Laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions yang mempertemukan Atletico Madrid versus Real Madrid, Kamis (13/3) menyandingkan beragam drama.
Keunggulan tipis 2-1 Los Blancos dari leg pertama, membuat skuat Los Rojiblancos sangat bernafsu untuk membalas.
Memang hanya satu gol yang akhirnya tercipta di 90 menit waktu normal. Begitu pun di 2×15 menit babak tambahan.
Namun publik Metropolitano Stadium benar-benar disuguhkan rivalitas kental dari awal hingga akhir laga.
- Detik ke-27 : Gol cepat Gallgaher
Tuan rumah langsung menggebrak lewat serangan pertama mereka. Umpan silang Rodrigo de Paul sukses disambut Conor Gallagher di mulut gawang Madrid. Gol itu lahir saat laga baru berjalan 27 detik.
Dilansir Squawka, gol tersebut menjadi gol tercepat di sepanjang sejarah Atletico. Selain itu, Gallagher juga menjadi pencetak gol tercepat asal Inggris di sepanjang sejarah Liga Champions. Fakta menarik lain, Gallagher juga menjadi pencetak gol pertama asal Inggris di laga derbi Madrid.
2. Menit 24’ dan 38’ : Alvarez vs Courtois
Gol cepat Gallagher membuat Atletico tampil makin pede, khususnya di 45 menit awal. Terbukti, pasukan Diego Simeone mampu melepaskan lebih banyak tembakan dibanding anak buah Carlo Ancelotti (7 berbanding 3).
Dari tujuh tembakan Atletico, tiga di antaranya on-target dan salah satunya berujung gol Gallagher. Nah, dua tembakan on-target Atletico lainnya diraih Julian Alvarez.
Namun, dua kali pula peluangnya tersebut dimentahkan Thibaut Courtois. Yang pertama di menit 24, tembakan kaki kiri Alvarez masih bisa ditepis Courtouis.
Lalu yang kedua di menit 38. Peluang ini sebenarnya lebih matang dibanding yang pertama. Mendapat sodoran umpan dari Giuliano Simeone, Alvarez melepas tembakan keras ke arah tiang dekat. Peluang itu mentah hanya karena gerakan refleks keren Courtouis.
3. Menit 46’: Alvarez vs Courtouis lagi
Di penguasaan bola pertama mereka usai turun minum, Atletico kembali langsung mengancam gawang Madrid dan aktornya lagi-lagi melibatkan Alvarez vs Courtois.
Dikepung lima pemain Madrid, Alvarez memberanikan diri melepas tembakan on-target dari garis kotak penalti. Lagi-lagi, upaya itu dipatahkan lewat kesigapan Courtouis.
4. Menit 69’: Vinicius perdana gagal penalti
Peluang terbaik Madrid baru mereka raih di 67’ dan itupun lewat serangan balik. Manuver Kylian Mbappe terpaksa dihentikan rekan senegaranya, Clement Lenglet, yang berujung tendangan penalti untuk Madrid.
Vinicius Junior maju sebagai eksekutor. Namun, sepakannya melayang. Kegagalan tersebut mencoreng rekor 100% penalti semenjak berseragam Madrid.
Menurut Opta, ini merupakan kegagalan pertama Vini sebagai eksekutor penalti (di luar babak adu penalti) setelah ia tak pernah gagal di delapan kesempatan sebelumnya.
Sepanjang kariernya, sudah tiga kali Vini gagal mengeksekusi penalti. Selain kegagalan tadi malam, ia juga sempat dua kali gagal kala membela timnas Brasil.
5. Menit 89’: Peluang terakhir Correa
Atletico sebenarnya bisa saja menyudahi laga di waktu normal. Pasalnya, sebuah peluang emas mereka raih di menit akhir (89’).
Mendapat umpan daerah di kotak penalti Madrid, striker pengganti Atletico, Angel Correa, mampu melakukan dua sentuhan magis sambil memutar badan untuk sepenuhnya menguasai bola dan menghadap ke gawang.
Saking nafsunya, ia langsung mengeksekusi bola tersebut. Gak salah sih, toh peluang itu hasil upayanya sendiri.
Yang mungkin disayangkan Correa adalah karena ia tak melihat pergerakan Alvarez yang sebenarnya lebih terbuka dan tak terkawal di tengah kotak penalti.
6. Menit 115’: Vinicius vs suporter Atletico
Kondisi makin memanas begitu Vinicius ditarik keluar di menit 115’. Saat hendak masuk ke dalam bench, striker Brasil itu membalas cemoohan suporter Atletico.
Lewat gerakan tangannya, Vini mengejek para fan tuan rumah dengan memberi isyarat bahwa Madrid sudah mengoleksi tujuh trofi Liga Champions dan Atletico belum pernah sama sekali.
Sontak aksi nyeleneh makin memancing emosi fan Atletico. Rekaman momen itu lalu viral di dunia maya.
7. Menit 120’++: Misteri double-kick penalti Alvarez
Bagi kaum haters Madrid, kejadian ini jadi bahan olok-olokan. Pasalnya, gol penalti Alvarez dianulir wasit.
Alvarez memang agak terpeleset ketika mengeksekusi penalti itu. Namun, hasil pantauan VAR mengindikasikan bahwa kaki striker Argentina terlanjur dua kali menyentuh bola lantaran efek dari dirinya terpeleset.
Suasana makin membingungkan karena papan skor di stadion masih menunjukkan skor 2-2 di momen tersebut. Padahal, seharusnya Madrid unggul 2-1.
Kekisruhan berlanjut ke akhir laga. Kedua pelatih saling beradu argumen. Simeone meyakini timnya dicurangi lewat insiden Alvarez tersebut. Di sisi lain, Ancelotti dan Courtois merasa keputusan wasit sudah tepat.
8. Kesimpulan akhir: Madrid selalu mengganjal Atletico
Berkat kemenangan ini, Madrid makin mendominasi persaingan mereka dengan Atletico di dua fakta sejarah.
Yang pertama, dari empat pertemuan (berformat dua leg) di kompetisi Eropa/Liga Champions, mereka selalu mampu menyisihkan Atletico.
Yang kedua, Madrid juga selalu memenangi enam babak adu penalti di sepanjang sejarah pertemuan mereka versus Atletico.
===
View this post on Instagram