Jika mengacu pada rata-rata raihan poin per laga Tottenham Hotspur di Premier League, Antonio Conte sebenarnya tak layak dipecat. Kini, pilihan mengerucut ke Julian Nagelsmann atau Mauricio Pochentino.
Keputusan sudah diketuk. Conte resmi dipecat pada Minggu malam (26/3) waktu Inggris. Pernyataan kontroversial pelatih asal Italia tersebut dalam sesi jumpa pers usai timnya ditahan imbang 1-1 oleh tim juru kunci, Southampton, (19/3), menjadi awal penyebabnya.
Seperti yang mungkin pembaca Jebreeetmedia ketahui, Conte menyalahkan seluruh internal tim terkait minimnya prestasi Spurs dalam beberapa tahun terakhir. Semua kena semprot, mulai dari pemilik klub, hingga pemain.
Sikap emosional Conte itu terluapkan karena kegagalan anak-anak asuhnya dalam mempertahankan keunggulan 3-1 dalam 13 menit terakhir dari Soton. Tim tamu akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat Theo Walcott (77’) dan gol detik-detik akhir James Ward-Prowse.
Catat pula, sekitar satu pekan sebelum hasil imbang versus Soton tersebut, Spurs juga disingkirkan AC Milan dari babak 16 Besar Liga Champions.
Media-media Inggris langsung meyakini bahwa tak butuh lama bagi Conte untuk angkat kaki dari Spurs usai pernyataan-pernyataan kontroversialnya tersebut dan memang demikianlah kenyataannya.
Conte dikabarkan sudah kembali ke Italia. Beragam nama calon pengganti pun mulai bermunculan. Namun, sebelum sampe ke sana, Opta justru merilis satu fakta statistik yang cukup menarik di akun resmi Twitter mereka, Selasa (28/3).
Data statistik tersebut menunjukkan bahwa pencapaian Conte di Spurs, khususnya di kancah liga, ternyata tak buruk-buruk amat.
Dari data tersebut dijelaskan bahwa Spurs era Conte, bisa meraih rata-rata 1,88 poin per laga di Premier League. Data tersebut merupakan hasil kalkulasi dari 32 kemenangan, 9 hasil imbang, dan 15 kekalahan dari total 56 laga Spurs bersama Conte.
Rerata raihan 1,88 poin per laga itu bahkan menjadi rerata raihan poin terbesar kedua Spurs setelah era pelatih Mauricio Pochenttino (1,89 poin). Jadi jika dihitung, selisih di antara keduanya juga sangat tipis, yakni hanya 0,01 poin.
Rerata raihan poin per laga Conte bahkan masih lebih besar dibanding era-era pelatih kondang sebelumnya seperti Andre Villas-Boas (1,83), Harry Redknapp (1,74), dan bahkan sekelas Jose Mourinho sekalipun (1,64).
Awalnya, Pochentino disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat sebagai pengganti Conte. Selain punya catatan positif terkait data statistik di atas, pelatih asal Argentina itu juga sedang tidak terikat dengan klub manapun usai berpisah dengan PSG musim lalu.
Namun, per Selasa (29/3), nama yang makin digadang-gadang bakal ke Spurs justru sosok pelatih yang bernasib serupa dengan Conte, Julian Nagelsmann. Akhir pekan lalu, ia juga baru dipecat dadakan oleh Bayern Munich.
Menurut Sky Sports, perwakilan Spurs sudah melakukan kontak awal dengan Nagelsmann, termasuk mengutarakan ketertarikan untuk menggunakan jasa pelatih muda yang masih berusia 35 tahun tersebut.
Jika acuannya pengalaman, Spurs terbilang cukup berani mengambil resiko jika memang nantinya benar-benar berjodoh dengan Nagelsmann. Pasalnya, Nagelsmann belum pernah melatih di luar Jerman sebelumnya.
Kariernya yang terbilang mencuat dalam beberapa tahun terakhir lebih kepada prestasi-prestasi yang ia raih di Jerman bersama Hoffenheim (2016-2019), RB Leipzig (2019-2021), dan Bayern Munich (2021-2023).
Selain Pochentino dan Nagelsmann, sebenarnya masih ada beberapa nama lain yang belakangan juga dikait-kaitkan dengan Spurs, semisal Roberto De Zerbi, dan Luis Enrique. Namun, Pochentino dan Nagelsmann disebut-sebut sebagai dua calon terkuat.