Langkah Indonesia di Badminton Asia Mixed Team Championship 2023 harus terhenti di babak perempat final. Tim Indonesia kalah dari Korea Selatan dengan skor 3-2.
Akibatnya Indonesia harus rela menjadi penonton di BAMTC 2023 di sisa kompetisi. Usai menerima kekalahan, kritik pun banyak ditujukan kepada tim Indonesia.
Pasalnya di kejuaraan tersebut Indonesia menjadi salah satu tim dari dua tim yang membawa pemain intinya ke kejuaraan tersebut. Sebelumnya banyak yang menyayangkan, alasannya karena negara lain turut membawa pemain-pemain juniornya untuk berlaga di kejuaraan tersebut.
Begitu pun dengan Korea Selatan yang tidak membawa beberapa pemain intinya ke BAMTC 2023. Dari situlah terlihat bahwa sebetulnya Korea Selatan sudah mempunyai bakal calon pemain besar ke depannya setelah justru mereka bisa sampai ke final hanya dengan banyak membawa pemain junior.
“Dilihat-lihat Korea dengan skuad yang tidak ada pemain-pemain intinya, mereka mix pemain junior justru mereka bisa sampai final berarti juniornya sudah bisa ngejar,” ucap Andrei Adistia di acara PB INA, 20 Februari 2023.
Berbeda dengan Indonesia yang justru ada pemain yang berstatement bahwa dirinya sedang tidak fit. Untuk itu Andrei Adistia menyayangkan lebih baik Indonesia membawa pemain junior ketimbang senior yang justru berdalih dirinya tidak fit.
“Kalau Indonesia kan bilangnya ga siap pemainnya, ya mending kasih pemain junior aja seharusnya biar ngerasain atmosfer bermain beregu. Kalau udah tau pasti lolos grup ya harusnya kasih aja ke junior,” katanya.
Di sisi lain, Agrippina Prima juga cukup menyayangkan statement tersebut. Dirinya berpikir bahwa lebih baik yang berstatement itu adalah tim medis ketimbang pemain.
“Harusnya yang bisa menentukannya ya tim medis. Kalau pemain yang bilang ga fit ya pemainnya dikritik pasti, kalau tim medis pasti bisa lebih diterima.
“Jadi harusnya tim medis yang bersuara jangan pemain. Jadi kalah bersama-sama, menang bareng-bareng,” jelasnya.