Steve Bruce, legenda manajer Liga Inggris, memberikan apresiasi khusus kepada bek Timnas Indonesia Elkan Baggott. Apresiasi tersebut diberikan usai masa peminjamannya di Blackpool FC berakhir. Pelatih berusia 64 tahun itu menyaksikan langsung perjuangan berat pemain berusia 22 tahun tersebut dalam menghadapi cedera panjang selama membela klub kasta ketiga Liga Inggris itu.
“Tidak mengherankan bagi saya bahwa ia (Elkan Baggott) pergi ke tempat latihan setiap pekan,” kata Steve Bruce. “Ia adalah pemain yang hebat dan seorang profesional yang hebat pula. Sayangnya, dengan cedera yang dialaminya. Hal itu tidak berjalan sebaik yang diharapkan semua orang,” imbuhnya.
Bruce mengungkapkan keyakinannya bahwa Baggott memiliki masa depan cerah sebagai bek andal. Meski hanya tampil dalam 18 pertandingan dengan catatan tiga kartu kuning dan satu assist, pelatih asal Inggris itu melihat perkembangan signifikan dari pemain pinjaman Ipswich Town tersebut.
“Tidak ada keraguan sama sekali dalam benak saya, ia akan menjadi pemain bertahan yang sangat baik. Sebagai seorang profesional, jika saya menunjukkan grafik di pusat kebugaran, ia telah memenangkan segalanya. Di balik itu semua, dia memiliki sisi manusia yang fantastis,” pungkas Steve Bruce.
Sebelumnya Elkan Baggott telah pamit dari Blackpool. Ia menyelesaikan masa pinjamannya dari klub asalnya, Ipswich Town. Selama berbaju Blackpool, ia telah bermain di 20 laga di semua kompetisi dan juga mengoleksi satu assist.
Keputusan Elkan Baggott pamit dari Blackpool ini telah diungkapkan secara langsung oleh sang pemain melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @elkanbaggott pada Minggu (4/5/2025). Pemain berusia 22 tahun ini mengaku sangat berterima kasih kepada klub, meski harus pergi.
“(Musim) 24/25 saya sangat menikmati setiap menit dari waktu saya di Blackpool FC. Saya mendoakan segala yang terbaik bagi klub di masa yang akan datang,” tulis Elkan Baggott.
BACA JUGA: Harga Tiket Indonesia Open 2025: Termurah Rp 50.000
NETIZEN
Di luar lapangan, Baggott menghadapi tantangan berbeda berupa tekanan dari netizen Indonesia. Dalam podcast Brand Stories, bek yang memiliki 2,3 juta pengikut Instagram itu mengaku sempat menghapus akun Twitter akibat kritik pedas usai penampilan buruk.
“Ya, karena saya punya pengalaman dengan Twitter,” kata Elkan Baggott. “Jadi beberapa tahun lalu, saat saya bertanding, lalu saya masuk ke ruang ganti. Hal pertama yang saya lihat adalah Twitter,” imbuhnya.
Tidak sampai situ, dalam perjalanannya itu, Elkan tentu harus menghadapi persepsi publik yang berbeda. Selain terhadap performanya di atas lapangan, juga polemik yang tidak diprediksi akan terjadi.
Seperti yang terjadi saat play-off Olimpiade Paris 2024, di mana Elkan dituding tidak mau memperkuat Indonesia. Hal itu membuat Shin Tae-yong tak lagi memanggil Elkan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Kejadian itu juga membagi publik sepak bola Tanah Air menjadi dua kubu, antara pro dan kontra dengan Elkan.
“Saya melihat bagaimana orang-orang berpikir bahwa saya telah melakukan sesuatu yang sangat buruk,” kata Elkan lagi. Jadi saya menyadarinya dan saya menghapus Twitter.”
“Tapi sangat penting untuk menjauh dari media sosial. Karena Anda tahu, itu bukan hanya saya tetapi 95 persen pemain sepak bola. Saya berpikir akan melihat penialain orang terhadap Anda,” imbuhnya.
KRITIK
Menurut Elkan, seorang pesepak bola yang tenar bisa dengan mudah melalui kritik dari netizen jika bisa bermain bagus. Akan tetapi tidak bagi mereka yang bermain buruk, respons netizen akan sulit untuk bisa dilalui.
“Saat bermain baik itu bagus, jika tidak sulit untuk melewatinya,” kata Elkan Baggott lagi. “Jadi cara yang saya lakukan adalah menghapus Twitter dan Instagram. Saya tidak mengaktifkan notifikasi dan memilih pergi, daripada melihat sesuatu dan bereaksi,” pungkasnya.
Situasi ini memperumit posisinya di Timnas Indonesia yang kini dilatih Patrick Kluivert. Baggott belum kembali dipanggil sejak insiden play-off Olimpiade Paris 2024, meski Shin Tae-yong sudah digantikan.
Perjalanan karier Baggott di Inggris memang penuh tantangan. Setelah debut gemilang di Ipswich Town, cedera menghambat perkembangannya di Blackpool. Namun apresiasi dari pelatih sekaliber Steve Bruce membuktikan bahwa talenta pemain kelahiran Thailand ini tidak diragukan lagi.
Kini, tantangan terbesarnya adalah membuktikan diri bisa bangkit dari cedera dan kritik, sekaligus meyakinkan pelatih baru Timnas Indonesia untuk memberinya kesempatan kembali membela Garuda. Dengan mentalitas profesional yang diakui Bruce, bukan tidak mungkin Baggott akan segera kembali menunjukkan performa terbaiknya baik di klub maupun tim nasional.
View this post on Instagram