Arsenal kembali bermain imbang kala menjamu Brentford pada Sabtu (12/4) di Emirates Stadium. Fokus Si Gudang Peluru tampaknya sudah tidak lagi tertuju kepada Premier League, tapi mungkin masih mengintip kans kecil walau akhirnya tidak maksimal.
Pasang Rotasi.
Mikel Arteta memilih rotasi pemain di derbi London ini dibandingkan dengan saat melawan Madrid di tempat yang sama beberapa hari sebelumnya.
Jorginho dan Oleksandr Zinchenko dipasang di tengah mengganti Thomas Partey dan Martin Odegaard yang tampil saat menggebuk Madrid. Di depan, Leandro Trossard dan Ethan Nwaneri menggantikan Mikel Merino dan Bukayo Saka.
Dominasi Babak I.
Arsenal dominan pula di derbi ini. Di babak pertama, The Gunners mencatat 60% penguasaan bola. Klub London Utara itu membuat 8 tembakan, dua di antaranya mengarah ke gawang. Dua tembakan Gabriel Martinelli di dalam kotak masih bisa dihalau dan tembakan jarak jauh Leandro Trossard ditepis Mark Flekken. Gol Kieran Tierney (26′) dianulir VAR karena off-side.
Memimpin Via Serangan Balik.
Penguasaan bola Gunners meningkat menjadi 68% di paruh kedua. Namun, total tembakan tuan rumah merosot menjadi enam, dan hanya sebuah shot on goal.
Serangan balik masih menjadi resep Arsenal untuk mencetak gol. Gol tembakan kali pertama Thomas Partey (61′) di dalam kotak bermula dari serangan balik yang dibangun bintang kemenangan atas Madrid, Declan Rice usai menerima operan David Raya.
Belakang Terpapar.
Upaya Brentford untuk bangkit memanfaatkan melemahnya lini belakang Arsenal. Untuk mengatasi keharusan rotasi di tengah masalah cedera, Arteta menempatkan Partey sebagai bek kanan mengisi tempat Jurrien Timber dan Tierney di kiri mengisi Myles Lewis-Skelly yang tampil saat melawan Madrid.
The Bees bisa membalas melalui Yoane Wissa (74′) dari sundulan Kristoffer Ajer menyambut umpan Michael Kayode.
Saka Belum Balik.
Arsenal berpeluang mendulang tripoin, tetapi Saka, yang masuk sebagai pengganti, meluputkan dua kesempatan. Yang pertama datang ketika ia merebut bola dari Flekken, tapi terlambat meneruskannya dengan tembakan sehingga bola bisa disodok keluar oleh Kayode. Di pengujung laga, tembakan sang sayap masih melebar tipis.
2 Kali Batal.
Pekan lalu, Arsenal gagal mempertahankan keunggulan saat bertandang ke Goodison Park. Alhasil, jarak dengan Liverpool hanya terpangkas satu poin, yang masih terbantu kekalahan Si Merah sehari kemudian di tangan Fulham.
Konsentrasi ke PF.
Arteta boleh jadi sudah bisa melihat peluang skuadnya juara Premier League sudah tidak besar. Seiring kans mungil tersebut, kesempatan melaju lebih jauh di ajang yang belum pernah taklukkan, Liga Champion, membesar.
Si Gudang Peluru membukukan kemenangan telak 3-0 di leg perempat final 1, atas penguasan ajang ini, Real Madrid. Wajar bila perhatian Arsenal lebih tertuju kepada leg 2 di Santiago Bernabeu pada Rabu (16/4).
Ngakunya Enggak Lepas Fokus.
Kecenderungan itu ditepis Arteta. “Dilihat dari apa yang dirasakan para pemain, jelas bukan konsentrasi yang terbagi. Untuk bisa siap, tim harus bermain sebaik mungkin dan memenangi pertandingan berikutnya,” kata sang pelatih dikutip AFP.
Kans Makin Ciut.
Jika menang atas West Ham di Anfield sehari kemudian, keunggulan Liverpool atas Arsenal akan melebar menjadi 13 poin. Kalau sudah begitu, Arteta mungkin sudah mesti realistis.
View this post on Instagram