Tuah tangan dingin Pieter Huistra sepertinya belum terlihat setidaknya sampai dua laga terakhirnya bersama PSS Sleman. Pieter Huistra yang mulai menangani PSS Sleman pada 19 Februari 2025, mengalami dua kekalahan beruntun.
Pertama mereka kalah dari Malut United dengan skor 1-0. Terbaru, PSS Sleman tumbang dari Barito Putera dengan skor 1-2 dalam lanjutan Liga 1 musim ini.
Kekalahan ini membuat tim berjuluk Super Elang Jawa tak beranjak dari posisi dasar klasemen. Selain itu, mereka terpaut tiga poin dari Persis Solo yang berada zona aman degradasi.
Pada laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Senin (3/3/2025), Levy Madinda membawa Barito Putera unggul 0-1 dari di babak kedua dari PSS Sleman. Eks pemain Persib Bandung itu mencetak gol melalui tendangan bebas pada injury time babak pertama.
Selepas turun minum, Barito Putera sukses menggandakan skor di menit ke-67. Lucas Morelatto berhasil menuntaskan umpan matang dari Matias Mier yang membuat kiper lawan memungut bola yang kedua kalinya di gawangnya sendiri.
PSS sempat memperkecil ketertinggalan usai Vinicius Duarte alias Vico berhasil menipiskan jarak pada menit ke-87. Ia menyelesaikan umpan Jayus Hariono dengan tembakan jarak jauh ke sudut kiri gawang yang tak mampu dihalau kiper Barito, Banua Norhalid.
Usai mencetak gol, PSS Sleman bermain semakin menekan. Hanya tambahan waktu tujuh menit belum cukup untuk mereka bisa menambah gol. Alhasil skor pun tak berubah 1-2 untuk keunggulan Barito Putera.
Berkat hasil itu, kini Barito Putera duduk di urutan 13 dengan 28 poin dari 25 laga. Berbeda dengan PSS ada di posisi juru kunci dengan 19 poin dari 25 laga.
PIETER HUISTRA
Selepas laga, Pieter Huistra tak bisa menutupi rasa kecewanya. Pasalnya ia menilai timnya main baik tetapi hasil tak berpihak kepada mereka.
“Saya rasa saya menargetkan 35-36 poin di akhir. Banyak poin yang harus didapatkan. Pelatih bepikir laga ke laga, solusi pemain mana yang harus diganti,” kata Huistra
“Kita main bagus di awal pertandingan dan mendominasi bola. Kita menciptakan beberapa peluang dan Tocantins cetak gol tapi dianulir,” ujar Huistra.
Eks pelatih Borneo FC itu menyebut timnya kurang beruntung di laga tersebut. Dua gol Barito Putera seharusnya bisa digagalkan oleh anak asuhnya tetapi gagal.
Alhasil usaha keras harus dilakukan oleh pemainnya sepanjang babak kedua. Sayangnya waktu kurang banyak untuk PSS Sleman setidaknya bisa menyamakan kedudukan.
“Babak kedua Kita sama kuat dapat kesempatan menyerang masing-masing tim. Namun ada momen penting di akhir babak pertama di free kick. Saya sudah melatih cukup banyak free kick harusnya di angle itu jangan sampai kebobolan,” tegas Pieter.
“Gol kedua datang tim berjuang kembali, tapi skor ketika 1-2 sudah telat sebenarnya. Tapi kita harus kerja keras lagi agar laga ini tidak terulang lagi. Saya tidak kehilangan harapan dan kita masih bisa improve,” sambungnya.
Sementara itu, bek PSS, Kevin Gomes juga mengaku kecewa dengan hasil ini. Dia bertekad bangkit di laga selanjutnya.
“Tentunya ini hasil mengecewakan tapi saya masih bangga dengan pemain. Kita bukan seperti pemain bola, tapi prajurit di laga tadi, kita bangkit kerja keras. Saya yakin ke depannya kita bisa menang,” kata Kevin.
VITOR TINOCO
Di sisi lain pelatih Barito Putera, Vitor Tinoco turut mengapresiasi perjuangan pemainnya. Meski begitu, dia bilang, posisi Barito Putera masih belum aman dari degradasi.
“Seperti saya bilang kemarin pertandingan penting buat kita. Puji Tuhan kita dapat tiga poin. Hasil ini hasil dari kerja keras pemain,” ujar Vitor.
“Kita masih belum aman. Jadi kita tetap fokus dan kerja keras supaya bisa lebih cepat aman dari zona merah,” pungkas dia.
Pada laga selanjutnya, PSS Sleman harus Kembali menjalani laga rat karena akan bertandang ke markas Persita Tangerang pada tanggal 7 Maret. Berbeda dengan Barito yang akan menjamu Malut United sehari setelah laga PSS Sleman.
View this post on Instagram