Close Menu
JebreeetmediaJebreeetmedia
    What's Hot

    Arsenal Kunci Tiket Liga Champions: Dibombardir Lawan di Awal, Diselamatkan Rice dan Raya

    May 19, 2025

    Peluang Besar Conor Bradley Jadi Bek Kanan Pilihan Pertama Liverpool Musim Depan, Diganjar Kontrak Baru 4 Tahun

    May 18, 2025

    Crystal Palace Ukir Sejarah, Man. City Dominan tapi 23 Tembakannya Kosong

    May 18, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Sepakbola Internasional
    • Bulutangkis
    Facebook X (Twitter) Instagram
    JebreeetmediaJebreeetmedia
    • Home
    • Sepakbola Internasional
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
      • Liga Champion/Europa
      • Timnas Mancanegara
    • Sepakbola Nasional
      • Liga 1
      • Timnas
    • Bulutangkis
    • Jebreeet
      • Jebreeet Talk
      • Jebreeet Tips
    • Tranmere Rovers
    • Merchandise
    JebreeetmediaJebreeetmedia
    Home ยป Victor Carvalho Bicara Blak-blakan Soal PSIS Semarang, Niat Baiknya Ditolak Mentah-mentah
    Sepakbola Nasional

    Victor Carvalho Bicara Blak-blakan Soal PSIS Semarang, Niat Baiknya Ditolak Mentah-mentah

    Jebreeet MediaBy Jebreeet MediaApril 18, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Mantan striker asing PSIS Semarang, Victor Carvalho, secara terbuka mengecam manajemen mantan timnya tersebut usai haknya tak dipenuhi.
    {"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"resize":1,"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Mantan striker asing PSIS Semarang, Victor Carvalho, secara terbuka mengecam manajemen Mehasa Jenar usai haknya sebagai pemain tak dipenuhi. Sebagaimana keterangannya, PSIS Semarang tidak membayarkan haknya. Bahkan ia menilai kalau manajemen tidak serius menyelesaikan kewajiban pembayaran hak pemain.

    Hal ini pun tentunya menambah kesulitan PSIS Semarang di musim ini. Pasalnya mereka pun tengah berusaha untuk bisa keluar dair zona degradasi.

    LEWAT HUKUM

    Victor Carvalho mengungkapkan bahwa sejak mengalami cedera, ia terus berupaya berkomunikasi dengan manajemen PSIS. Namun respons klub justru mengecewakan. Bahkan setelah dirinya berbicara kepada publik, manajemen justru lebih memilih untuk menempuh jalur hukum.

    “Ya. Sejak saya mengalami cedera, saya terus berupaya untuk menghubungi PSIS Semarang terkait kewajiban finansial mereka terhadap saya. Alih-alih memenuhi kewajiban kontraktual mereka, klub memilih untuk melibatkan penasihat hukum untuk menunda pemenuhan kewajiban, dengan mengutamakan manuver hukum daripada penyelesaian secara langsung dan damai,” tegas Victor dikutip dari wawancara eksklusif bersama Bola.com.

    Kasus ini akhirnya dibawa ke FIFA dan CAS, yang menjatuhkan sanksi larangan transfer kepada PSIS. Namun menurut Victor Carvalho, klub tetap bersikap tidak profesional.

    “Saat ini, masalah tersebut telah mencapai kesimpulan, dengan FIFA dan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah secara resmi memberi tahu klub tentang larangan transfer yang dijatuhkan dan finalitas kasus tersebut. Meskipun telah menegakkan tindakan disipliner tersebut, klub tetap menunjukkan itikad buruk.”

    TAK BERSUNGGUH-SUNGGUH

    Victor mengaku telah berulang kali berkomunikasi dengan manajemen PSIS sejak mengalami cedera untuk menyelesaikan masalah pembayaran hak-haknya. Namun, alih-alih memenuhi kewajiban kontraktual, klub justru melibatkan penasihat hukum untuk menunda penyelesaian.

    “Alih-alih menangani masalah tersebut dengan itikad baik, PSIS Semarang menggunakan strategi hukum yang bertujuan untuk menunda atau menghindari pembayaran. Mereka tidak menunjukkan niat yang sungguh-sungguh untuk terlibat dalam pembicaraan penyelesaian dan tindakan mereka mencerminkan pengabaian yang jelas terhadap kewajiban kontraktual dan peraturan mereka.”

