Kiper Borneo FC, Nadeo Arga Winata menjadi salah satu pemain Liga 1 2024/25 yang dipanggil ke timnas Indonesia. Sebelumnya pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert telah memanggil 27 pemain untuk persiapan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia sendiri akan menghadapi Australia di Sydney pada 20 Maret 2025 dan Bahrain di Jakarta lima hari berselang. Laga tersebut menjadi penentuan dalam menjaga timnas Indonesia berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Untuk itu, Nadeo Arga Winata menyambut baik pemanggilannya ke timnas Indonesia. Ia mengaku siap memberikan yang terbaik jika dipercaya menjaga gawang timnas Indonesia di dua laga nanti.
BERIKUT HASIL WAWANCARA LENGKAP DENGAN NADEO ARGA WINATA
Bagaimana perasaan Anda setelah kembali dipanggil ke Tim Nasional di bawah pelatih baru?
“Pertama-tama, saya pasti bersyukur karena masih dipercaya untuk kembali memperkuat Tim Nasional, apalagi dengan pelatih baru sekarang. Itu artinya usaha saya sendiri terlihat dan diapresiasi. Mungkin pelatih juga masih memantau performa saya.”
“Saya merasa cukup penasaran dengan gaya kepelatihan pelatih baru ini, dan tentu saja excited serta semangat menghadapi dua pertandingan ke depan. Semoga bisa menampilkan performa terbaik, siapa pun yang nanti dipercaya tampil. Kami semua pasti ingin memberikan hasil yang terbaik.”
Bagaimana kesan Anda terhadap pelatih Patrick Kluivert dan staf kepelatihan yang baru?
“Yang pasti ini adalah pengalaman baru karena staf kepelatihan sekarang berasal dari Eropa. Ini jelas sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan era Coach Shin Tae-yong, yang kita semua sudah tahu seperti apa gayanya.”
“Tapi saya belum bisa banyak bicara soal perbedaan karena belum menjalani banyak sesi latihan. Namun, saya merasa bersemangat dan penasaran dengan metode kepelatihan baru yang mengusung gaya Eropa ini.”
Anda pernah dilatih oleh Sjoerd Woudenberg yang punya rekam jejak di Liga 1 dan Eropa. Bagaimana kesan Anda?
“Sepanjang pengalaman saya dilatih oleh pelatih kiper dari Eropa, pasti selalu ada ilmu baru yang saya dapat, terutama hal-hal detail yang bisa membuat saya menjadi kiper yang lebih baik.”
“Saya rasa tidak akan ada perbedaan besar karena saya sudah pernah merasakan gaya kepelatihan pelatih Eropa sebelumnya. Tapi tentu saja, karena orangnya berbeda, ilmu yang saya serap pasti juga akan berbeda. Intinya, saya sangat bersemangat.”
Artinya, Anda sudah pernah merasakan dilatih oleh pelatih dari Eropa, Asia, dan Amerika Latin?
“Bisa dibilang begitu. Di era Coach Shin Tae-yong saya merasakan gaya kepelatihan Asia, sekarang bersama Coach Kluivert dengan gaya Eropa, dan dulu saat di Borneo FC saya pernah dilatih oleh Coach Luizinho Passos dari Brasil, yang tentu saja mewakili gaya Amerika Latin. Saya berharap pengalaman ini bisa membuat saya berkembang menjadi kiper yang lebih baik.”
Sekarang ada Emil dan Maarten Paes. Bagaimana kesiapan Anda menghadapi persaingan ini?
“Saat ini saya lebih fokus pada apa yang bisa saya dapatkan dari pengalaman ini, terutama dengan adanya dua kiper top seperti Emil Audero di Palermo dan Maarten Paes di FC Dallas, yang sebelumnya pernah di Inter Milan. Ini adalah kesempatan bagus untuk bersaing dan belajar hal-hal baru dari mereka yang bisa membuat saya menjadi lebih baik.”
BACA JUGA: Kata Nadeo Arga Winata Usai Kembali Dipanggil ke Timnas Indonesia
Bagaimana pendapat Anda tentang Emil Audero secara pribadi?
“Siapa yang tidak tahu kualitas Emil? Ini akan menjadi pengalaman berharga bisa berlatih bersama dia. Selain Emil, Maarten Paes juga pemain top.”
