Stefano Cugurra telah memutuskan untuk mengakhiri perjalanannya bersama Bali United pada akhir musim Liga 1 2024/25. Pelatih asal Brasil ini mengumumkan keputusan tersebut setelah laga pekan ke-29 melawan Persib Bandung yang berakhir dengan kekalahan 1-2. Pertandingan terakhirnya di Liga 1 akan digelar pada pekan ke-34 melawan Persebaya Surabaya. Laga tersebut akan tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo, 24 Mei mendatang.
“Saya mau beritahu kepada suporter Bali United bahwa saya punya tanggung jawab sejak pertama kali datang untuk Bali United tahun 2019 lalu. Sebagai pelatih, saya bertanggung jawab sewaktu menang, seri atau kalah hingga malam ini melawan Persib. Sebelumnya, saya sudah bicara dengan manajemen bila tugas saya sudah selesai di tahun ini. Sisa lima pertandingan ingin berikan yang terbaik untuk Bali United. Manajemen bisa persiapan mencari pelatih baru untuk musim depan,” ungkap Cugurra.
Selama lima tahun membesut Serdadu Tridatu, Teco telah memimpin tim dalam 188 pertandingan dengan catatan 97 kemenangan, 41 hasil imbang, dan 50 kekalahan. Prestasi terbesarnya adalah membawa Bali United meraih gelar juara Liga 1 pada musim 2019 dan 2021/22. Sebelumnya, ia juga sukses mengantar Persija Jakarta menjadi juara Liga 1 2018, memutus puasa gelar 17 tahun sang Macan Kemayoran.
Dengan torehan tiga gelar juara liga dalam empat musim, Teco tercatat sebagai pelatih pertama yang berhasil menjuarai Liga 1 dengan dua klub berbeda secara berturut-turut. Kesuksesannya juga diakui melalui penghargaan Pelatih Terbaik Liga 1 pada 2018 dan 2019.
BACA JUGA: Saling Comeback, Persita Tangerang Amankan Tiga Poin di Kandang Sendiri
Tiga Pemain Setia yang Turut Menulis Sejarah
Dalam perjalanan kariernya di Indonesia, Teco sempat bekerja sama dengan tiga pemain yang setia mendampinginya meraih tiga gelar juara liga, yakni Novri Setiawan, Gunawan Dwi Cahyo, dan Michael Orah.
Novri Setiawan menjadi salah satu pilar penting Teco sejak era Persija Jakarta. Bek sayap kanan ini turut andil dalam gelar juara 2018 sebelum akhirnya bergabung dengan Bali United pada 2022. Meski sempat terpisah di dua musim awal Teco di Bali, Novri kembali menjadi andalan sang pelatih dan bahkan dijuluki sebagai “anak emas”-nya.
“Novri kita kejar dua tahun di Persija karena kita tahu dia punya kualitas. Saat dia kontraknya habis di Persija, saya mau bawa dia ke Bali United untuk bantu saya,” kenang Teco pada 2022 silam.
Sementara itu, Gunawan Dwi Cahyo dan Michael Orah memiliki perjalanan lebih istimewa karena turut merasakan tiga gelar juara bersama Teco—satu di Persija dan dua di Bali United. Keduanya mengikuti sang pelatih saat hijrah ke Pulau Dewata dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan Serdadu Tridatu.
“Juara karena sudah rezekinya. Pemain hanya menjalani saja, Allah yang menuntun rezekinya. Mungkin ini rezeki Coach Teco juara, saya jadi ikut juara,” ujar Gunawan usai menjuarai Liga 1 2019.
Tutup Chapter, Buka Petualangan Baru
Sepanjang kariernya di Indonesia sejak 2017, Teco telah menangani total 222 pertandingan dengan 118 kemenangan, 52 imbang, dan 52 kekalahan. Kepergiannya meninggalkan warisan tak ternilai bagi sepak bola Indonesia, termasuk rekor sebagai pelatih tersukses dalam sejarah Liga 1.
Hingga kini, belum ada kepastian mengenai tujuan berikutnya pelatih berusia 50 tahun tersebut. Namun, satu hal yang pasti—nama Stefano “Teco” Cugurra telah terukir abadi dalam sejarah persepakbolaan Tanah Air.
View this post on Instagram