Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menetapkan tanggal 4 Juni 2025 sebagai waktu pelaksanaan Kongres Biasa 2025. Pertemuan tahunan ini akan membahas sejumlah agenda strategis, termasuk perubahan statuta organisasi serta evaluasi kinerja internal federasi.
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menjelaskan bahwa persiapan kongres masih berjalan, termasuk menentukan lokasi yang tepat untuk acara tersebut.
“Untuk lokasi detailnya, nanti akan kami sampaikan selanjutnya. Untuk pesertanya, masih peserta yang lama. Ada beberapa yang diagendakan dalam kongres tahunan PSSI,” ujar Yunus di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa meskipun sebagian besar agenda bersifat normatif, terdapat beberapa pembaruan penting yang akan dibahas, terutama terkait perubahan statuta.
“Untuk pesertanya, masih peserta yang lama, ada beberapa yang akan diagendakan di Kongres nanti. Semua normatif tidak ada yang luar biasa. Kecuali juga akan ada penyampaian perubahan statuta. Sementara masih dalam proses, kemungkinan juga akan masuk tahap sosialisasi dulu ke rekan-rekan kongres,” tambahnya.
Salah satu poin krusial dalam revisi statuta adalah peningkatan kewenangan Asosiasi Provinsi (Asprov) serta penyempurnaan sistem kerja Eksekutif Komite (Exco) PSSI.
“Secara teknis nanti akan dijelaskan di Kongresnya, karena ini globalnya saja. Kemudian, ada beberapa hal menyangkut peningkatan kinerja eksekutif komite,” jelas Yunus.
Selain itu, komposisi peserta kongres juga akan mengalami penyesuaian seiring dengan hasil kompetisi di Liga 1, Liga 2, Liga 3, serta perwakilan Asprov.
“Lalu seperti biasa pasti akan ada perubahan keanggotaan, khususnya menyangkut voters, karena kan ada promosi-degradasi,” ucapnya.
BACA JUGA: Dunia Sepak Bola Indonesia Sambut Hangat Kehadiran Sobat Liga
LAPORAN KEUNGAN
Tak kalah penting, Yunus menegaskan bahwa laporan keuangan PSSI akan dibuka secara transparan dalam kongres tersebut, termasuk dana yang bersumber dari APBN dan sponsorship.
“Iya dong, seluruh penggunaan keuangan APBN maupun operasional dari sponsorship akan kita laporkan pada saat kongres nanti. Bisa (diakses) nanti akan kita sampaikan di kongres dibuka untuk umum laporan pertanggungjawaban keuangan PSSI,” tegasnya.
Tak hanya PSSI, laporan keuangan dari Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga akan turut dibahas guna memastikan akuntabilitas pengelolaan dana di seluruh lini organisasi sepak bola nasional.
“Oh iya, semua. Semua pendapatan PSSI akan kita sampaikan. Mau GSI, bahkan kami minta laporan juga dari PT Liga untuk program-programnya. Semua itu akan kita sampaikan di kongres,” pungkas Yunus.
Kongres Biasa 2025 ini diharapkan menjadi momentum penting bagi PSSI dalam memperkuat tata kelola sepak bola nasional, sekaligus menjawab ekspektasi publik akan transparansi dan profesionalisme federasi.
View this post on Instagram