Sebagai juara Liga 1 2024/25, Persib Bandung menyatakan dukungannya terhadap rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB). Rencana yang dimaksud ialah meningkatkan kuota pemain asing menjadi 11 pemain per tim mulai musim 2025/2026. Kebijakan ini diambil sebagai upaya menyesuaikan diri dengan standar kompetisi AFC sekaligus meningkatkan daya saing klub-klub Indonesia di kancah Asia.
Meskipun kebijakan ini menuai pro dan kontra terkait dampaknya terhadap pemain lokal, Persib memilih untuk melihat sisi positif dari perubahan regulasi tersebut. Melalui pernyataan resmi klub, Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, menyampaikan sikap resmi manajemen.
“Terkait rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menambah kuota pemain asing menjadi 11 pemain per klub pada kompetisi Liga 1 musim 2025/2026, kami dari Persib menghormati dan mendukung penuh setiap langkah yang diambil oleh LIB sebagai operator liga, maupun PSSI sebagai regulator kompetisi sepakbola di Indonesia,” jelas Adhitia.
“Sebagai salah satu klub profesional di Liga 1, Persib selalu berkomitmen untuk mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap setiap regulasi yang ditetapkan secara resmi, demi kemajuan bersama. Kami meyakini bahwa setiap kebijakan yang diambil tentunya telah melalui kajian strategis yang mempertimbangkan aspek peningkatan kualitas kompetisi, daya saing klub di level Asia, serta perkembangan industri sepakbola nasional secara menyeluruh,” tambahnya.
PROFESIONAL
Adhitia menegaskan bahwa perubahan regulasi merupakan bagian dari proses profesionalisasi sepakbola Indonesia yang harus diikuti oleh semua klub. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan tren global dalam dunia sepakbola modern yang terus berkembang.
Dukungan Persib terhadap kebijakan baru ini sekaligus menunjukkan kesiapan Maung Bandung untuk tetap kompetitif baik di level domestik maupun internasional. Klub berjuluk Biru-Keraton ini berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan berbagai dinamika yang terjadi demi kemajuan sepakbola nasional.
“Persib akan terus berupaya mempersiapkan diri secara optimal dan beradaptasi dengan dinamika tersebut, agar dapat terus berkontribusi positif terhadap perkembangan sepakbola Indonesia,” pungkas Adhitia.
Dengan dukungan ini, Persib menjadi klub pertama yang secara terbuka menyambut positif perubahan regulasi pemain asing. Sikap ini juga sekaligus menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi tantangan sepakbola Indonesia di masa depan.
BACA JUGA: Arema FC Menanggapi Tudingan dari Penasihat Semen Padang, Diminta Jaga Etika
11 PEMAIN
Sebelumnya Ferry Paulus, Direktur Utama LIB, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyusun rencana untuk penambahan kuota pemain asing. Tentu saja perubahan regulasi pemain asing ini menjadi sorotan utama. Pasalnya musim ini klub hanya boleh mendaftarkan delapan pemain asing dengan enam yang bisa dimainkan, proposal terbaru mengusulkan peningkatan menjadi 11 pemain terdaftar dan delapan yang bisa turun per laga.
Bahkan, Ferry menyebutkan bahwa pada 2026/2027, kemungkinan semua pemain asing yang terdaftar bisa bermain. “Untuk musim depan, yang didaftarkan 11 pemain asing, yang main delapan. Tentunya PSSI yang ambil keputusan nantinya,” kata Ferry.
“Nantinya 2026/2027, 11 pemain bebas untuk bermain dan didaftarkan. Saya belum bisa memberi jawaban pasti, tetapi rasanya ini belum bisa dipenuhi, tapi apa memang delapan didaftarkan delapannya main, atau 11 didaftarkan delapan pemain, kita belum tahu,” tambahnya.
Alasan di balik usulan ini adalah upaya meningkatkan daya saing klub Indonesia di kancah Asia. Ferry menegaskan bahwa kebijakan ini tidak terkait dengan anggapan mahalnya harga pemain lokal.
“Kalau yang Liga 1 itu memang ide awalnya karena memang karena kita mau compete di Asia, jadi bukan karena harga pemain lokal mahal dan sebagainya,” jelas dia. “Mulai musim ini, di Asia sudah bebas (kuota pemain asing). Berangkat dari itu, makanya kami buat proposalnya untuk tiga tahun ke depan. Setidaknya akhir Mei sudah ada keputusan.”
View this post on Instagram