Pemberitaan jelang duel Serie A antara Roma menjamu Juventus pada Minggu (5/3) tertuju kepada Paulo Dybala. Akan tetapi, masalahnya adalah soal nonteknis.
Dybala dan Cristiano Ronaldo dikabarkan menjadi dua dari sejumlah mantan pemain Juventus yang masih menanti gaji yang belum dibayarkan. Kedua pemain sepakat tidak digaji selama empat bulan setelah pandemi Covid-19 merebak.
Namun, penyelidikan mengarah kepada pembayaran, atau sekurangnya niat membayar, tiga bulan gaji tersebut di bawah meja. Kesepakatannya, pembayaran triwulan itu enggak dilaporkan ke Lega Calcio. Bianconeri disebut memasukkan gaji-gaji dengan nominal besar itu di bagian ‘dana lain-lain untuk risiko’ di neraca keuangan mereka.
Namun, La Gazzetta dello Sport menyebut bahwa Dybala menerima kesepakatan tertutup dengan pihak klub. Kondisi ini berbeda dengan persoalan gaji Ronaldo.
Dybala dikabarkan telah dua kali berbicara kepada para penyidik bulan lalu. Pemain Argentina itu menyatakan bahwa klub kota Torino itu masih berutang lebih dari 3 juta euro kepadanya. Jatuh tempo pelunasannya adalah April mendatang.
Seperti yang dikutip kembali oleh Football Italia, La Gazzetta menulis sebagian interogasi terhadap Dybala. Surat kabar Italia itu menyatakan pula bahwa penyidik menyita kesepakatan rahasia yang ditandatangani Dybala. Karena tidak dilaporkan kepada Lega Calcio, eks pemain Palermo itu bisa terkena sanksi dilarang bermain selama sebulan bila terbukti bersalah.
Juve berutang 19,9 juta euro kepada bintang asal Portugal itu. Sama seperti kasus Dybala, para penyelidik juga menemukan kesepakatan bawah tangan antara La Vecchia Signora dengan CR7.
Perbedaan antara kasus Dybala dan Ronaldo pun terlihat. Dokumen kesepakatan Juve dengan Ronaldo hanya ditandatangani mantan Direktur Juve, Fabio Paratici. Ronaldo tidak membubuhkan tanda tangannya. Alhasil, tak seperti Dybala, pemain yang kini merumput di Arab Saudi itu tidak akan terkena hukuman.
Dybala belum akan menerima sanksi sehingga masih akan menjadi pusat perhatian dalam laga Ahad nanti. Kesempatan bagi pemain berusia 29 tahun itu untuk membayar kepercayaan klub barunya pun tetap terjaga.
Anggota skuad Argentina yang menjuarai Piala Dunia 2022 ini bersinar bersama I Lupi. Dybala tampak telah melewati masa-masa suramnya saat berseragam hitam putih Juventus. Pada musim perdananya berseragam Roma, La Joya, begitu julukannya, telah mencetak 12 gol dari 24 penampilan di semua ajang sejauh ini.
“Ia menjadi lebih matang. Ia melewati masa-masa penting di Juventus, beberapa bagus dan yang lain tidak terlalu bagus dengan seringnya ia cedera. Ia bukan bintang utama di Piala Dunia, tapi ia mendapatkan momen penting saat penalti di final,” demikian legenda hidup Juve, Alessandro Del Piero, kepada Sky Sports mengungkapkan penilaian awalnya mengenai Dybala.
Faktor psikologis tampak memengaruhi perbedaan penampilan La Joya di Juve dan Roma. Jose Mourinho berperan besar di dalamnya.
“Pelatih sangat ingin mentransfernya. Menarik bagaimana Jose Mourinho telah membentuk Dybala musim ini, membuatnya kembali ke level tinggi. Aspek psikologis jelas bepengaruh,” ucap Del Piero.