    BACA JUGA: Nova Arianto Bicara Soal Persiapan Timnas U-17 Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

    DITOLAK MENTAH-MENTAH

    Victor mengungkapkan bahwa dirinya sempat bersedia memberikan kelonggaran dengan menerima rencana pembayaran cicilan. Namun, PSIS justru menolak klausul penalti yang diajukan sebagai bentuk perlindungan hak pemain.

    “Ya. Dalam upaya menyelesaikan masalah ini secara damai, saya menunjukkan fleksibilitas dan terbuka untuk menegosiasikan rencana pembayaran terstruktur. Namun, penasihat hukum saya, untuk melindungi hak-hak saya, secara wajar memasukkan klausul penalti jika terjadi ketidakpatuhan di masa mendatang.”

    “Klub menolak persyaratan tersebut, berupaya mengurangi jumlah yang terutang sambil menolak menerima pertanggungjawaban apapun jika terjadi wanprestasi. Perilaku ini membuktikan keengganan yang disengaja untuk mematuhi perjanjian yang mengikat apapun dan menegaskan kurangnya keandalan klub.”

    KONSEKUENSI

    Kini, Victor memilih untuk menunggu eksekusi keputusan FIFA dan CAS. Ia menegaskan bahwa PSIS harus menanggung konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukan.

    “Saya tidak punya ilusi mengenai perilaku klub, karena perwakilannya telah berulang kali gagal bertindak dengan integritas atau keadilan. Pada tahap ini, posisi saya adalah menunggu penegakan keputusan final dan mengikat yang diberikan oleh FIFA dan CAS. Klub sekarang menghadapi konsekuensi hukum alami dari pelanggaran dan ketidakpatuhan yang terus dilakukannya.”

    KRITIK PEDAS

    Victor juga menyoroti budaya buruk sepak bola Indonesia dalam hal pemenuhan hak pemain. Meski mengaku mencintai Indonesia, ia menegaskan bahwa sepak bola Tanah Air butuh manajemen yang lebih profesional.

    “Saya sangat menghargai Republik Indonesia beserta rakyatnya. Negara ini memiliki potensi yang besar. Namun, saya sangat yakin bahwa lembaga sepak bola Indonesia layak dikelola oleh para profesional yang mematuhi standar internasional, khususnya yang tercantum dalam Peraturan FIFA.”

    “Pemain adalah pekerja dan berhak atas hak-hak dasar, termasuk upah yang layak, perawatan medis, dan perlakuan yang adil. Semua itu bukan hak istimewa, melainkan kewajiban hukum yang harus dihormati.”

     

    View this post on Instagram

     

    A post shared by JEBREEETmedia (@jebreeetmedia)

    PSIS Semarang Victor Carvalho
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email

    Related Posts

    Shayne Pattynama Segera Jalani Tes Medis Jelang Gabung Buriram United

    May 18, 2025

    Patrick Kluivert Panggil 32 Pemain untuk TC Timnas Indonesia Jelang Laga Kontra Tiongkok dan Jepang

    May 18, 2025

    Malut United Dukung Penuh Yakob dan Yance Sayuri di Timnas Indonesia

    May 18, 2025

    Teja Paku Alam Tampil Gemilang, Igbonefo Main All Out Jelang Pensiun

    May 17, 2025
    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Editors Picks

    Arsenal Kunci Tiket Liga Champions: Dibombardir Lawan di Awal, Diselamatkan Rice dan Raya

    May 19, 2025

    Peluang Besar Conor Bradley Jadi Bek Kanan Pilihan Pertama Liverpool Musim Depan, Diganjar Kontrak Baru 4 Tahun

    May 18, 2025

    Crystal Palace Ukir Sejarah, Man. City Dominan tapi 23 Tembakannya Kosong

    May 18, 2025

    Shayne Pattynama Segera Jalani Tes Medis Jelang Gabung Buriram United

    May 18, 2025
    Jebreeetmedia
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • Home
    • Sepakbola Internasional
    • Bulutangkis
    • Jebreeet
    © 2025 Jebreeetmedia. Maintained by kreasiMAYA. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.