Real Madrid sukses menyusul rivalnya, Barcelona, ke final Piala Super Spanyol usai menyingkirkan Mallorca 3-0, Jumat (10/1), di King Abdullah Sports City, Jeddah. Ketiga gol Madrid dicetak Jude Bellingham (menit 63’), gol bunuh diri Martin Valjent (90+2), dan Rodrygo (90+5’).
Meski menang tiga gol tanpa balas, permainan agresif Madrid sempat mentok di babak pertama.
Mengacu pada data statistik laga, Kylian Mbappe dkk. melepaskan 15 tembakan di 45 menit awal. Dari 15 tembakan itu, lima yang on-target, empat off-target, dan enam kena blok pemain lawan.
Menurut Opta, catatan 15 tembakan Madrid tersebut bahkan menjadi jumlah tembakan terbanyak yang dilepas sebuah tim Spanyol tanpa berujung gol, khusus di 45 menit awal, di semua ajang musim ini. Itu artinya, tak ada tim lain yang lebih sial dari Madrid jika bicara peluang gol.
Skuat asuhan Carlo Ancelotti mulai tampil lebih lepas begitu Bellingham memecah kebuntuan. Dilansir Opta, gol tersebut merupakan gol ke-9 Bellingham dalam dua bulan terakhir.
Dengan begitu, ia menjadi gelandang paling produktif di lima liga top Eropa dalam kurun waktu serupa. Bellingham cuma kalah subur dari Mohamed Salah (12 gol/Liverpool), Alexander Isak (11 gol/Newcastle), dan Patrik Schick (10 gol/Bayer Leverkusen).
9 – Jude Bellingham🏴 is the midfielder in the Top 5 European Leagues to have scored the most goals in the last two months in all competitions (nine goals). Efficiency.#Bellingham 🤍💜#SpanishSuperCup pic.twitter.com/XcrpXSV1Wm
— OptaJose (@OptaJose) January 9, 2025
Setelah gol Bellingham lahir, Ancelotti bersyukur permainan anak-anak asuhnya makin terorganisir. Terbukti, Bellingham dkk. tak cuma mempertahankan keunggulan, tapi juga mampu menambah dua gol.
“Kami mengawali laga dengan baik dan harusnya bisa mencetak gol lebih awal, namun gagal. Lalu kami tak mencetak gol kedua hingga menit 90. Itu membuktikan bahwa laga ini tak mudah. Bagusnya, para pemain mengerahkan segala cara untuk menang,” ujar Ancelotti dikutip Football Espana.
“Lawan bertahan dengan cukup baik dan punya beberapa peluang dari duel-duel udara. Segalanya bisa saja terjadi, namun permainan tim kami makin seimbang setelah gol pertama. Intinya kami tampil bagus dan sekarang melangkah ke final,” lanjutnya.
*Superclasico ke-3 secara beruntun
Tiket ke final ini memastikan Madrid bersua rival abadi mereka yang sudah lebih dulu lolos, Barcelona. Sehari sebelum Madrid bertanding, Robert Lewandowski dkk. menyingkirkan Athletic Bilbao 2-0 lewat gol Gavi (17’) dan Lamine Yamal (52’).
Publik Spanyol melabeli pertemuan Madrid vs Barca di final ini dengan istilah final Superclasico. Apalagi, ini bakal menjadi final Superclasico ke tiga secara beruntun setelah edisi final 2023 dan 2024.
Di dua pertemuan tersebut, Madrid dan Barca, saling mengalahkan. Barca menang 3-1 di final 2023 berkat gol Gavi, Lewandowski, dan Pedri. Sedangkan gol Madrid hanya sebatas gol hiburan lantaran dicetak Karim Benzema di menit-menit akhir.
Sementara di final tahun lalu, Madrid ganti membalas dengan kemenangan telak 4-1 berkat hattrick Vinicius Junior dan sebiji gol Rodyrigo. Gol balasan Barca dilesakkan Lewandowski dan Araujo.
Jika mengacu ke sejarah, Madrid sebenarnya punya tradisi bagus untuk menjuarai Piala Super Spanyol ketimbang sang rival.
Pasalnya, dari 12 kali Los Blancos tampil di ajang tersebut sebagai juara La Liga, mereka berhasil delapan kali menjadi juara dan cuma empat kali gagal meraih trofi.
Ketika diminta komentarnya tentang strategi jelang laga versus Barca di final, Ancelotti enggan buka-bukaan. Laga puncak juga akan berlangsung di Jeddah pada Senin dini hari, 13 Januari mendatang.
“Saya tak mau berkomentar soal itu. Tentu saja saya punya banyak pertimbangan untuk menghadapi final, tapi saya belum mau ungkapkan,” ujarnya.
View this post on Instagram