Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, mengindikasikan bahwa PSSI sedang mengajukan banding kartu kuningnya ke AFC. Hal itu dilakukan agar dirinya tidak absen dalam laga krusial melawan Tiongkok pada 5 Juni 2025. Pertandingan tersebut merupakan bagian dari matchday kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Paes terancam absen setelah menerima kartu kuning kedua dalam laga kontra Bahrain karena dianggap mengulur waktu. Akumulasi dua kartu kuning membuatnya berpotensi diskors, namun PSSI berupaya membatalkan hukuman tersebut melalui proses banding.
“Sayangnya, saya diskors untuk pertandingan berikutnya. Mungkin. Kita harus lihat, mereka (PSSI) masih berjuang untuk itu (banding),” kata Paes dalam podcast di kanal YouTube FC Dallas.
Kehadiran Paes sangat vital bagi Timnas Indonesia. Kiper FC Dallas ini tidak hanya memberikan stabilitas di lini belakang, tetapi juga kepercayaan diri bagi rekan-rekannya.
“Mereka mungkin sudah mendaftarkannya dengan cara yang benar. Tapi, itu selalu menjadi pengalaman yang sangat luar biasa di sana (SUGBK),” tambahnya.
Kekaguman pada SUGBK dan Atmosfer Timnas
Paes juga menyampaikan kekagumannya terhadap atmosfer di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Menurutnya, bermain di depan puluhan ribu suporter Indonesia adalah pengalaman yang tak terlupakan.
“Kamu tidak akan pernah terbiasa dengan itu. Merinding sekujur tubuh. Pertama-tama, itu selalu sangat lembab di sana, mungkin seperti di Houston atau Miami dan kemudian itu berada di tengah kota,” ujarnya.
“Jadi dengan 80.000 orang, mereka menarik semua oksigen dari stadion. Jadi sangat sulit untuk bernapas. Kemudian menyanyikan lagu kebangsaan, yang kami nyanyikan bersama dengan penuh semangat. Ya, itu membuat kamu sangat bersemangat untuk pertandingan,” lanjut Paes.
Kemenangan atas Bahrain menjadi modal penting bagi timnas Indonesia untuk memperbesar peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Dengan dua laga tersisa melawan Tiongkok dan Jepang, setiap poin sangat berharga.
BACA JUGA: Timnas Futsal Indonesia Tegaskan Kekuatannya, Putra di Peringkat 21 dan Putri di Peringkat 17 Dunia
Persaingan Sehat dengan Emil Audero
Meski bersaing ketat dengan Emil Audero untuk posisi kiper utama, Paes justru melihatnya sebagai kesempatan untuk saling belajar. Ia memuji pengalaman Audero yang pernah membela klub-klub top Eropa seperti Inter Milan dan Juventus.
“Dia adalah kiper yang luar biasa. Dia bermain untuk klub besar seperti Inter Milan, Juventus, dan Sampdoria. Sekarang dia bermain untuk Palermo dengan status pinjaman dari Como. Pengalaman di Serie A jelas jadi nilai plus,” ujar Paes.
Paes menekankan bahwa persaingan di antara mereka bersifat sehat dan saling mendukung. “Saya rasa kami berdua memiliki kualitas tinggi dengan gaya bermain di bawah mistar yang sedikit berbeda. Tetapi kami berdua memiliki kualitas yang baik, kami saling menantang.”
“Saya orang baik dan saya lebih memilih untuk belajar satu sama lain daripada saling membenci. Saya rasa itu cara saya melakukannya, dan kemudian pelatih yang memutuskan penjaga gawang mana yang mereka pikir akan memberikan hasil terbaik.”
Masa Depan Cerah Gawang Garuda
Dengan dua kiper berkualitas seperti Paes dan Audero, masa depan timnas Indonesia di posisi penjaga gawang terlihat menjanjikan. Keduanya tidak hanya membawa kemampuan teknis tinggi, tetapi juga semangat kolaborasi yang bisa menjadi fondasi kesuksesan tim di level internasional.
Kini, semua mata tertuju pada keputusan AFC mengenai banding PSSI. Jika berhasil, Paes akan menjadi salah satu kunci kemenangan Indonesia melawan Tiongkok dalam perburuan tiket Piala Dunia 2026.
View this post on Instagram