Kehadiran Liga 4 musim 2024/2025 memberikan warna baru dalam ekosistem sepak bola Indonesia. Kompetisi ini tidak hanya memperluas ruang bagi pemain muda untuk berkembang. Tetapi juga menjadi ajang pembuktian bagi para pelatih yang pernah menghiasi lapangan dengan kiprah gemilang.
Salah satu sosok yang menarik perhatian adalah Ahmad Bustomi. Eks gelandang Timnas Indonesia yang terkenal dengan kemampuan mengatur tempo permainan ini kini memegang kendali Persema Malang. Bersama Firman Utina, Bustomi pernah membawa Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2010. Kini, ia mengambil peran baru sebagai arsitek tim yang berambisi mencetak pemain-pemain berkualitas.
Bagi Bustomi, Liga 4 bukan sekadar kompetisi tambahan, melainkan fondasi penting untuk membangun generasi baru sepak bola Indonesia.
“Dengan hadirnya Liga 4, kita melihat semakin banyak kompetisi yang tersedia, dan ini tentu membuka lebih banyak peluang bagi para pemain untuk meniti karier di sepak bola Indonesia. Harapannya, dari kompetisi ini akan lahir talenta-talenta baru yang kelak dapat memperkuat Timnas Indonesia,” ujar Bustomi.
PERSEMA MALANG
Persema Malang saat ini sedang bersaing di Putaran Nasional 64 Besar Liga 4 2024/2025. Klub ini tergabung di Grup H bersama Persikos Kota Sorong, Victory Dairi, dan Josal FC Piaman. Pada laga perdana, Persema menang telak 5-1 atas Persikos Kota Sorong di Stadion Kotabarat, Solo, 21 April 2025. Kemenangan kedua mereka raih dengan skor 3-1 atas Victory Dairi di tempat yang sama, Rabu 23 April 2025.
“Bersama Persema Malang, kami membawa misi besar: menembus Liga 3 pada musim depan. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh pecinta sepak bola Tanah Air,” tambah Bustomi.
Persema Malang adalah salah satu klub legendaris yang berbasis di Kota Malang. Didirikan pada 1953 dengan akar sejarah sejak 1934, klub ini pernah meraih berbagai prestasi, termasuk juara Divisi Satu Perserikatan 1989-1990, runner-up Divisi Utama Liga Indonesia 2008-2009, dan juara Liga Indonesia U23 2007.
Klub ini juga pernah menjadi sorotan saat bermain di Liga Super Indonesia dengan dukungan pemain seperti Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan. Selain Bustomi, sejumlah legenda seperti Bima Sakti, I Komang Putra, dan Slamet Pramono juga pernah membela Persema.
MANTAN PEMAIN
Liga 4 sendiri merupakan inisiatif PSSI untuk memperkuat sepak bola di level akar rumput. Kompetisi ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi pemain-pemain muda dari berbagai pelosok Indonesia untuk menapaki karier profesional. Selain itu, kehadiran para mantan bintang Timnas sebagai pelatih semakin menambah daya tarik kompetisi ini.
Salah satunya adalah Arif Suyono atau “Keceng”, yang kini melatih Persikoba Kota Batu. Eks pemain sayap Timnas yang tampil di Piala Asia 2007 dan Piala AFF 2008 ini dikenal sebagai pemain cepat dan sulit dihentikan. Pengalamannya diharapkan bisa menginspirasi pemain muda di bawah asuhannya.
Di sisi lain, Persimer Merauke dipercayakan kepada Oktovianus Maniani. Pemain yang pernah menjadi sensasi di Piala AFF 2010 ini dikenal sebagai supersub yang penuh semangat. Karakter bertarungnya diharapkan bisa menular kepada para pemainnya.
Tak ketinggalan, Ambrizal, bek tangguh Timnas era 2000-an, kini menangani Pekanbaru FC. Meski tidak sering tampil di turnamen besar, Ambrizal dikenal sebagai pemain disiplin, terutama saat membela Indonesia di Piala Merdeka dan SEA Games.
Eduard Ivakdalam, legenda sepak bola Papua, juga turut serta dalam kompetisi ini sebagai pelatih Manokwari United FC. Gelandang serang yang memperkuat Timnas dari 1996 hingga 2004 ini diharapkan bisa mencetak bintang-bintang baru dari tanah Papua.
