Real Madrid memang menang tipis 2-1 kala menjamu Atletico di leg pertama babak 16 besar Liga Champions tengah pekan lalu. Namun, bukan berarti tugas mereka menjadi ringan kala ganti bertamu ke Atletico di leg kedua, Kamis (13/3).
Keunggulan satu gol bukan jaminan. Kondisi itu bisa jadi memaksa Atletico untuk tampil all-out demi bisa menjebol gawang Madrid.
Pasukan Diego Simeone cuma butuh satu gol untuk mengamankan kembali posisi mereka secara agregat. Jika mengacu pada data statistik, peluang cukup erbuka.
Pasalnya, lini belakang bukanlah sumber kekuatan Madrid. Buktinya, cuma dua kali gawang Thibaut Courtois tak kebobolan dari lawan di 11 laga terakhir semua ajang.
Dua catatan clean-sheet itu diraih Madrid kala menang tipis 1-0 atas Real Sociedad di ajang Copa del Rey (27 Februari) dan menang 2-0 kala menjamu Girona di La Liga (23 Februari).
Di delapan laga sisanya, Madrid selalu kebobolan, termasuk dari tim-tim lemah semisal Espanyol, Osasuna, maupun yang teranyar Rayo Vallecano, akhir pekan lalu.
Sebaliknya, lini depan justru menjadi senjata utama Atletico. Mereka tak pernah kesulitan menjebol gawang lawan.
Tim terakhir yang mampu menjaga hingga tak kebobolan dari Atletico adalah Real Betis. Kala itu, kedua tim berlaga di La Liga dan Betis selaku tuan rumah unggul tipis 1-0.
Nah setelah laga melawan Betis tersebut, Atletico tak pernah lagi gagal menjebol gawang lawan di 28 laga berikutnya! Hingga yang terakhir melawan Getafe akhir pekan lalu.
Jika data statistik di atas berlaku, bisa jadi laga bakal berjalan terbuka karena Atletico tengah mengejar gol dan Madrid tak bisa sekedar mengandalkan lini pertahanan mereka.
*Tradisi selalu ada gol
Fakta lain yang berpotensi membuat laga ini makin menarik adalah kebiasaan kedua tim untuk saling bobol.
Jika berkaca dari catatan head-to-head, baik Atletico dan Madrid, sama-sama tak pernah absen membobol gawang lawan di 10 pertemuan terakhir.
Dalam kurun waktu tersebut, Madrid sanggup melesakkan 19 gol, sedangkan Atletico mampu mencatatkan 17 gol.
Jika ditotal, berarti ada 36 gol yang lahir di 10 pertemuan tersebut. Dengan kata lain, ada 3,6 rata-rata gol tercipta di 10 laga terakhir derbi Madrid.
*Berakhir di babak tambahan, tanpa harus adu penalti
Berhubung selisih agregat di antara kedua tim cuma terpaut satu gol, ada kemungkinan laga berlanjut ke babak tambahan.
Di 10 pertemuan terakhir, sudah tiga kali pertarungan kedua tim tak tuntas di 90 menit. Namun uniknya, tak sekalipun dalam tiga kesempatan itu, laga berlanjut hingga adu penalti. Seluruhnya berujung di 2×15 menit.
Atletico jadi pemenang terakhir di babak tambahan. Kejadiannya berlangsung babak 16 besar Copa del Rey musim lalu (19 Januari 2024).
Kala itu, kedua tim bermain imbang 2-2 hingga waktu normal. Gol Antoine Griezmann (menit 100’) dan Rodrigo Riquelme (119’) lantas menjadi pembeda di akhir laga.
Persis di pertemuan sebelumnya atau delapan hari sebelumnya (11 Januari 2024), yakni di semifinal Piala Super Spanyol, Madrid menang dengan menempuh cara yang hampir sama.
Berawal dari skor 3-3 di waktu normal, gol Joselu (116’) dan Brahim Diaz (120+2’) sudah cukup untuk mengakhiri laga tanpa harus berlanjut ke babak adu penalti.
===
View this post on Instagram