Berita duka datang dari Surabaya setelah Legenda timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro meninggal dunia. Meninggalnya Bejo Sugiantoro tentu meninggalkan luka yang mendalam.
Diketahui kalau ia meninggal dunia karena serangan jantung saat tengah bermain sepak bola di salah satu lapangan di Surabaya, Selasa (25/2/2025).
Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro juga sudah diumumkan oleh Persebaya Surabaya melalui media sosialnya. “Persebaya kehilangan salah satu putra terbaiknya sore ini, Selasa, 25 Februari 2025.
“Mantan pemain sekaligus mantan pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro, berpulang. Kita semua tahu, semasa menjadi pemain, Coach Bejo adalah sosok bertabur prestasi.
“Almarhum juga legenda timnas Indonesia. Lalu menjadi pelatih Persebaya mulai 2018 sampai 2023,” tulis akun resmi Instagram Persebaya Surabaya.
Semasa masih aktif bermain, Bejo Sugiantoro merupakan pemain yang enerjik. Ia selalu memberikan seluruh kemampuannya untuk klub yang dibelanya
Untuk itu, klub yang berjuluk Bajol Ijo tersebut mengucapkan terima kasih atas jasa dan prestasi yang telah ditorehkan Bejo. “Namamu akan abadi dalam setiap perjalanan Persebaya. Selamat Jalan Coach Bejo. Insya Allah Husnul Khotimah,” tulis akun Persebaya.
PROFIL BEJO SUGIANTORO
Bejo Sugiantoro merupakan sosok yang tidak asing di dunia sepak bola Indonesia, Ia lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977 dan mempunyai perjalanan karier yang panjang, baik sebagai pemain andalan maupun pelatih berpengalaman.
Kariernya sebagai pemain dimulai pada usia yang terbilang masih muda. Ia sudah bergabung dengan Persebaya Surabaya di usia 17 tahun, pada saat itu masih tahun 1994.
Terhitung ia bermain sebanyak 138 kali bersama Persebaya Surabaya. Selama itu juga ia mencetak dua gol di periode pertamanya dari 1994 hingga 2003.
Di tahun 2003 ia sempat bermain untuk PSPS Pekanbaru selama semusim. Sampai akhirnya ia kembali ke Persebaya dan bertahan hingga 2008.
Selain Persebaya dan PSPS, Bejo juga sempat memperkuat sejumlah klub lain seperti Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan.
Bersama Persebaya Surabaya, ia meraih gelar Juara Liga Indonesia Premier Division pada musim 1996–1997 dan 2004, serta Juara Liga Indonesia First Division pada 2006.
TIMNAS
Di kancah internasional, orang tua dari Rachmat Irianto itu juga sempat berbaju timnas Indonesia. Ia berbaju timnas Indonesia di periode 1997 sampai 2004.
Selama itu, ia mencetak dua gol yang dibuatnya di satu laga. Kala itu Bejo mencetak dua gol ke gawang Filipina dan membawa timnas Indonesia mengalahkan Filipina dengan skor telak 13–1 di ajang Piala Tiger 2002.
Bejo juga turut mengantarkan timnas Indonesia meraih medali perak di SEA Games 1997, medali perunggu di SEA Games 1999, dan gelar juara Piala Kemerdekaan Indonesia pada 2000.
KEPELATIHAN
Selepas pensiun sebagai pemain, Bejo memilih melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Perjalanan kepelatihannya bermula di Persik Kediri pada musim 2016–2017.
Setelah itu barulah ia kembali ke Persebaya Surabaya, namun sebagai asisten pelatih pada 2018. Setahun berselang ia sempat menjadi pelatih sementara, tetapi tidak lama.
Pada 2023-24 ia sempat melatih Serpong City FC di Liga 3. Setelahnya ia ditunjuk sebagai pelatih kepala Deltras Sidoarjo untuk musim 2024–2025, dengan harapan mampu mengangkat prestasi klub kebanggaan masyarakat Sidoarjo itu.
Tentu kehadirannya akan selalu dirindukan oleh publik sepak bola Indonesia. Selamat jalan, Legenda!
View this post on Instagram