Pemain timnas Indonesia, Calvin Verdonk berhasil mencetak gol dengan tendangan keras di dalam kotak penalti untuk timnya NEC Nijmegen. Calvin Verdonk yang dipercaya tampil penuh pada pertandingan melawan Fortuna Sittard, memanfaatkan kesempatan yang ada.
Pada laga itu, NEC Nijmegen berhasil menang besar 4-1 atas Fortunna Sittard di Goffertstadion, Minggu (19/1/2025). Calvin Verdonk mencetak gol ketiga NEC Nijmegen pada menit 71.
Tiga gol NEC lainnya dilesatkan oleh Sami Ouaissa (34′), Vito van Crooij (69′), dan Thomas Ouwejan (82′). Untuk gol Fortuna Sittard dicetak oleh Rosier Loreintz di menit 39.
Kemenangan ini pun menjadi yang kedua untuk NEC Nijmegen di awal tahun 2025. Sebelumnya, mereka sukses mengalahkan PEC Zwolle dengan skor 1-0 di kandang lawan pada Minggu (12/1/2025).
Selepas pertandingan, Calvin Verdonk mengaku senang bisa berkontribusi untuk timnya. Berkat kemenangan ini NEC Nijmegen juga naik ker peringkat 11 dengan Raihan 23 poin dari 19 laga yang dijalani.
“Ini sangat penting. Saya senang kami mendapatkan tiga poin dan kami mampu melanjutkan dengan baik dari minggu lalu,” kata Verdonk, dilansir dari Forza NEC.
“Anda juga melihat bahwa kami cukup stabil saat menguasai bola. Kemudian Anda juga melihat bahwa kami dapat bermain dari sisi ke sisi dan Fortuna tidak dapat lagi menjalankannya pada titik tertentu.
“Itu juga memungkinkan kami untuk mendapatkan umpan silang dan Anda melihat bahwa kami dapat memenangkan bola kedua, maka Anda memiliki kendali penuh dalam pertandingan,” ujarnya.
KUNCI SUKSES
Menurut Calvin, kunci sukses timnya di dua laga terakhir tak lain karena konsistensi. Mereka selalu bisa menguasai jalannya pertandingan sehingga permainan dapat terus berkembang.
“Suasana selalu lebih baik setelah pertandingan yang dimenangkan, tetapi hari ini Anda baru menyadari bahwa konsistensi dalam menguasai bola sangat penting dalam tim kami.
“Saya pikir kami bagus dalam menguasai bola, tetapi jika konsistensi itu tidak ada, kami tidak bagus. Kemudian kami kehilangan kendali dan Anda melihatnya sedikit di babak kedua. Kami memulai dengan sangat ceroboh dan sepertinya kami belum benar-benar bermain baik.
BEK SAYAP
Calvin Verdonk juga merasa leluasa dalam pertandingan tersebut karena diberikan tugas untuk bermain semanyamn mungkin. Meski begitu, sebagai bek sayap, Calvin dituntut punya stamina yang baik.
Terlebih lagi saat ini bek sayap memiliki peran tambahan yakni menyerang pertahanan lawan. Untuk itu, tak heran jika pada akhirnya ia bisa mencetak gol di dalam kotak penalti lawan.
“Sudah waktunya. Saya tidak berpikir, saya hanya menembak. Di era bek sayap seperti sekarang, Anda harus lebih banyak menyerang.
“Jika Anda bandingkan saya dengan Brayann (Pereira, ed.) di kanan, saya lebih seperti bek sayap yang sedikit lebih rendah dalam membangun serangan,” kata Verdonk.
“Baru hari ini kita tahu bahwa ruang itu ada di belakang Halilovic, yang tidak banyak melakukan tugasnya di pertahanan.
“Kodai (Sano, ed.) juga diposisikan dengan baik, sehingga ia mengikat Pinto, bek kanan, maka saya tahu bahwa saya selalu bebas, jika saya berada di posisi yang baik di atas lapangan. Itu juga cocok untuk saya hari ini,” ujarnya.
SENANG
Selanjutnya NEC Nijmegen akan menghadapi cobaan yang cukup berat karena harus menjamu sang pemuncak klasemen saat ini, PSV Eindhoven. Verdonk pun mengaku sudah siap melawan penyerang-penyerang kelas dunia.
Baginya, menghadapi pemain yang hebat selalu membuat dirinya semakin termotivasi. Di kubu PSV sendiri setidaknya ada tiga nama yang patut harus diwaspadai.
Ketiganya adalah striker timnas Belanda Luuk de Joong, pemain timnas Belgia Johan Bakayoko, hingga Ivan Perisic yang memperkuat timnas Kroasia. “Ini hebat, tetapi kami harus terus seperti ini. Kami tidak ingin mengalami kemunduran lagi. Itu hanya menjengkelkan bagi kami sebagai pemain,” kata Verdonk.
“Kami bekerja sangat keras untuk itu. Jika terjadi inkonsistensi lagi, Anda akan melupakan kedua pertandingan ini. Itu bisa terjadi secepat itu.
“Minggu depan kami tak bertanding. Kemudian pertandingan yang sangat bagus melawan PSV. Saya suka bermain melawan tim papan atas, karena dengan begitu saya dapat mengukur kemampuan saya melawan pemain seperti Bakayoko dan Perisic.
“Sering kali dalam pertandingan-pertandingan papan atas itu Anda akan terlibat dalam lebih banyak duel, yang merupakan kekuatan saya,” ujarnya.
View this post on Instagram