Bhayangkara Presisi FC resmi mengumumkan bahwa Provinsi Lampung akan menjadi homebase mereka untuk musim Liga 1 2025 – 2026. Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan panjang klub yang telah melalui berbagai perubahan nama dan lokasi homebase sebelumnya.
Sebelum menggunakan nama Bhayangkara Presisi Lampung FC pada musim depan, klub ini dikenal dengan beberapa nama, termasuk Persebaya (DU), Persebaya United, Bonek FC, dan Surabaya United. Pada tahun 2016, klub ini bergabung dengan PS Polri yang berkompetisi di Piala Bhayangkara 2016 dan berganti nama menjadi Bhayangkara Surabaya United, yang kemudian disingkat menjadi Bhayangkara FC pada 10 September 2016, dan pindah ke Sidoarjo.
Sejak itu, Bhayangkara FC telah berpindah homebase ke beberapa kota, termasuk Bekasi, Jakarta, Surakarta, dan Tegal. Pada musim 2023-24, klub ini berganti nama menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia FC. Kini, dengan nama Bhayangkara Presisi Lampung FC, mereka siap memulai perjalanan baru di Lampung pada musim Liga 1 2025.
Transformasi Identitas (2010–2016)
Bhayangkara FC merupakan klub yang muncul akibat konflik internal di tubuh Persebaya Surabaya pada tahun 2010. Ketika faksi utama Persebaya memutuskan keluar dari Indonesian Super League (ISL) dan bergabung ke Indonesian Premier League (IPL), faksi lain mengambil alih klub Persikubar Kutai Barat dan memindahkannya ke Surabaya dengan nama Persebaya (DU) agar tetap mewakili kota tersebut di ISL.
Perjalanan nama klub ini sangat dinamis. Dari 2010 hingga 2016, klub yang awalnya dikenal sebagai Persebaya (DU), sempat berganti nama menjadi Persebaya United, Bonek FC, lalu Surabaya United. Pada April 2016, klub ini bergabung dengan PS Polri—tim amatir milik Kepolisian RI—dan membentuk Bhayangkara Surabaya United.
Tanggal 10 September 2016 menjadi titik penting. Klub berganti nama resmi menjadi Bhayangkara FC dan secara administratif berpindah ke Sidoarjo.
Degradasi dan Promosi
Pada musim 2023–24, Bhayangkara—dengan nama Bhayangkara Presisi Indonesia FC—mengalami masa sulit dengan rangkaian tanpa kemenangan sepanjang 16 pertandingan. Walau sempat merekrut pemain bintang seperti Radja Nainggolan, klub tak mampu selamat dari degradasi. Kepastian turun ke Liga 2 datang setelah hasil imbang Persita Tangerang dan kekalahan dari Bali United.
Namun di musim 2024–25, klub berhasil bangkit dan menjadi pemuncak Grup 2 Liga 2. Mereka memastikan tiket promosi setelah hasil imbang melawan Persijap pada babak promosi.
Perjalanan Homebase dan Nama Klub
Berikut adalah rekap perubahan nama dan stadion yang digunakan Bhayangkara FC dari 2016 hingga 2025:
Musim | Nama Klub | Kota/Homebase | Stadion | Keterangan |
---|---|---|---|---|
2016 ISC A | Bhayangkara Surabaya United | Sidoarjo | Gelora Delta | Awal mula merger PS Polri |
2017 Liga 1 | Bhayangkara FC | Bekasi | Patriot Candrabhaga | Juara Liga 1 |
2018 Liga 1 | Bhayangkara FC | Jakarta | PTIK, Gelora Delta | |
2019 Liga 1 | Bhayangkara FC | Jakarta | PTIK, Patriot Candrabhaga, Madya | PTIK direnovasi |
2020 Liga 1 | Bhayangkara Solo | Surakarta | Manahan | Perubahan nama dan kota, namun kemudian dibatalkan oleh PSSI |
2021–22 Liga 1 | Bhayangkara FC | Surakarta (didaftarkan) | Manahan (didaftarkan) | Liga dijalankan dengan sistem bubble/series karena pandemi COVID-19 |
2022–23 Liga 1 | Bhayangkara FC | Bekasi | Wibawa Mukti | |
2023–24 Liga 1 | Bhayangkara Presisi Indonesia FC | Bekasi | Patriot Candrabhaga | Ganti nama untuk perluasan dukungan nasional, degradasi ke Liga 2 |
2024–25 Liga 2 | Bhayangkara Presisi Indonesia FC | Tegal, Bogor | Tri Sanja, Pakansari | Promosi ke Liga 1 |
2025–26 Liga 1 | Bhayangkara Presisi Lampung FC | Bandar Lampung | Sumpah Pemuda | Nama terbaru dengan homebase baru di Lampung |