Baru sekitar 20 menit laga Manchester City menjamu Crystal Palace berlangsung, Sabtu (12/4), publik Etihad Stadium sudah dua kali dibuat tersentak. Yang pertama lewat gol Eberechi Eze (menit 8’) dan yang kedua lewat gol Chris Richards (20’).
Untung ada Kevin De Bruyne. Pemain yang beberapa hari lalu mengonfirmasi bakal hengkang dari City di akhir musim tersebut, menginisiasi aksi come back The Citizens.
Ia mencetak gol pertama City lewat tendangan bebas (33’). Gol itu terbilang spesial karena mempertajam rekor gol jarak jauhnya.
Menurut Squawka, De Bruyne sudah mengoleksi 28 gol dari luar kotak penalti semenjak Pep Guardiola menangani City pada tahun 2016.
Dalam kurun waktu tersebut, torehan 28 gol De Bruyne (atau 30 gol dari sebelum era Guardiola), jauh mengungguli koleksi gol serupa milik Harry Kane (21 gol) serta salah satu maestro free-kick di Premier League, James Ward-Prowse (20 gol).
Setelah memperkecil ketertinggalan City menjadi 1-2, De Bruyne juga berperan besar dalam dua gol City berikutnya yang berujung comeback.
Gol kedua City yang dicetak Omar Marmoush, berawal dari umpan kepala De Bruyne. Hanya saja, bola sundulan De Bruyne itu sempat lebih dulu menyentuh kaki Ilkay Gundogan, sebelum akhirnya disambar Marmoush.
Barulah di gol ketiga City, yang sekaligus menjadi gol pembalik kedudukan, De Bruyne resmi menghidangkan assist matang untuk gol yang dicetak
Setelah unggul 3-2, skuat Manchester Biru makin pede mendikte permainan Palace. Buktinya, dua gol tambahan lahir lewat James McAtee dan Nico O’Reilly.
Pendukung City akhirnya bisa pulang dengan senyum lebar berkat kemenangan meyakinkan 5-2.
*Kebiasaan cetak gol dan assist dalam 1 laga
Selain menjadi bintang kemenangan, De Bruyne juga memamerkan salah satu keistimewaannya, yakni menorehkan satu assist dan satu gol dalam satu laga.
Masih menurut Squawka, sudah di 28 laga berbeda, De Bruyne mampu menyumbangkan satu gol dan satu assist.
Hanya Mohamed Salah (42 laga), Wayne Rooney (36 laga), Thierry Henry (32 laga), dan Alan Shearer (31 laga), yang lebih sering menorehkan catatan keren serupa dibanding De Bruyne.
*Makin sering menang 5 gol
Bagi City secara keseluruhan, raihan tiga poin dari Palace bisa menjaga posisi mereka di peringkat empat besar. Cuma berhubung ini kemenangan comeback, ada nilai plus lain yang digoreskan City.
Sepanjang sejarah Premier League, cuma ada tiga tim yang akhirnya menutup laga dengan marjin kemenangan tiga gol meski sempat lebih dulu tertinggal dua gol. City merupakan salah satunya. Dua tim lainnya adalah Manchester United (vs Spurs di 2009) dan Arsenal (vs Spurs di 2012).
Lalu, jika dihitung sejak Guardiola menangani City di musim 2016/17, City menjadi tim yang paling sering mencetak 5+ gol di kancah Premier League. Mereka melakukannya sebanyak 39 kali. Jumlah itu jauh mengungguli Arsenal (20 kali), Liverpool (19), dan Spurs (17).
===
View this post on Instagram