Sepakbola Indonesia memiliki sejarah panjang dalam membangun kompetisi di berbagai level, termasuk kasta ketiga yang menjadi fondasi bagi klub-klub amatir dan semi-profesional untuk berkembang. Kompetisi ini telah mengalami berbagai perubahan nama, format, dan regulasi seiring waktu.
Sejarah Kompetisi Kasta Ketiga
Kompetisi kasta ketiga pertama kali diperkenalkan pada 2014 dengan nama Liga Nusantara, menggantikan Divisi III yang sebelumnya menjadi liga amatir di bawah naungan PSSI. Liga ini bertujuan untuk menjadi wadah pengembangan klub-klub dari berbagai daerah. Namun, pada 2017, Liga Nusantara diubah menjadi Liga 3, yang memiliki format lebih terstruktur dengan pembagian tahap regional dan nasional.
Selama perjalanannya, kompetisi ini sempat mengalami berbagai kendala, termasuk pembatalan musim 2020 akibat pandemi COVID-19 dan pembatalan musim 2022-23 akibat tragedi Kanjuruhan. Pada 2024, kompetisi kembali menggunakan nama Liga Nusantara, dengan format yang lebih terorganisir di bawah kendali PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Evolusi Format dan Regulasi Kompetisi
Sepanjang perjalanannya, kompetisi kasta ketiga mengalami berbagai perubahan dalam format dan regulasi:
2017-2019: Era Liga 3 Awal
- Kompetisi terbagi dalam tahap regional dan nasional.
- Setiap provinsi menyelenggarakan liga sendiri untuk menentukan wakil ke babak nasional.
- Regulasi pemain mengutamakan pemain muda dengan batasan usia tertentu dan tanpa pemain asing.
2020-2023: Masa Transisi dan Pembatalan Kompetisi
- Musim 2020 dibatalkan akibat pandemi COVID-19.
- Musim 2022-23 dibatalkan akibat tragedi Kanjuruhan.
- Liga 3 kembali dilanjutkan pada 2023-24 dengan sistem yang masih serupa dengan musim sebelumnya.
2024-25: Liga Nusantara dengan Format Baru
- Kompetisi dikelola langsung oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).
- Hanya 16 tim yang berpartisipasi, terdiri dari tim-tim yang terdegradasi dari Liga 2 dan tim terbaik dari Liga 3 sebelumnya.
- Format lebih ringkas dengan regular round, relegation play-offs, championship round, dan promotion play-offs.
- Penerapan regulasi pemain yang lebih terstruktur dengan minimal 15 pemain U-23 dan 5 pemain U-20 dalam setiap tim.
Perjalanan Musim 2024-25: Liga Nusantara Kembali
Musim 2024-25 menjadi titik balik bagi kompetisi kasta ketiga dengan perubahan format yang lebih rapi dan kompetitif. Sebanyak 16 tim bertanding dalam dua grup berisi delapan tim. Tiga tim terbaik dari setiap grup melaju ke Championship Round, sementara sisanya bertanding di babak play-off degradasi.
Final dan Tim Promosi
Final Liga Nusantara 2024-25 mempertemukan Sumut United FC dan Tornado FC Pekanbaru di Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Sumut United tampil sebagai juara setelah menang 4-1, dengan gol dicetak oleh Jalesh Putra Gagarin (2 gol), Wiraja Aria, dan Nico Fernando Sitepu.
Tiga tim yang mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 musim depan adalah:
- Sumut United FC (Juara)
- Tornado FC Pekanbaru (Runner-up)
- Persiba Balikpapan (Pemenang Play-off Promosi)
Selain itu, berbagai penghargaan individu juga diberikan, di antaranya:
- Pemain Terbaik: Yanuar Baehaki (Tornado FC)
- Top Skor: Ali Mashori (Persekabpas Pasuruan)
- Pemain Terbaik U-23: Alvin Dwiguna (Waanal Brothers FC)
- Pemain Terbaik U-20: Fahri Akbar (Tornado FC)
Dampak dan Masa Depan Kompetisi Kasta Ketiga
Kembalinya Liga Nusantara dengan format baru membawa beberapa dampak:
- Peningkatan Profesionalisme: Dengan pengelolaan langsung oleh PT LIB, kompetisi lebih terstruktur.
- Kesempatan bagi Pemain Muda: Regulasi usia pemain memastikan lebih banyak pemain muda mendapatkan menit bermain.
- Peluang bagi Klub Daerah: Klub-klub dari luar Pulau Jawa seperti Sumut United dan Tornado FC menunjukkan bahwa kompetisi ini bisa menjadi ajang bagi talenta-talenta di luar pusat sepakbola Indonesia.
Ke depan, tantangan utama Liga Nusantara adalah memastikan keberlanjutan kompetisi dan meningkatkan daya saing klub-klub peserta agar lebih kompetitif di level Liga 2 dan Liga 1.
Daftar Juara & Final Kompetisi Kasta Ketiga Sejak 2017
- 2017 – Blitar United (Juara), Persik Kendal (Runner-up), skor 2-1.
- 2018 – Persik Kediri (Juara), PSCS Cilacap (Runner-up), skor agregat 3-2.
- 2019 – Persijap Jepara (Juara), PSKC Cimahi (Runner-up), skor 3-1.
- 2020 – Kompetisi dibatalkan akibat COVID-19.
- 2021-22 – Karo United (Juara), Putra Delta Sidoarjo (Runner-up), skor 3-3 (penalti 4-2).
- 2022-23 – Kompetisi dibatalkan akibat Tragedi Kanjuruhan.
- 2023-24 – Adhyaksa (Juara), Persibo Bojonegoro (Runner-up), skor 3-2.
- 2024-25 – Sumut United (Juara), Tornado FC Pekanbaru (Runner-up), skor 4-1.
Kompetisi kasta ketiga di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dengan berbagai perubahan format dan regulasi. Dari Liga Nusantara ke Liga 3 dan kembali lagi ke Liga Nusantara, kompetisi ini terus menjadi ajang penting dalam pengembangan sepakbola nasional. Dengan format baru yang lebih profesional, diharapkan Liga Nusantara dapat menjadi batu loncatan bagi klub-klub kecil untuk berkembang dan bersaing di level yang lebih tinggi.