Pemain terbaik Liga 2 2024/25 Rafinha menyampaikan kabar yang cukup mengejutkan. Meskipun ia turut membawa PSIM Yogyakarta promosi ke Liga 1 2025/26, dirinya belum tentu masih di dalam tim.
Ia mengakui sampai saat ini masih melakukan negosiasi dengan klub. Hanya belum ada kata sepakat untuk keduanya.
“Ya, jawaban ini sangat sulit, saya tidak bisa mengatakannya untuk Anda sekarang, karena saya tidak tahu masa depan saya,” kata Rafinha.
Rafinha sendiri memang menajdi primadona untuk PSIM Yogyakarta. Didatangkan dari PSCS Cilacap, Rafinha telah mencetak 20 gol dari 22 pertandingan di Liga 2. Catatan golnya ini hanya kalah dari Ramai Rumakiek yang mencetak 21 gol untuk Persipura.
Berkat kecemerlangannya bersama PSIM Yogyakarta, dikatakan banyak klub yang meminatinya. Hal tersebut juga tak dipungkiri olehnya, namun ia enggan membocorkannya karena menghargai kontraknya dengan PSIM.
Ia pun berharap semuanya bisa berjalan lancar. Pasalnya Rafinha sendiri sudah begitu cinta kepada Yogyakarta.
“Semuanya akan baik-baik saja. Saya tidak ingin pergi dari sini. Saya suka kota ini, saya suka klub ini. Satu tahun menginap di sini, aku sudah cinta,” kata Rafinha.
Pada laga final Liga 2 yang tuntas selama 120 menit, Rafinha mencetak satu gol spektakuler pada menit ke-9 melalui tendangan bebas. Felipe Ryan menyamakan kedudukan pada menit ke-71 berkat sundulan akuratnya.
Laga berlanjut ke babak tambahan waktu dua kali 15 menit dan di babak ini Roken Tampubolon menjadi penentu juara PSIM setelah ia mencetak gol pada menit ke-96.
“Saya merasa sangat bahagia, sangat bangga dengan semua orang. Sekarang saya hanya ‘ubur-ubur ikan lele, pemain terbaik Rafinha lee’, ‘Ubur-ubur ikan lele, PSIM Liga 1 le’,” kata Rafinha mengomentari kemenangan ini sembari menutupnya dengan pantun.
HOME BASE
Selepas memastikan diri promosi ke Liga 1 2025/26, bukan berarti tidak ada pr untuk PSIM. Salah satunya home base yang akan mereka gunakan nanti.
Pemilik PSIM, Yuliana Tasno menyebutkan pihaknya akan segera mempersiapkan segala aspek untuk timnya bisa bertanding di Liga 1 musim depan. Bukan tanpa alasan, pasalnya PSIM harus segera melakukan verifikasi administrasi yang ketat dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Karena yang dikejar ini kan untuk verifikasi PSIM yang didaftarkan ke LIB itu banyak banget harus diaudit. Seperti mengurus keuangan, infrastruktur harus juga diurusin, legalitas dari klub, dan pengembangan usia dini,” jelasnya.
“Jadi itulah harapannya kami ingin memenuhi standar verifikasi yang ditentukan. Kalau kami sudah memenuhi itu bisa dikatakan tim ini sehat,” ujarnya.
Untuk itu, PSIM, dipastikan akan berpindah home base terlebih dahuku karena stadion mereka, Mandala Krida masih memiliki kendala. Demi bisa mendapatkan verifikasi, pihaknya akan memindahkan home base tim ke tempat lain.
“Mengenai Stadion ini kan tidak bisa berlampu ya. Kami memang sementara mengulik Mandala Krida, tapi kami bisa mengalihkan ke SSA Bantul. Itu yang memang menjadi solusi dari yang kami pikirkan,” ungkapnya.
PSIM sendiri sudah pernah mengenakan Stadion Sultan Agung di Liga 2, jadi bukan tidak mungkin Laskar Mataram akan berkandang di markas kebanggan Persiba Bantul tersebut.
View this post on Instagram