Benturan keras akan tergelar di Estadio de La Cartuja, Sevilla, pada Sabtu (26/4). El clasico hadir untuk final Copa del Rey. Adu kuat motivasi akan tergelar, dan Real Madrid berpeluang unggul di segi itu.
Awal dan Semifinal Serupa.
Perjalanan kedua kubu berseteru menuju partai pamungkas Piala Raja ini menyiratkan kesengitan. Mereka sama-sama memulai kampanye dengan hasil meyakinkan banyak gol. Namun, mereka bisa lolos ke final usai unggul agregat 5-4 atas lawan masing-masing.
Madrid mesti melewati perpanjangan waktu untuk menyingkirkan Real Sociedad. Jalan Barca lebih terjal, tapi bisa menang 1-0 di kandang Atletico di leg 2.
Lampaui Cedera.
Kala sudah final, masalah cedera hanya akan menambah daya tarik el clasico. Selain Lewandowski, Barca kehilangan Alejandro Balde, Marc Bernal, dan Marc Casado.
Madrid tampak tidak kalah runyam. Eduardo Camavinga cedera sampai akhir musim mengikuti Dani Carvajal dan Eder Militao. David Alaba dan Ferland Mendy masih menanti sampai saat-saat terakhir. Yang menggembirakan, Kylian Mbappe akan tampil usai pulih dari cedera.
Kelar 90 Menit.
Jangan terlalu berharap duel akan ditentukan dengan tostosan. Hanya dua dari 26 final Copa del Rey ditentukan dengan adu penalti.
Motivasi 3.
Barcelona berniat memulai kiprah mendekati tiga gelar semusim. Peluang mereka meraih gelar di dua kompetisi lain masih sangat terbuka. Selain memuncaki klasemen La Liga, Blaugrana tampil di semifinal Liga Champion kontra Inter Milan.
Flick Lebih Mantap.
Barca patut merasa percaya diri melihat hasil dua el clasico musim ini di La Liga. Klub Catalan itu bisa memenangi keduanya dengan skor meyakinkan di musim perdana Hansi Flick mengarsiteki tim. Dua hasil itu berandil pada posisi puncak klasemen dengan surplus empat poin dari musuh bebuyutannya itu.
31, tapi 4 Tahun Lalu.
Blaugrana tercatat sebagai kubu yang paling sukses di kompetisi ini dengan 31 gelar. Penampilan terakhir mereka di final, yang berbuah gelar, terjadi pada 2020-21.
Grafik Paten.
Barcelona layak diunggulkan bila melihat grafik performa mereka. Ferran Torres dkk. hanya sekali kalah dari 27 penampilan terakhir mereka, 22 laga di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Merindukan Lewy.
Walau performa tengah bagus, Barca perlu merasa khawatir dengan penyelesaian akhir, apalagi Robert Lewandowski bakal absen. Saat striker asal Polandia itu absen pada tengah pekan, Barcelona cuma bisa menang 1-0 atas Mallorca walau melepaskan 40 tembakan.
Putih Final Klasik Terakhir.
Sejarah sedikit mendukung Madrid. El clasico di final Piala Raja terakhir pada 2013-14 berakhir dengan skor 2-1 untuk Si Putih.
Isu Don Carlo.
Situasi yang tengah dialami Carlo Ancelotti menjadi perhatian tersendiri. Jika Vinicius Jr. keok, pelatih asal Italia itu disebut akan didepak. Kubu Madrid bakal terdorong oleh situasi ini.
Kans Satu Trofi.
Madrid bakal berupaya keras untuk menang karena beberapa alasan. Dengan tertinggal empat poin di La Liga, Copa del Rey menjadi kesempatan terbesar bagi Los Blancos untuk mengangkat trofi musim ini. Keharusan itu, sambil menahan Barca ke treble, rasanya bakal dipenuhi Madrid.
View this post on Instagram