Keharusan membalikkan ketertinggalan tiga gol di leg pertama pada akhirnya terlalu berat buat Bayern Munchen. Namun, mereka bisa memberikan kerepotan besar buat Manchester City di leg kedua pada Rabu (19/4).
Bayern menggebrak sejak awal laga, tapi City bisa tampil defensif juga untuk menjaga keunggulan laga pertama. The Cityzens bahkan bisa menang lagi kalau saja eksekusi jagoan mereka musim ini enggak melayang.
Berikut ini hal-hal yang dapat dicermati dari hasil di Allianz Arena.
Haaland Gagal dan Melunasi
Wasit Clement Turpin memberikan penalti untuk City menyusul handball Dayot Upamecano. Namun, eksekusi Erling Haaland dari titik putih pada menit ke-37 melayang di atas mistar.
Pada menit ke-57, Haaland membayar lunas kegagalannya itu. Mantan penyerang Dortmund ini menggetarkan jala gawang Yann Sommer meneruskan sodoran Kevin de Bruyne.
Gol itu menjadi yang ke-35 yang dibuat Haaland di ajang megah ini. Penyerang asal Norwegia ini terus mencetak rekor. Ia yang tercepat mencapai 35 gol, yakni dalam 27 laga. Terdekat berikutnya adalah Ruud van Nistelrooy, yang butuh 42 laga untuk mencapai 35 gol. Kylian Mbappe memerlukan 54 laga, Lionel Messi 55 laga, dan Robert Lewandowski 56 laga. Haaland edan!
Penalti Kimmich, Merah Tuchel
Di bagian akhir laga, wasit memberikan penalti Bayern. Manuel Akanji dinilai handball. Pemeriksaan VAR memastikannya. Joshua Kimmich dapat menaklukkan Ederson.
Tuchel mendapatkan kartu merah menyusul aksinya di tepi lapangan pada menit ke-86 atau tiga menit setelah penalti sukses Kimmich. Dua menit sebelumnya, ia mendapatkan kartu kuning.
Tertahan di 10 dan 99
Hasil 1-1 ini sedikit mencoreng Cityzens, menghentikan laju 10 kemenangan mereka di semua kompetisi. Namun, tak kurang, Manchester Biru menatap empat besar ketiga beruntun mereka di kompetisi yang belum pernah mereka taklukkan ini.
Hasil imbang ini juga menggagalkan kemenangan ke-100 Pep Guardiola di Liga Champion. Duel ini sendiri merupakan laga ke-400 dirinya menangani The Cityzens. Allianz Arena menahan langkah Pep.
City Terdominasi
Secara keseluruhan, Bayern mendominasi permainan. Man. City, dengan sebelas awal yang sama dengan leg 1 pekan lalu, hanya bisa menorehkan 45% penguasaan bola. Guardiola mengakui tekanan besar tuan rumah yang pernah ia latih.
“Kami menghadapi lawan yang luar biasa. Kami tertekan pada babak pertama. Kami beruntung sebelum penalti yang gagal itu. Mereka memiliki satu atau dua peluang. Namun, kami bertahan dengan baik dan momentum datang. Babak kedua jauh lebih baik,” ucap Guardiola seperti dikutip The Guardian.
Dayot Upamecano dan Kingsley Coman merupakan dua pemain Die Roten yang menurut Guardiola merepotkan City di paruh pertama.
Tuchel Suka City, Jelas bukan Wasit
“Kami tampil bagus dan tangguh. Kami perlu mencetak gol. Bila bisa melakukannya, City akan tertekan. Namun, sulit setelah kemasukan tiga gol di leg pertama, yang seharusnya tak terjadi. City tampak luar biasa. Saya suka cara bermain mereka. Jadi, selamat untuk mereka,” tutur Tuchel dikutip BT Sports.
Pelatih yang memberikan trofi Liga Champion kedua buat Chelsea ini juga menyorot performa wasit. Tak kurang, pengusiran Tuchel menegaskan frustrasi tuan rumah.
Tiga Konsekutif, Tiga Ajang
Fokus tinggi City di ajang ini membawa mereka ke semifinal ketiga berturut-turut. Keberhasilan ini juga memelihara peluang Cityzens di tiga kompetisi.
Di Premier League, City masih setia membuntuti Arsenal. Kans mereka melewati klub London Utara itu besar dengan laga pekan depan di Etihad Stadium mempertemukan mereka.
City berpeluang pula maju ke final Piala FA. Di semifinal akhir pekan ini, Manchester Biru akan meladeni klub divisi dua, Sheffield United.
Ambisi Balas Real
Semifinal akan mempertemukan City dengan juara bertahan, Real Madrid. El Real merupakan tim yang menggagalkan Madrid melangkah ke final tahun lalu. Madrid akhirnya kampiun musim silam, kali ke-14 sepanjang sejarah.
“Semoga kami bisa membalas! Kami tahu betapa berat menghadapi Madrid di kompetisi ini. Kami jelas akan menantang mereka. Kami merasa tim ini sangat percaya diri saat ini. Saya pikir kami akan lolos ke final,” ujar gelandang City, Bernardo Silva.
El Real juga masih harus membagi konsentrasi. Madrid lolos ke semifinal dengan dua kemenangan 2-0 atas wakil Inggris lainnya, Chelsea. Los Blancos masih berpeluang meraih Copa del Rey dengan tempat di final menghadapi Osasuna.
Liga mungkin akan dilepas Madrid. Meski begitu, godaan bisa besar juga. Dua hasil seri di La Liga yang dialami pemuncak klasemen, Barcelona, memangkas jarak ketertinggalan Madrid.
JadwalÂ
Leg 1
9/5: Real Madrid vs Manchester City
Leg 2
17/5: Manchester City vs Real Madrid