Sejak pembekuan FIFA dihentikan, Indonesia berjuang memperbaiki ranking dalam serangkaian pertandingan persahabatan. Dari 2016 hingga saat ini, belasan negara dari lima benua diundang untuk menjadi lawan tanding dalam tajuk pertandingan persahabatan.
Pasca-sanksi FIFA dicabut, Indonesia berada di urutan 191 pada September 2016. Terjun bebas dari peringkat 159 yang didapat pada Maret 2015. Satu tahun dibekukan, jelas ranking Indonesia jeblok
Salah satu cara untuk memperbaiki ranking adalah melakukan serangkaian laga persahabatan internasional dalam kalender FIFA, selain bertanding dan menang dalam turnamen resmi FIFA.
Dimulai dari Malaysia pada 2016 hingga Curaçao pada September 2022, catatan Indonesia dalam laga persahabatan belum moncer, termasuk ketika bermain di kandang.
Indonesia bermain 16 kali di kandang dan mampu memenangkan laga sebanyak delapan kali. Sisanya kalah dua kali dan imbang enam kali.
Ketika bermain luar negeri, Indonesia tampil belum memuaskan. Delapan kali Indonesia berujicoba di mancanegara, baik saat bermain di kandang lawan ataupun tempat netral, Indonesia hanya mampu membukukan tiga kemenangan saja.
Walhasil saat ini peringkat Indonesia masih belum bisa mendekati ranking 100. Skuat asuhan Shin Tae-yong berada di ranking 151 dunia.
Sebenarnya bukan hanya faktor hasil yang mempengaruhi peringkat indonesia di tabel ranking FIFA. Sulitnya menggelar aktivitas sepakbola sama kasus covid meninggi pada 2020 hingga 2022 jadi masalah terhadap jebloknya peringlat Indonesia.
Iya, jika sepakbola Indonesia tidak diganggu sanksi FIFA dan pandemi covid-19, boleh jadi Indonesia akan berada di tangga yang lebih baik pada ranking FIFA dibanding saat ini.
Jebloknya ranking Indonesia di FIFA berpengaruh terhadap calon-calon lawan Indonesia di laga persehabatan kalender FIFA. Banyak yang menolak Indonesia lantaran peringkat yang jaraknya jauh dari calon lawan. Terbaru adalah Kenya.
Meski alami banyak penolakan, ada juga peringkat 100 besar yakni Curaçao dan 22 dunia yakni Islandia yang mau bertandang ke sini. Meski demikian, tentu saja itu perlu kerja ekstra untuk meyakinkan mereka agar mau datang ke sini.
Calon lawan Indonesia yang terbaru adalah Burundi, negara yang asing di telinga tetapi punya peringkat lebih atas dari Indonesia yakni di urutan ke-141.
Indonesia rencananya akan melawan Burundi dua kali pada 25 Maret & 28 Maret ini.
Secara peringkat, apabila Indonesia mampu kalahkan negara Afrika Timur itu akan mengalami perbaikan. Oleh sebab itu, Indonesia gemar mengundang negara yang tak populer di sini serta punya peluang menang besar tapi punya peringkat lebih besar, semata-mata untuk memperbaiki perimgkat FIFA secara perlahan tapi pasti.