Pebulutangkis putri asal Spanyol, Carolina Marin mengungkapkan kesan luar biasanya kepada Indonesia. Ia sangat terkejut saat mengetahui bahwa publik bulu tangkis Indonesia sangatlah fantastis.
Pebulutangkis berusia 29 tahun itu bercerita di sesi konferensi pers virtual soal perpanjangan kontrak dengan LaLiga selaku sponsor pribadi Carolina Marin Rabu (8/3/2023) malam. Setidaknya ada dua momen yang selalu diingatnya soal Indonesia.
Yang pertama adalah saat Carolina Marin menginjakkan kakinya untuk kedua kalinya di Indonesia. Saat itu ia masih berusia 21 tahun.
Di momen tersebut Carolina Marin berhasil menjuarai turnamen internasional di Istora Senahan. Di situlah ia baru tahu bahwa bulu tangkis sangat digandrungi di Indonesia.
Yang paling membuatnya terharu adalah saat para pecinta bulu tangkis Indonesia menyerukan namanya setelah berhasil menjuarai turnamen tersebut.
“Yang pertama adalah Kejuaraan Dunia 2015. Ini tentu menjadi salah satu momen berkesan saya di Istora Senayan Jakarta,” ujar Marin kepada Jebreeetmedia dan awak media lainnya.
“Saya memenangkan gelar juara dunia yang kedua kalinya di sana.”
“Bulu tangkis sangat digilai di sana, dan saya sangat terkesima dengan para fans dan semua dukungan mereka kepada saya,” tambahnya.
Jika yang pertama adalah momen bahagia, berbeda dengan yang kedua. Saat itu Carolina Marin gagal membawa pulang gelar dari Indonesia.
Momen tersebut terjadi satu tahun setelah ia menjuarai turnamen di Istora Senayan. Tampil di Indonesia Open, Carolina yang diunggulkan saat itu justru harus tersingkir di babak semifinal.
Kekalahan tipis dari wakil China tampaknya membuatnya sakit hati.
“Yang kedua adalah ketika saya menelan kekalahan di turnamen Indonesia Open, kalau tidak salah itu pada tahun 2016,” tutur Marin.
“Saya berstatus unggulan satu tetapi kalah di babak semifinal dari pemain China (Wang Yi Han) dalam tiga gim.”
“Saat itu saya seperti ingin marah dan sangat kecewa, kekalahan saya sangat tipis,” jelasnya
Meski demikian, justru dirinya dibuat terharu oleh pendukung dari Indonesia. Bahkan kekalahan yang dialaminya seakan terobati berkat dukungan yang sangat luar biasa dari publik Indonesia.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu pun akhirnya pulang dengan rasa sedih bercampur bahagia walaupun kalah di Indonesia Open.
“Tetapi para fan di Indonesia tetap meneriakkan nama saya dengan sangat kencang dari tribune.”
“Mereka mendukung saya saat kalah, itu sangat membekas dalam ingatan saya,” ucapnya.