timnas Indonesia ke depannya.
Erick pun menyampaikan maksud dari menurunkan tim U-22 di laga ini. Menurutnya, timnas Indonesia sudah harus mempersiapkan generasi baru untuk tim Garuda mendatang.
Mengingat beberapa pemain sebentar lagi menyentuh usia 30 tahun, membuat ancang-ancang sudah harus dilaksanakan sejak jauh hari. “Artinya kalo kita tidak menyiapkan tim yang hari ini sedang berusaha main di Piala Asia bahkan coba lolos Piala Dunia, ya tidak mungkin.
“Ya kita lihat juga banyak pemain-pemain kita sudah mulai lima tahun lagi itu sudah mulai ke senior, jadi ya kita harus terus bangun,” ungkapnya.
IVAR JENNER DAN JUSTIN HUBNER
Timnas Indonesia sebetulnya turut memanggil dua pemain abroad lainnya di Piala AFF 2024 seperti Ivar Jenner dan Justin Hubner. Akan tetapi, keduanya tidak juga hadir sampai laga ketiga.
Erick Thohir pun tanggapi santai keadaan tersebut. Ia menyampaikan kalau PSSI mengerti dengan kondisi keduanya yang tidak dilepas oleh timnya.
“Saya dari awal kan memang tidak memaksakan semua pemain harus bergabung. Justru prioritas kami meningkatkan pemain-pemain yang ada di Liga Indonesia,” jelasnya.
“Saya ingatkan pemain juga ada capeknya, bisa cedera dan, ingat lho, para pemain tim nasional ini enggak punya gaji dari kami. Jadi sesuatu yang kami harus menghormati bahwa kami juga harus jaga karier mereka,” tambahnya.
BIAYA TIMNAS INDONESIA
Dalam acara PSSI Partner Summit 2024, turut hadir seluruh perwakilan dari partner atau sponsor untuk timnas Indonesia. Bagi Erick kehadiran para partner dari PSSI sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan mereka selama ini.
Terlebih, PSSI sebagai organisasi harus mencari cara agar dapat mendapatkan pendapatan di tengah pengeluaran yang fantastis. Pria yang juga Menteri BUMN itu menyatakan kalau biaya untuk timnas Indonesia tidaklah sedikit.
“Kembali seperti yang saya sampaikan tidak mungkin kita bergantung hanya dari pemerintah. Rp 650 miliar lebih adalah angka yang fantastis, saya juga tidak pernah berpikir bahwa mengelola sepak bola itu angkanya sebegitu besar,” ungkap Erick.
“Kalau dulu bola basket (membutuhkan) Rp30-40 (miliar) cukup. Di bulutangkis mungkin Rp 80 (miliar). Ini (sepakbola) benar-benar hampir bisa 7 sampai 10 kali lipat.
“Artinya ya memang peran pemerintah dan private sector harus menjadi kesatuan. Jika tidak, kita tak mampu (menanggung) semuanya,” lanjutnya.
Erick menyebutkan alokasi terbesar dari anggaran yang disiapkan adalah untuk pembiayaan Timnas Indonesia. “Dari (jumlah) Rp 650 miliar, Tim Nasional hampir Rp 390 miliar. Itu di luar futsal, Timnas bola pantai, jadi angka yang hampir 60 persen lebih itu untuk Timnas.
“Itu juga belum kami hitung fasilitas pendukung Timnas, seperti sports science, yang lain-lainnya lah, yang belum kami memasukkan itu.
“Yang pasti tahun ini jumlah sponsor naik. Tapi kita tidak tahu apakah bisa naik terus ke depannya. Soalnya kalau perbandingan kita dengan (negara) tetangga, banyak di Asia Tenggara itu (pengeluaran) sampai Rp 1 triliun. Tapi kita dengan Rp 600an miliar dengan prestasi hari ini berarti kita efisien,” tutupnya.
View this post on Instagram