Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen adalah dua nama yang semakin dikenal di dunia sepak bola Indonesia. Selain karena kemampuan mereka di lapangan, keduanya juga dikenal memiliki kepribadian yang rendah hati dan ramah. Hal ini terungkap dalam wawancara CEO JebreeetMedia, Valentino Simanjuntak, bersama Yussa Nugraha di program JEBREEETALKS di kanal JebreeetMedia. Yussa mengungkapkan pengalamannya berinteraksi dengan Jay dan Ragnar, termasuk kedekatan personal mereka yang terasa sangat natural.
Kedekatan dengan Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen
Yussa bercerita bahwa dirinya telah beberapa kali mewawancarai Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen di momen-momen berbeda. Menurut Yussa, Jay dan Ragnar adalah sosok yang ramah dan mudah diajak berbicara. Mereka bahkan sering bertanya balik dan menunjukkan ketertarikan pada lawan bicara.
“Aku tuh kalau ngobrol paling seru sih sama Ragnar dan Bang Jay. Mereka tuh orangnya easy going, nggak cuma jawab pertanyaan tapi juga tanya balik. Jadi kayak beneran ngobrol sama teman,” ujar Yussa.
Ragnar dikenal sebagai sosok yang lebih ekspresif dan sering melontarkan candaan di sela-sela pembicaraan.
“Kalau Ragnar tuh orangnya lebih smiling face, lebih banyak jokes-nya juga. Jadi obrolan jadi lebih cair dan seru,” kata Yussa.
Jay dan Ragnar juga sering berkomunikasi di luar wawancara formal. Bahkan mereka kadang meminta Yussa untuk melakukan video call hanya untuk sekadar menyapa.
“Mereka tuh kayak teman sendiri. Kadang tiba-tiba minta video call, kayak cuma buat say hi gitu. Jadi terasa banget mereka memang humble dan nggak jaga jarak,” tambah Yussa.
Minat Terhadap Indonesia
Menariknya, baik Jay maupun Ragnar menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap Indonesia. Ragnar, misalnya, pernah bertanya tentang cara menonton pertandingan Timnas Indonesia sebelum dirinya resmi dinaturalisasi.
“Dia pernah nanya, ‘Bro, kamu nonton Timnas di mana? Aku pengin nonton juga.’ Padahal saat itu dia belum resmi jadi WNI, tapi udah tertarik banget sama Timnas,” cerita Yussa.
Jay juga menunjukkan ketertarikan yang sama. Dia sering bertanya tentang kehidupan di Indonesia dan proses naturalisasi di DPR.
“Jay pernah nanya, ‘Bro, rapat DPR itu di mana? Kamu ada link-nya nggak?’ Jadi dia benar-benar ingin tahu prosesnya, nggak cuma main bola tapi juga paham situasinya,” ungkap Yussa.
Karakter Rendah Hati dan Profesionalisme
Valentino dan Yussa menekankan bahwa Jay dan Ragnar adalah sosok yang tetap rendah hati meski telah mencapai level tinggi dalam karier mereka.
“Mereka tuh nggak pernah berubah sikap, meskipun udah main di level tinggi. Tetap respek, tetap ramah ke semua orang,” kata Valentino.
Yussa menambahkan bahwa Jay dan Ragnar juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik, yang membuat mereka terlihat seperti pemimpin sejati di dalam dan di luar lapangan.
“Mereka tuh tipe pemain yang nggak cuma hebat di lapangan, tapi juga jago komunikasi. Mereka bisa bikin suasana jadi nyaman dan cair,” tambah Yussa.
Potensi Bermain di Klub Besar
Dengan performa yang terus meningkat, Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen mulai menarik perhatian klub-klub besar di Eropa. Jay Idzes, yang saat ini bermain untuk Venezia di Serie B Italia, dikabarkan menjadi target klub Udinese dan beberapa klub dari Bundesliga dan La Liga.
“Tinggal tunggu waktu aja dia diambil klub besar. Kualitasnya udah di atas rata-rata,” kata Valentino.
Ragnar juga menunjukkan performa yang menjanjikan, dan diyakini bisa berkarier di klub yang lebih besar dalam waktu dekat.
“Ragnar juga makin matang. Performanya makin konsisten, jadi nggak heran kalau banyak klub besar mulai melirik dia,” tambah Yussa.
Rencana Bertemu di Indonesia
Dalam wawancara tersebut, Yussa dan Valentino juga membahas kemungkinan Jay dan Ragnar untuk datang ke Indonesia dalam waktu dekat. Yussa berharap mereka bisa bertemu langsung dan menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia secara langsung.
“Siapa tahu kita bisa ketemu di Jakarta besok Maret. Aku pengin banget nonton sama mereka,” ujar Yussa.
Jay dan Ragnar bukan hanya pemain profesional di lapangan, tetapi juga sosok yang membumi dan mudah didekati. Kedekatan mereka dengan Indonesia serta kepribadian yang ramah menjadikan mereka idola yang dicintai oleh para penggemar sepak bola Indonesia. Perjalanan karier keduanya masih panjang, dan mereka berpeluang besar untuk terus bersinar di kancah sepak bola Eropa.