Kekalahan Persib Bandung atas Persita Tangerang tampaknya menyisakan luka mendalam untuk tim berjulukan Maung Bandung. Pertandingan yang berlangsung di Indomilk Arena, Minggu (9/4) malam itu berakhir dengan skor 4-0.
Perjuangan Persib Bandung untuk mempertahankan peringkat kedua pun menjadi lebih berat setelah diambil alih oleh Persija Jakarta berkat mengalahkan Dewa United. Apalagi keduanya saat ini tinggal menyisakan satu pertandingan saja Untuk itu kekalahan dari Persita Tangerang akan sangat mempengaruhi tim Persib Bandung.
Pelatih Persib Bandung, Luis Milla sebelumnya sempat menyatukan tekad serta daya juang di sisa pertandingan yang ada selepas menghadapi Persis Solo. Kemenangan yang diraih diharapkannya menjadi motivasi pemain dalam menjaga posisi tim di peringkat kedua.
Namun justru saat menghadapi Persita Tangerang, ia melihat tekad dan daya juang para pemainnya menghilang begitu saja. Padahal hal tersebut sangatlah penting untuk timnya.
Akibatnya Luis Milla menjadi tidak yakin dengan posisinya di musim selanjutnya. Ia seolah mengindikasikan akan keluar dari Persib Bandung jika sudah tidak sepaham dengan para pemainnya.
“Saya tidak mengerti ketika semua sepakat dengan apa yang kita lakukan, ternyata hasilnya berbeda. Ini menjadi pertanyaan besar buat saya apabila melatih (Persib) lagi musim depan,” kata Milla usai laga.
Sebagai pelatih, ia sangat membutuhkan kepercayaan dari para pemainnya. Akan sulit untuknya jika para pemain tidak mempercayainya sebagai pelatih.
Atas dasar itu mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu akan melakukan sesuatu yang besar jika ternyata masih dipercaya oleh klub untuk tetap menjadi pelatih di Persib Bandung.
“Kami perlu kepercayaan dari pemain. Saya percaya pemain dan seharusnya pemain juga percaya saya dengan tunjukkan performa dan attitude mereka. Perlu analisa dan evaluasi untuk ke depan,” jelasnya.
TIDAK DIPERCAYA PEMAIN
Dengan capaian yang kurang baik saat menuju ke akhir musim, Luis Milla tentunya merasa kecewa. Empat kekalahan dari delapan laga yang dijalani bukanlah hal baik untuk tim sekelas Persib Bandung.
Terlebih posisi dua besar menjadi sulit diraih setelah kekalahan besar dari Persita Tangerang. Ia pun sempat menyentil para pemain yang dilihatnya tidak mencerminkan profesionalitas yang tinggi saat menghadapi tim berjulukan Pendekar Cisadane itu.
Ia merasa para pemainnya sudah sangat mengecewakan dirinya dengan tidak mempercayainya sebagai pelatih. Luis Milla melihat para pemain tidak menjalankan instruksinya dan akhirnya kekalahan besar pun menjadi ganjarannya.
“Bagaimana masa depan saya juga, apakah klub masih percaya pada saya atau tidak, pemain masih percaya pada saya atau tidak,” ujarnya.
“Tapi hari ini saya rasa pemain tidak percaya pada saya karena hasil dan sikap mereka seperti ini. Saya tidak mengerti,” ungkapnya.
EVALUASI SELEPAS BERTEMU PERSIKABO 1973
Persib Bandung yang menyisakan satu pertandingan lagi membuat Luis Milla menargetkan kemenangan di laga terakhir saat menjamu Persikabo 1973. Untuk itu ia mencoba melupakan sejenak kekalahan besar atas Persita Tangerang.
Mengesampingkan apakah ia akan tetap melatih atau tidak, rencananya selepas menghadapi Persikabo 1973, Luis Milla akan tetap mulai mengevaluasi timnya dan mencoret beberapa pemain yang dirasanya tak masuk rencananya di musim depan.
“Ya sekarang kami punya waktu untuk bisa mempersiapkan diri demi menutup musim dengan kemenangan melawan Persikabo. Dan setelah itu kami akan melakukan analisa besar mengenai situasinya, berapa pemain di tim (yang dipertahankan),” kata Luis Milla.
KOMENTAR PEMAIN USAI KALAH BESAR DARI PERSITA TANGERANG
Kapten Persib Bandung, Achmad Jufriyanto merespons kekalahan timnya atas Persita Tangerang. Pemain yang sempat bawa Persib Bandung juara ISL 2014 itu mengaku lawannya membuat timnya kewalahan.
Selama satu pertandingan penuh Persita Tangerang membuat Persib Bandung tidak bisa mengembangkan permainannya. Alhasil, timnya harus kalah besar dari Persita Tangerang.
“Mereka tahu apa yang harus dilakukan sehingga kita sulit berkembang di babak pertama. Di babak kedua kita mencoba untuk membalikan keadaan tapi itu tidak cukup, itu saja,” terang Achmad Jufriyanto.