“Tidak ada kata lain selain mengambil pelajaran dari mereka. Di sesi latihan nanti kami pasti akan banyak berinteraksi. Saya akan berusaha menyerap sebanyak mungkin ilmu dan pengalaman dari mereka.”
Sebelumnya Anda hanya bersaing dengan Nando, sekarang ada Emil dan Paes. Apakah ini membuat posisi Anda terasa lebih terancam?
“Sejujurnya, sejak dulu saya tidak pernah merasa aman meski sempat jadi kiper utama. Di samping saya selalu ada kiper-kiper hebat seperti Nando, Syahrul, Riyandi, dan lainnya.”
“Jadi, memang tidak ada jaminan untuk posisi utama. Apalagi sekarang dengan hadirnya Maarten dan Emil, saya rasa benar harus berusaha tiga kali lipat lebih keras untuk menunjukkan kualitas terbaik.”
Bagaimana dengan Maarten Paes? Apa Anda pernah mendapatkan masukan dari dia?
“Ya, Maarten Paes cukup sering memberi masukan saat latihan. Dia sering membenarkan detail-detail teknis yang mungkin saya lewatkan. Itu bagus buat saya karena bisa menambah pengetahuan dan memperbaiki performa.
“Saya berharap Emil nanti juga bisa melakukan hal yang sama di sesi latihan. Ini akan sangat bermanfaat bagi saya dan Nando ke depannya.”
Paes pernah bertanya soal sepak bola Indonesia?
“Ya, dia pernah bertanya tentang sepak bola Indonesia dan Liga 1. Saya bilang, ‘Kamu bisa lihat sendiri nanti’ Dia juga sempat penasaran dengan Kediri karena kami sama-sama dari sana.”
Bagaimana persiapan Anda menghadapi Australia dan Bahrain?
“Jujur, saya optimis menghadapi dua pertandingan ini. Saya rasa semua pemain pasti sependapat. Kami semua percaya bisa meraih poin di dua laga ini, atau bahkan menang.”
“Hasil positif di dua pertandingan ini akan sangat penting untuk posisi di klasemen dan membuka peluang menuju Piala Dunia. Jadi, kami sangat termotivasi untuk memberikan hasil terbaik.”
Secara usia, Anda adalah pemain tertua dari Liga 1 yang dipanggil ke Timnas. Bagaimana Anda menyikapinya?
“Secara pribadi, saya akan berusaha netral dan menjaga peran di tim. Kalau ada pemain yang minta solusi atau masukan, saya pasti akan membantu sebisa mungkin, baik pemain dari Liga 1 maupun pemain yang berkarier di Eropa.”
“Kami juga sering ngobrol santai soal pertandingan dan strategi, termasuk dengan Mees dan Jay. Jadi, saya berusaha menjadi bagian dari tim tanpa melihat perbedaan pengalaman atau usia.”
Bagaimana Anda melihat kualitas pemain belakang saat ini?
“Tidak perlu diragukan lagi. Pemain belakang kita saat ini punya kualitas tinggi, baik yang bermain di Eropa maupun di Liga 1. Misalnya Rizky Ridho yang tampil sangat baik.”
“Jika semua pemain belakang dalam kondisi prima dan performa puncak, pertahanan kita pasti akan sangat solid. Ditambah dengan kiper-kiper berkualitas, saya rasa ini jadi kekuatan besar untuk Timnas Indonesia.”
Bagaimana dengan tiga pemain baru yang akan bergabung?
“Sejujurnya saya tidak mau berandai-andai. Saya hanya berharap mereka bisa cepat beradaptasi dan membaur dengan tim. Kalau bonding di dalam tim bagus, pasti itu akan memperkuat skuad dan berdampak positif di pertandingan.”
Anda sempat bertemu dengan Landzaat dan Pastoor di Ternate. Ada interaksi dengan mereka?
“Ya, sempat bertegur sapa di hotel, tapi sebatas sapaan biasa saja. Mereka lebih banyak berbicara dengan Fano saat itu. Tapi saya rasa mereka memantau semua pemain Timnas yang bermain waktu itu, termasuk saya.”
View this post on Instagram