Liga 1 2024/25 bersiap untuk memasuki pekan ke-29 yang akan berlangsung pada 17-20 April 2025, itu artinya akhir musim semakin dekat. Persaingan memperebutkan gelar juara semakin panas dengan Persib Bandung yang masih memimpin klasemen dengan 58 poin.
Maung Bandung unggul delapan poin dari Dewa United di posisi kedua. Secara matematis, Persib hanya perlu meraih empat kemenangan dari enam laga tersisa untuk memastikan gelar juara. Namun, jalan menuju titel tidak mudah karena mereka masih harus menghadapi Bali United (18/4), PSS Sleman (26/4), Malut United (2/5), dan Barito Putera (9/5).
Dewa United masih memiliki peluang mengejar Persib, tetapi mereka wajib memenangkan semua pertandingan sisa. Banten Warriors akan berhadapan dengan PSS Sleman (17/4), Malut United (25/4), Barito Putera (2/5), Persita Tangerang (9/5), Persis Solo (17/4), dan PSBS Biak (24/5). Selain itu, mereka juga harus berharap Persib mengalami tiga kekalahan beruntun untuk mengejar ketertinggalan.
Persebaya Surabaya berada di peringkat ketiga dengan 49 poin, tertinggal sembilan angka dari Persib. Peluang mereka meraih gelar sangat kecil karena harus memenangkan semua laga sisa. Selain itu mereka juga harus berharap Persib serta Dewa United meraih hasil buruk. Sementara itu, Malut United di posisi keempat dengan 46 poin membutuhkan keajaiban untuk bisa mengejar ketertinggalan 12 poin dari puncak klasemen.
BACA JUGA: Sinyal Bahaya untuk Timnas Indonesia, Penyerang Andalan Tiongkok Wu Lei Mulai Pulih dari Cedera
Semen Padang Terancam Degradasi
Awan gelap masih menyelimuti Semen Padang di Liga 1 2024/25. Kekalahan dari PSM Makassar semakin memperburuk situasi tim asal Sumatera itu dalam upaya menghindari degradasi.
Semen Padang merupakan salah satu klub yang dihormati dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kabau Sirah pernah diperkuat pemain-pemain legendaris seperti Renato Elias dan Erol Iba, serta dilatih oleh Nil Maizar. Namun, kejayaan mereka belum kembali terulang dalam satu dekade terakhir.
Musim ini, Semen Padang terpuruk di dasar klasemen. Mereka menelan kekalahan telak 1-8 dan 0-6 dari Dewa United FC, memperburuk peluang bertahan di Liga 1. Padahal, mereka baru saja promosi ke Liga 1 musim ini.
Pada musim 2017, saat Semen Padang terdegradasi, masih ada Sriwijaya FC dan Badak Lampung yang mewakili Sumatera di kasta tertinggi. Namun, setelah promosi pada 2019, mereka kembali terdegradasi bersama Badak Lampung di akhir musim.
Masih Ada Harapan untuk Bertahan
Meski dalam situasi sulit, Semen Padang masih memiliki peluang untuk bertahan. Mereka memiliki enam pertandingan sisa untuk berjuang, dimulai dengan menjamu PSIS Semarang, kemudian bertandang ke markas Persija Jakarta, dan menghadapi Madura United di awal Mei 2025. Selanjutnya, mereka akan melawan Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan menutup musim di kandang Arema FC.
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, menolak menyerah dan tetap berharap timnya bisa bangkit di sisa musim. Arsitek asal Portugal itu pernah menangani Arema FC dan RANS Nusantara sebelumnya.
“Yang pasti, saya berharap kita bisa berjuang di pertandingan-pertandingan berikutnya,” tegas Almeida.
Dengan semangat juang yang tinggi, Semen Padang masih berpeluang menyelamatkan diri dari jurang degradasi dan menjaga marwah sepak bola Sumatera di Liga 1.
View this post on Instagram