Begitu naik-turunnya performa Chelsea musim ini sampai-sampai peluang memetik tiga kemenangan beruntun di ajang Premier League baru kembali tampak di akhir pekan ini.
Faktanya memang demikian. Chelsea kerap dijauhi kemenangan dan masuk periode krisis sejak periode pergantian tahun.
Pelatih anyar yang didatangkan pada awal September 2022, Graham Potter, sempat menghadirkan harapan. Sekitar satu bulan bertugas di Stamford Bridge, Potter sempat merajut tiga kemenangan beruntun di ajang Premier League yang lahir pada 1 Oktober hinge 16 Oktober 2022.
Kala itu, The Blues dua kali menang tandang atas Crystal Palace (2-1) dan Aston Villa (2-0), serta sekali menang kandang kontra Wolverhampton (3-0). Namun, hanya itulah masa-masa dimana Chelsea sanggup memenangi tiga laga secara beruntun di kancah domestik.
Kondisinya berbalik 180 derajat setelah periode tersebut. Pada lima laga berikutnya, skuat London Biru tak lagi bisa menggapai kemenangan lewat hasil dua kali imbang (0-0 vs Brentford, 1-1 vs Manchester United) dan tiga kali kalah (1-4 vs Brighton, 0-1 vs Arsenal, 0-1 vs Newcastle).
Kekalahan 0-1 dari Newcastle merupakan laga terakhir sebelum jeda Piala Dunia 2022. Barulah begitu liga kembali bergulir pada 27 Desember, Chelsea bisa mencicipi tiga poin usai menang 2-0 atas Bournemouth. Kemenangan itu menjadi kado penutup tahun yang manis bagi para suporter.
Namun, melewati pergantian tahun, laju Chelsea kembali tersendat. Hingga tulisan ini dibuat, sudah ada 10 laga Premier League yang mereka lalui di sepanjang tahun 2013. Dari 10 laga tersebut, Kai Havertz dkk. cuma bisa mengumpulkan 13 poin dari kemungkinan maksimal 30 poin. Rinciannya, Chelsea cuma bisa menang tiga kali, imbang empat kali, dan kalah tiga kali.
Dari tiga kemenangan itu, dua di antaranya lahir dalam dua pekan terakhir. Itu pula mengapa media-media Inggris memprediksi bahwa Potter dan anak-anak asuhnya bakal membidik satu kemenangan lagi guna mencatatkan tiga kemenangan beruntun pertama mereka sejak Oktober silam (khusus di ajang liga).
Peluang itu cukup terbuka akhir pekan ini. Persisnya kala skuat London Biru menjamu Everton, Minggu dini hari (19/3). Pasalnya, performa Chelsea tengah naik daun. Catatan tiga kemenangan beruntun sudah mereka ukir jika kemenangan 2-0 kontra Borussia Dortmund di ajang Liga Champions (7/3), ikut disertakan.
Namun, khusus di ajang Premier League dan dalam misi merapatkan jarak ke persaingan menuju Eropa musim depan, target meraih kemenangan ketiga secara beruntun, jelas menjadi ambisi tersendiri. Raihan tiga poin dari Everton berpeluang membuat Chelsea hanya berjarak lima poin dari zona Eropa.
Misi ini mungkin saja terwujud karena Chelsea unggul dalam sejarah pertemuan dan juga kelengkapan pemain yang lebih siap tampil dibanding kubu Merseyside Biru.
Menurut situs Sportsmole, Chelsea tak terkalahkan dalam 29 tahun terakhir setiap kali menjamu Everton. Fakta itu sekaligus menjadi rekor tak terkalahkan di kandang terpanjang Chelsea kontra tim-tim Liga Inggris. Potter tentu tak ingin rekor impresif itu tercoreng di era kepelatihannya.
Di sisi lain, Everton juga kerap bermasalah di laga-laga tandang. Jordan Pickford dkk. hanya mampu mencuri satu poin dari lima laga tandang sejak awal tahun 2023.
*Amunisi Lebih Lengkap
Selain keberpihakan rekor pertemuan, Chelsea juga lebih diuntungkan dalam hal kesiapan pemain. Menurut Sportsmole, hanya Armando Broja dan Thiago Silva yang masih dalam penanganan intens cedera.
Sedangkan beberapa nama lain sudah memasuki periode pemulihan, di antaranya: Pierre-Emerick Aubameyang, Cesar Azpilicueta, Mason Mount, Raheem Sterling, Edouard Mendy, Reece James, dan N’Golo Kante.
Nama yang disebut terakhir bahkan sudah mulai berlatih dengan utama dalam dua pekan terakhir dan diprediksi bisa comeback setelah absen sejak Agustus 2022.
Sebaliknya, The Toffees justru masih menanti bomber utama mereka, Dominic Calvert-Lewin. Striker timnas Inggris itu kabarnya baru pulih dari cedera paha, akan tetapi kondisinya belum bugar 100%. Everton juga masih bakal tampil tanpa Nathan Petterson dan Andros Towsend.
Mengacu pada beragam ulasan di atas, angin segar sepertinya bakal kembali berhembus di Stamford Bridge pada akhir pekan ini.
Dengan keberhasilan meraih kemenangan beruntun ketiga di kancah liga, gelombang protes fan terhadap Potter juga bisa sedikit mereda lantaran kompetisi akan memasuki masa jeda laga-laga internasional dalam dua pekan ke depan.