Perjalanan Karier: Dari Eropa ke Asia
Sandy Walsh adalah salah satu nama besar dalam sepak bola Indonesia saat ini. Lahir di Brussel, Belgia, Sandy memulai karier profesionalnya di klub Belgia, Genk, sebelum pindah ke Zulte Waregem. Bakatnya sebagai bek kanan yang tangguh dan serbaguna membuatnya menjadi andalan di kompetisi Belgia. Selama bertahun-tahun, Sandy telah membuktikan kemampuannya di kompetisi Eropa dan memiliki pengalaman berharga di Eredivisie (Liga Belanda).
Namun, perjalanan karier Sandy mengalami titik balik besar saat memutuskan untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia. Proses naturalisasi yang panjang akhirnya berbuah manis ketika Sandy resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2022. Debut pertamanya bersama Timnas Indonesia menjadi momen emosional yang sangat berarti bagi Sandy dan keluarganya.
Setelah sukses di Eropa dan membela Timnas Indonesia, Sandy memutuskan untuk mengambil tantangan baru di Asia dengan bergabung di J-League, salah satu liga terbaik di Asia. Perpindahan ini berlangsung cepat, hanya dalam hitungan hari Sandy sudah resmi diperkenalkan sebagai pemain baru di klub Jepang.
Adaptasi di Jepang: Budaya dan Disiplin Tinggi
Perpindahan ke Jepang menjadi tantangan besar bagi Sandy, tidak hanya dari segi permainan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang langsung ia rasakan adalah disiplin tinggi yang menjadi ciri khas masyarakat Jepang. Jika di Belanda atau Belgia jam pertemuan bisa sedikit fleksibel, di Jepang ketepatan waktu adalah hal yang sangat dijunjung tinggi.
Selain disiplin, sesi latihan di Jepang juga jauh lebih intens. Sandy mengakui bahwa kecepatan dan tekanan dalam latihan di J-League sangat tinggi, berbeda dengan apa yang pernah ia alami di Eropa. Adaptasi ini menuntut kesiapan fisik dan mental yang luar biasa.
Meski menghadapi tantangan, Sandy mulai merasa nyaman dengan kehidupan di Jepang. Ia menikmati makanan khas Jepang seperti sushi, ramen, dan wagyu. Bahkan, ia mengikuti tradisi Jepang seperti upacara simbolis dengan memecahkan tong sake saat pertama kali diperkenalkan ke publik sebagai pemain baru klub. Hal ini membuatnya merasa diterima dengan baik oleh komunitas dan rekan satu tim.
Selain itu, Sandy juga mengungkapkan bahwa dirinya membuat tato baru setelah bergabung di J-League sebagai simbol perjalanan baru dalam kariernya. Tato tersebut menggambarkan ombak Jepang yang melambangkan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan baru di negeri Sakura. Tato ini menjadi pengingat bagi Sandy untuk tetap fokus dan kuat menghadapi segala rintangan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Impian Besar Bersama Timnas Indonesia
Meski kini bermain di Jepang, Sandy tetap memiliki komitmen kuat untuk memperkuat Timnas Indonesia. Baginya, mengenakan seragam Merah Putih adalah kebanggaan dan kehormatan tertinggi. Debutnya di Timnas Indonesia menjadi momen emosional, terutama saat mendengar lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dimainkan sebelum pertandingan.
Sandy tidak hanya ingin memperkuat Timnas Indonesia, tetapi juga memiliki target besar: lolos ke Piala Dunia. Ia percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di level Asia dan dunia. Selain itu, Sandy juga berjanji bersama Thom Haye dan Neal Maupay untuk membuat tato simbol Garuda jika berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia.
“Kalau Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia, saya pasti akan membuat tato simbol Garuda di tubuh saya sebagai simbol kebanggaan dan sejarah besar untuk Indonesia,” ujar Sandy.
Dengan pengalaman bermain di Eropa dan kini di Jepang, Sandy merasa semakin matang sebagai pemain. Ia berharap bisa terus memberikan kontribusi besar, baik untuk klub di J-League maupun Timnas Indonesia. Semangat dan komitmen Sandy Walsh menjadi inspirasi bagi para pemain muda Indonesia untuk terus bermimpi dan berjuang meraih prestasi tertinggi.