Real Madrid gagal menuai poin penuh kala menjamu rival sekota mereka, Atletico Madrid, Minggu (9/2). Kedua tim bermain imbang 1-1.
Atletico lebih dulu mencetak gol lewat eksekusi penalti Julian Alvarez (menit 35’), sedangkan Madrid membalas lewat gol Kylian Mbappe (50’).
Publik Santiago Bernabue wajib menyangkan performa tim idola mereka di babak pertama. Skuat asuhan Carlo Ancelotti itu telat panas.
Buktinya, selain kecolongan satu gol, Mbappe dkk. juga gagal melepaskan satupun tembakan on-target dari tujuh peluang yang mereka ciptakan di babak pertama.
Padahal, penampilan Atletico di 45 menit awal juga sebenarnya gak bagus-bagus amat. Gol Alvarez menjadi satu-satunya tembakan on-target yang dibuat skuat asuhan Diego Simeone tersebut.
Dilansir Opta, ini merupakan kali kedua laga derbi Madrid (khusus di ajang La Liga) cuma menghasilkan satu tembakan on-target di masa turun minum, terhitung sejak musim 200304. Satu kali laginya adalah pertemuan kedua tim di November 2017.
Permainan Madrid jauh lebih hidup di babak kedua. Berdasarkan data statistik laga Flashscore, Los Blancos mampu melepaskan 16 tembakan alias dua kali lipat dibanding babak pertama (7 tembakan).
Alhasil, kalau di babak pertama mereka tak bisa melepaskan satupun tembakan on-target, di babak kedua, jumlahnya naik drastis menjadi sembilan on-target.
Sayangnya dari sembilan peluang tersebut, cuma satu yang berujung gol lewat aksi Mbappe. Sisa delapan peluang lainnya dimentahkan Jan Oblak. Tak heran jika kiper timnas Slovenia itu mendapatkan nilai rating penampilan tertinggi (8,1).
*Penalti kontroversial
Yang jadi agak mencuat setelah laga adalah soal gol penalti Atletico. Real Madrid TV bahkan sampai membuat ulasan soal insiden tersebut.
Semua berawal dari duel perebutan bola antara Aurelien Tchouameni versus Samuel Lino di kotak penalti Madrid.
Wasit Cesar Soto Grado sebenarnya sempat meninjau ulang insiden tersebut lewat tayangan VAR, sebelum akhirnya menjatuhkan hukuman penalti.
“Jelas tak ada pelanggaran. Bola sudah lebih dulu diumpan, baru Lino kontak fisik dengan Tchouameni. Masalahnya, Soto Grado (wasit) justru menghentikan tayangan ulang VAR di saat kaki Tchouameni seperti menerjang Lino. Wasit memanipulasinya. Jika dicermati lebih seksama, Anda bisa melihat bagaimana Lino melakukan diving dengan gaya yang dibuat-dibuat,” ujar ulasan tersebut.
Meski begitu, kubu Madrid tak ingin memperpanjang kontroversi tersebut. Hal itu tercermin dari pernyataan Lucas Vazquez selaku pemain yang dipercaya sebagai kapten di laga tersebut.
“Kami tak bisa berkomentar terlalu banyak soal wasit, karena mereka bisa memberikan sanksi dan rasanya hal itu tak setimpal. Jadi, lebih baik kami tak mengomentarinya,” ujar Lucas kala dicegat media di Mixed Zone.
“Hasil imbang memang kurang memuaskan. Lawan bisa unggul meski minim peluang. Begitu kami tampil agresif di babak kedua, gol penyeimbang lahir. Kami lalu punya banyak peluang untuk membuat skor 2-1, namun gol itu tak kunjung datang. Kami agak kurang beruntung. Yang terpenting, kami masih tetap di puncak klasemen,” lanjut Lucas.
Dalam sesi jumpa pers usai laga, Ancelotti juga menuturkan hal yang kurang lebih sama dengan Vazquez.
“Saya tak ingin berkomentar soal itu. Penalti diputuskan VAR, padahal posisi wasit lebih dekat dan melihat lebih jelas insiden tersebut. Saya tak ingin kontroversi ini menjadi lebih besar. Kami ingin menang, namun hasilnya seri. Para pemain sudah berupaya di babak kedua,” ujar Ancelotti dilansir Football Espana.
Ini merupakan kali kedua berturut-turut Madrid gagal menuai poin penuh setelah pekan lalu takluk 0-1 dari Espanyol. Pada laga tersebut, Madrid juga merasa dirugikan karena salah satu pemain lawan, Carlos Romero, lolos dari hukuman kartu merah meski sempat melakukan tekel berbahaya kepada Mbappe.
*Mbappe pencetak gol terbanyak ke-2 di tahun 2025
Meski golnya gagal menghadirkan kemenangan, Mbappe tetap bisa berpuas diri. Pasalnya, gol tersebut menjadi gol ke-9 Mbappe di sepanjang tahun 2025.
Menurut Opta, koleksi sembilan gol Mbappe itu sudah cukup untuk mengantarkannya sebagai pencetak gol terbanyak kedua di lima liga top Eropa.
Ia cuma kalah produktif dari mantan rekannya di Paris Saint-Germain yang juga tandemnya di timnas Prancis, Ousmane Dembele (13 gol).
Secara keseluruhan, Mbappe sudah mengoleksi 22 gol dari total 34 kali tampil untuk Madrid sejak awal musim ini. Untuk di level internal klub, koleksi 22 gol Mbappe itu jauh meninggalkan koleksi Vinicius Junior (16 gol), Rodrygo (12 gol), dan Jude Bellingham (10 gol).
===
View this post on Instagram