Real Madrid kalah dalam banding mereka untuk hukuman dua pertandingan buat Jude Bellingham. Barcelona ikut-ikutan mengecam tindakan sang pemain.
Bellingham diganjar kartu merah langsung dalam laga El Real menghadapi Osasuna pada 15 Februari lalu. Laga itu berakhir 1-1.
Wasit partai itu, Jose Munuera Montero, menyatakan dalam laporan pertandingan bahwa Bellingham melontarkan umpatan kasar dalam bahasa Inggris terhadap dirinya.
Imbasnya, RFEF mengeluarkan sanksi larangan bermain di dua pertandingan untuk Bellingham. PSSI-nya Spanyol itu menilai gelandang serang Inggris itu telah berlaku tidak sepantasnya terhadap wasit, petugas, dan otoritas sepak bola.
Setelah laga, Bellingham menyatakan bahwa kata kasar yang ia ucapkan tidak dimaksudkan ofensif. Pemain berusia 21 tahun itu mengatakan bahwa ia ungkapan kasar itu merupakan gerutuan kepada dirinya sendiri. Real Madrid mendukung pernyataan bintangnya itu dalam banding mereka.
Namun, komisi banding menilai pernyataan klub raksasa Spanyol itu tidak relevan karena tidak dapat memastikan klaim Bellingham tersebut.
Dua larangan bertanding yang mesti dijalani Bellingham adalah partai menjamu Girona pada Ahad dan tandang ke Real Betis pada 2 Maret.
- Eks pemain Dortmund itu juga mesti absen di laga Liga Champion menghadapi Atletico di leg 1 perdelapan final. Pasalnya, Bellingham mendapatkan kartu kuning ketiga saat Los Blancos mengalahkan Man. City di leg 2 play-off.
Pekan ini, RFEF mengutuk perlakuan buruk yang dialami Montero setelah laga Madrid versus Osasuna itu. Sang wasit dan keluarganya menerima pelecehan dan caci maki di media sosial.
Di awal Februari, Madrid mengirimkan surat resmi kepada RFEF dan Dewan Tinggi Olahraga Spanyol. El Real mengutarakan bahwa petugas lapangan telah bias terhadap mereka, curang, dan benar-benar merugikan.
Surat itu dikirimkan setelah Madrid kalah 0-1 dari Espanyol. El Real berpendapat bahwa bek klub Catalan itu, Carlos Romero, semestinya mendapatkan kartu merah sebelum mencetak gol tunggal duel itu.
Pada Jumat (21/2), RFEF meluncurkan kampanye yang menuntut respek untuk para petugas atau ofisial pertandingan. Slogan “Hargai wasit, hargai sepak bola” akan ditampilkan di laga-laga Primera dan Segunda Division La Liga, juga di partai Nations League Wanita UEFA antara Spanyol dan Belgia pada Jumat.
Memancing di air keruh, Barcelona ikut bersuara menyikapi situasi terbaru seputar insiden Bellingham ini. Pelatih Barca, Hansi Flick, mengungkapkan kecamannya terhadap Madrid dalam konferensi pers pada Jumat.
“Apa yang mereka lakukan kepada para wasit saat ini sulit dipercaya,” buka Flick, yang bakal menaikkan tensi el clasico, seperti dikutip Reuters.
“Kita mesti memikirkan keluarga para wasit. Kita semua melakukan kesalahan. Dan kalau kesalahan terjadi dalam pertandingan, saya rasa para pelatih dan pemain bertanggung jawab melindungi mereka. Kita harus melindungi pertandingan sebab tidak bisa bermain tanpa wasit,” tutur arsitek tim asal Jerman itu.
El clasico berikutnya di kandang Barcelona dijadwalkan pada 11 Mei mendatang.