Persib Bandung tengah diselimuti kesedihan yang mendalam setelah dokter timnya, Dokter Rafi Ghani meninggal dunia tadi malam, Senin (23/12/2024). Dokter Rafi Ghani menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiāun. Telah meninggal dunia dokter tim Persib, dokter Rafi Ghani, Senin 23 Desember 2024 di RSHS,” tulis pesan dari official tim Persib Bandung.
Diketahui kalau dokter Rafi Ghani memang sudah sakit sejak akhir November 2024. Almarhum sempat keluar masuk rumah sakit sejak saat itu.
Sebelumnya dokter Rafi Ghani sempat mendampingi tim ketika melawan Malut United, 13 Desember lalu. Kala itu tim berhasil memenangkan laga dengan skor 2-0. Bahkan ia sempat mendampingi operasi Dedi Kusnandar yang mengalami patah tulang fibula, Kamis, 19 Desember 2024.
Kepergiannya tentu saja meninggalkan kesedihan yang mendalam. Bagaimana tidak, dokter Rafi sudah bersama tim sejak 2009 lalu. Pria kelahiran 10 Juli 1969 tersebut juga sempat menjadi dokter timnas bola basket Indonesia dan juga dokter bagi atlet tinju serta gulat.
DEDI KUSNANDAR
Dedi Kusnandar yang sempat ditemani dokter Rafi saat operasi patah kakinya, mengaku sangat terpukul. Ia masih tidak menyangka sosok yang cukup berjasa untuknya telah meninggal dunia.
“Ya pastinya saya salah satu yang paling kehilangan. Banyak saya kenangan sama beliau ini, 10 tahun kenal sama beliau ini, saya paling terpukul,” ucap Dedi Kusnandar dikutip dari Simamaung.
Dado -sapaan akrab Dedi Kusnandar- tak segan menyebutkan kalua dokter Rafi merupakan sosok yang sangat baik untuk pemain dan staf di Persib Bandung. Baginya Dokter Rafi merupakan seorang tauladan yang siap membantu siapa saja di tim yang membutuhkan dirinya.
“(Sosok) beliau, tanya semua pemain, tanya pelatih, tanya semua pengurus, gimana dokter Rafi itu. 24 jam tuh dia kalau dihubungin tuh siap, makanya saya itu sangat kehilangan beliau itu.
“Dia sangat baik, sangat perhatian sama semua pemain, sama semua, dia tidak pilih-pilih, sangat peduli sama pemain,” ungkap Dado.
Lebih mendalam lagi, Dado mengenang momen-momen terakhir bersama dokter Rafi. Dokter Rafi yang tengah sakit, justru masih mengingat dan peduli dengan keadaan Dado yang baru saja selesai doperasi.
“Kemarin, sampai saat-saat terakhirnya, beliau itu dalam kondisi yang kita tahu (sedang sakit), masih mengantar saya untuk operasi. Dan dia di samping, menunggu. Masih bisa bercanda-bercanda, makanya sangat kehilangan sosok dokter Rafi,” ujar Dado bercerita.
“Saya minta doanya buat semuanya, mudah-mudahan beliau ini (husnul khatimah). Saya jadi orang pertama bersaksi beliau itu, orang paling baik dan mudah-mudahan surga buat beliau,” tambahnya.
UMUH MUCHTAR
Selain Dado, Manajer Persib, Umuh Muchtar juga merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Bukan tanpa alasan, ia dan dokter Rafi sudah Bersama sejak 2009. Waktu yang tidak sebentar membuat Umuh merasa kehilangan sosoknya.
“Kenangan yang terakhir kemarin hari Jumat ya. Hari Jumat kemarin, tiga hari yang lalu. Bayangkan beliau mengurus yang sakit Dedi Kusnandar. Beliau pun juga lagi tidak begitu sehat. Tapi dengan segala cara. Supaya Dedi bisa dioperasi. Sampai tuntas, ditungguin,” ucap Umuh.
“Saya hari Jumatnya. Tiga hari yang lalu. Berkumpul dan saya besuk, nengok Dedi. Beliau ada dengan istrinya juga. Ya berkumpul juga dengan yang lain. Cerita, dia selalu bilang mau dioperasi, mau dioperasi,” ujarnya.
“(Saya tanya) Apa yang sebenarnya dok sakitnya gitu? 1-2 bulan kan tidak ketemu penyakitnya. Dokter bilang katanya ini ada benjolan di dalam (menunjuk perut) kecil,” tutupnya.
View this post on Instagram