Dunia sepakbola kini menyaksikan apakah timnas Indonesia mampu mewujudkan ambisi mereka untuk menciptakan babak baru yang lebih gemilang. Seperti diketahui, timnas Indonesia masih menyimpan asa untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
Saat ini timnas Indonesia berada di peringkat keempat di Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan mengoleksi sembilan poin. Tim Garuda terpaut empat poin dari Australia yang menduduki peringkat aman untuk bisa lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Kini tim asuhan Patrick Kluivert itu menyisakan dua pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tentu saja asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka. Namun, yang paling dekat untuk dicapai adalah melalui ronde keempat.
Timnas Indonesia wajib mengunci posisinya saat ini jika ingin lolos ke babak selanjutunya, yakni ronde empat. Nantinya di ronde keempat Indonesia akan bersaing dengan tim lain yang sama-sama menduduki posisi 3 dan 4.
BACK TO THE FUTURE
Melihat kesempatan Indonesia kembali tampil di Piala Dunia setelah 1938, FIFA menggambarkan situasi tersebut layaknya film Back To The Future. Dalam film itu, karakter utamanya Marty McFly dapat kembali ke masa lalu melalui mobil canggihnya, DeLorean.
Bukan tanpa alasan, momen Indonesia saat ini hampir sama seperti saat 1938 di mana tim Garuda diisi oleh perpaduan pemain berdarah lokal dan Belanda.
“Mirip seperti DeLorean di Back to the Future, yang membawa Marty McFly ke masa lalu untuk mengoreksi jalannya sejarah, tim nasional Indonesia tampaknya kembali terhubung ke akar mereka dengan mengandalkan perpaduan dinamis antara keturunan dan bakat lokal demi meningkatkan permainan mereka ke tingkat berikutnya,” tulis FIFA.
“Jika Marty McFly membutuhkan kecepatan 88 mil per jam untuk kembali ke masa depan, maka Indonesia akan membutuhkan kombinasi kerja keras, keberanian, dan mentalitas yang kuat untuk menulis babak baru dalam sejarah mereka.”
“Didorong dukungan solid dari fans mereka dan rasa percaya diri yang tumbuh, kampanye ini bisa menjadi Back to the Future milik Indonesia untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah,” lengkap FIFA.
BACA JUGA: Ole Romeny: Marselino Ferdinan Adik Saya!
PIALA DUNIA 1938
Pada Piala Dunia 1938 sendiri, Indonesia yang masih bernama Hindia Belanda, merupakan satu-satunya tim dari Asia. Hanya perjalanan Indonesia di Piala Dunia 1938 sangatlah singkat.
Indonesia langsung gugur di pertandingan pertama setelah kalah dari Hungaria dengan skor telak 6-0. Mereka pun pulang tangan kosong, akan tetapi meninggalkan cerita di belakangnya.
“Pada tahun 1938, Indonesia, yang saat itu dikenal sebagai Hindia Belanda, membuat sejarah sebagai tim Asia pertama yang tampil di [putaran] final Piala Dunia FIFA,” jelas FIFA.
“Dengan skuad yang terdiri dari pemain keturunan Belanda, bersama dengan pemain keturunan Tionghoa-Indonesia dan penduduk asli Indonesia, mereka melakukan perjalanan ke Prancis pada tahun 1938.
“Perjalanan mereka berakhir dengan cepat setelah kekalahan telak 6-0 dari Hungaria, salah satu kekuatan besar turnamen [saat itu] yang akhirnya menjadi runner-up.”
MENJANJIKAN
Dengan semangat baru dan strategi jangka panjang, timnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Perpaduan antara pemain diaspora dan bakat lokal menjadi fondasi penting dalam membangun tim yang kompetitif di kancah internasional.
Dukungan penuh dari suporter juga menjadi faktor krusial dalam membangkitkan motivasi para pemain. Stadion-stadion yang dipadati fans setia menciptakan atmosfer yang mampu menggerakkan semangat juang tim.
Jika konsistensi dan kerja keras terus dipertahankan, bukan tidak mungkin Indonesia akan segera mencatatkan prestasi bersejarah yang menginspirasi generasi mendatang. Masa depan sepak bola Indonesia semakin cerah, dan dunia sepak bola pun menanti dengan penuh antusias.
View this post on Instagram