Liga 4 2024/2025 diikuti oleh 64 tim dari seluruh Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu kompetisi penting dalam struktur sepak bola nasional. Dengan banyaknya mantan pemain Timnas yang terlibat, kompetisi ini diprediksi akan semakin kompetitif sekaligus menjadi wadah ideal untuk menemukan bakat-bakat baru.
Berikut daftar pelatih yang siap unjuk gigi di Liga 4:
Grup A
PERSIP PEKALONGAN – MOCHAMMAD HASAN
PERSIBAT BATANGHARI – YEFRI YANES
PS HIZBUL WATHAN – NOPENDI
HARIMAU INDONESIA FC – LEBRY HIDAYATULLOH
Grup B
PERSIBAT BATANG – IMRAL
CELEBEST FC – LUKMAN M
PERSIKOMET METRO – DILI ARISSANDI
PERSEFTIM – ADRIANUS PATRIK DOMAL
Grup C
PS SANDEQ POLMAN – DAENG MASIGA
PS BANGKA – RUMELI HESAR
TRI BRATA RAFFLESIA FC – M NASIR
CIMAHI UNITED – YADI MULYADI
Grup D
PERSIC CILEGON – HARIYADI
PERSIPEGAF – MASDRA NURRIZA
GABSIS SAMBAS – JEFRIDIN ANWAR
PERSILUTIM LUWU TIMUR – ANTON SAMBA
Grup E
PERSEBI BOYOLALI – KHAMID MULYONO
WAHANA FC – AGUS RIANTO
PERSITARA JAKARTA UTARA – NURJATI
PERSIDOM – AGUS RIANTO
Grup F
PERSIKA KARANGANYAR – SELAMET RIADI
KLABAT XIII JAYASAKTI FC – MOHAMMAD FERRANUDIN
PERSIPUNCAK PUNCAK CARTENZ – KORNELIS FRENGKI
PS KWARTA – IRWANSYAH PANJAITAN
Grup G
PERSIDI IDI – RIDWAN SALAM
PS PALEMBANG – JAROT
BINTANG TIMUR ATAMBUA – MAMAN SURYAMAN
PS MOJOKERTO PUTRA – RIDWAN OESMAN
Grup H
PERSIKOS KOTA SORONG – NIVALDO M TUTUHATUNEWA
VICTORY DAIRI – LESMANA HARDI
JOSAL FC PIAMAN – JONI EFFENDI
PERSEMA MALANG – AHMAD BUSTOMI
Grup I
PERSINGA NGAWI –
SYLVA KALTENG FC – A EKO TAMAMIE
MANGIWANG FC – YUSRIFAR
PSPP PADANG PANJANG – SUPRIANTO
Grup J
INTER KEDIRI – BUDIARJO THALIB
BATAVIA FC – HADIAN ANTON
PESIK KUNINGAN – BOY JATI ASMARA
PERSIKASI BEKASI – ABDULAH SAFEI
Grup K
PERSIKOBA KOTA BATU – ARIF SUYONO
KARTANEGARA FC – BASO
ASIOP – APRIDIAWAN
BUMARA FC – AMIRUL MUKMININ
Grup L
PERSIMER MERAUKE – OKTOVIANUS MANIANI
PS KABUPATEN TAPIN – BAGUS PRABOWO
SANG MAESTRO – KHIRUL ANAM
PSAB ACEH BESAR – T HELZA RAHMAD
Grup M
MITRA SURABAYA – SLAMET SAMPURNO
KREASINDO FC – REDI SUPRIYANTO
PERSIKABUMI – MUHIDIN SETIAWAN
PERSITAL FC – ROMI S MALANUA
Grup N
PERSEWANGI BANYUWANGI – PURWANTO
CIMAHI PUTRA FC – TAUFIQ
PEKANBARU FC – AMBRIZAL
MANOKWARI UNITED FC – EDUARD IVAKDALAM
Grup O
PERSDEN DENPASAR – ANAK AGUNG KT BRAMASTRA
UHO MZF FC – JUMY LIANTO
PS PEUREULAK RAYA – RIZKI ZULFITRI
PERSIPU – ADI PUTRA SETIAWAN
Grup P
PERSEMAL MALINAU – OTNIEL UDAN
PERSIGUBIN PEGUNUNGAN BINTA – PRIAGUNG DANI ATMOKO
PERSABATA LEMBATA – ADNAN MAHING
PUTRA PLAOSAN MARTAPURA – SUSILO SUDARMAN