Bek sayap Timnas Indonesia, Sandy Walsh, membagikan kisah menarik seputar kepindahannya yang begitu cepat dari KV Mechelen (Belgia) ke Yokohama Marinos (Jepang). Proses transfer yang berlangsung singkat itu membuatnya harus beradaptasi dengan tempo tinggi.
Pemain berpaspor Indonesia ini resmi bergabung dengan klub J-League tersebut pada 9 Februari 2025, mengakhiri masa lima tahunnya bersama Mechelen. Selama periode tersebut, ia telah mencatatkan 125 penampilan dan delapan gol di kompetisi Belgia.
“Itu gila. Akhir Januari saya mendapat telepon dari Yokohama Marinos,” ungkap Sandy Walsh dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube The Haye Way.
“Kemudian dalam dua hari, saya meninggalkan Eropa untuk datang ke Jepang. Saya juga harus pergi ke Indonesia, kembali ke Jepang, mulai berlatih,” tambahnya.
Perpindahan ini menjadi babak baru yang menantang sekaligus mendebarkan bagi Walsh. Ia mengaku menikmati dinamika karier yang penuh kejutan ini.
“Setiap tiga hari, saya pergi ke tempat lain. Dan ya, tidak pernah berhenti, tetapi begitulah yang kami suka, bermain di Liga Champions dan di liga,” ujarnya.
“Pergi ke Jepang adalah mimpi, ambisi, pastinya. Kami sudah banyak membicarakannya karena Thom Hye juga tertarik dengan J-League, Liga Jepang,” papar Walsh.
“Jadi saya berharap, meskipun tahu situasi saya di klub Mechelen tidak baik. Jadi saya menunggu sesuatu dan setelah latihan saya mendapat pesan dari agen saya, apakah kamu masih tertarik untuk pergi ke Jepang?”
“Dan dia lagi berkata, mereka ingin meneleponmu. Bisakah kamu menelepon? Dan saya langsung pulang, menelepon pelatih, juga dengan direktur olahraga.”
BACA JUGA: Haaland Cetak 30+ Gol di 3 Musim Beruntun, Samai Prestasi Van Nistelrooy
BERDISKUSI
Setelah negosiasi dengan manajemen Yokohama Marinos, Walsh pun berdiskusi dengan sang istri untuk memutuskan langkah selanjutnya.
“Mereka berkata, kapan kamu bisa datang? Saya melihat istri saya dan dia berkata, katakan sesegera mungkin. Lalu saya berkata kepada mereka, saya bisa memeriksa penerbangan langsung.
“Saya melihat Sabtu ada satu, mungkin Sabtu dan itu dua hari setelah panggilan itu. Dan harus pindah dari Eropa ke Asia, benua yang berbeda dalam dua hari. Gila,” kenangnya.
“Jadi tanpa pikir panjang, saya berkemas dan istri saya mengurus sisanya dan saya bisa pergi ke Jepang,” tutup pemain kelahiran 14 Maret 1995 itu.
Kepindahan Sandy Walsh ke Asia semakin memperkaya pengalaman internasionalnya, sekaligus membuka peluang baru dalam perjalanan kariernya di level kompetitif Asia.
View this post on Instagram