Menyambangi Santiago Bernabeu pada Selasa (8/5), Manchester City disebut memiliki peluang yang lebih besar musim ini dibandingkan sebelum-sebelumnya. Namun, hasil seri sudah bagus buat City di kandang Real Madrid.
Benturan antara Real Madrid dan Manchester City menjadi jamak dalam beberapa tahun terakhir. Leg 1 semifinal Liga Champion nanti akan menjadi kesempatan sekali lagi bagi The Cityzens untuk menjadi kubu yang lebih baik daripada sang juara bertahan dan pemegang rekor gelar ajang wahid Eropa ini.
Laga ini akan menjadi pertemuan kesembilan di antara kedua klub. Hasilnya seimbang, masing-masing tiga kemenangan dan dua imbang. City memenangi tiga dari empat duel terakhir. Hanya, Madrid berhasil memenangi pertemuan terakhir, yakni semifinal leg 2 di Bernabeu, secara dramatis yang berujung kelolosan ke final.
City hampir memenangi duel terakhir itu. Wajar bila Manchester Biru disebut menginginkan pembalasan. Hanya, Pep Guardiola menepis anggapan itu.
“Akan menjadi kesalahan besar. Kami datang bukan untuk pembalasan. Ini hanyalah kesempatan yang lain. Suatu hari kami akan tampil di final dan memenanginya,” ucap Guardiola seperti dikutip ESPN.
Guardiola jelas mesti mencari cara untuk mengubah kesempatan itu menjadi tiket ke final. Di Bernabeu, City berpeluang menjadi klub Inggris pertama yang bisa dua kali menang di stadion tersebut. Bagi Pep pribadi, ia mesti menunjukkan kualitas agar bisa mengungguli pelatih peraih trofi LC terbanyak, Carlo Ancelotti.
Baca pula: Masihkah Carlo Ancelotti Lebih Pas di Liga Champion daripada Pep Guardiola?
Apa pun hasilnya, duel ini diperkirakan akan sarat gol lagi. Empat benturan terakhir kedua kubu menghasilkan 17 gol atau rata-rata 4,25 gol per laga. Dari 17 gol itu, Madrid mencetak delapan di antaranya.
Torehan gol itu tak ayal menunjukkan efisiensi pemanfaatan peluang oleh El Real. Madrid membuat 17 tembakan ke gawang di empat pertemuan terakhir itu. Artinya, raksasa Spanyol ini memaksimalkan 47% tembakan ke target itu menjadi gol. Rasio gol dari shot on target City hanya 29%.
Duel berpotensi besar akan berlangsung terbuka. Pertukaran serangan akan terjadi sepanjang permainan. Kedua kubu berseteru masing-masing memiliki amunisi mumpuni untuk mencetak gol.
Madrid mempunyai banyak penggedor. Rodrygo telah mengisyaratkan ancaman yang sama seperti musim lalu saat masuk sebagai pengganti yang menentukan. Pada akhir pekan, penyerang asal Bbrasil itu juga membukukan dua gol yang memberikan Copa del Rey buat Los Blancos. Karim Benzema bisa mengejutkan dengan pengalamannya.
Hanya, dapat dikatakan bahwa Vinicius Junior adalah ancaman terbesar buat Cityzens nanti. Di semua kompetisi, ia membuat assist terbanyak (19 buah), peluang (101), dan keterlibatan dalam gol (41 kali, masing-masing berupa 22 gol dan 19 assist). Khusus peluang yang ia buat, 100 dari total 101 buah hadir dalam bola hidup.
Catatan menggetarkan milik Vini Jr. itu bisa diteruskan dengan keterlibatan terbanyak di semua kompetisi perihal tembakan menyusul aksi menggiring bola. Penyerang Brasil itu melepaskan 59 tembakan dan 51 kali menciptakan peluang bagi rekannya menyusul dribel.
Saat Madrid tidak menghadirkan banyak perubahan dari musim lalu, City menampilkan sebuah perubahan yang membuat mereka lebih difavoritkan musim ini. Perubahan itu bernama Erling Haaland. Penyerang Norwegia itu tampil sangat produktif di musim pertamanya berseragam Man. City.
Sang striker telah menggelontorkan 51 gol di semua kompetisi musim ini. Eks pemain Dortmund itu juga menjadi top-scorer Liga Champion musim ini dengan selusin gol. Secara keseluruhan kariernya, Haaland telah membuat 35 gol dari 27 laga, yang berarti sebiji gol setiap 58 menit.
Ancelotti tahu betul perbedaan signifikan Cityzens musim ini tersebut. Menurutnya, City semakin lengkap dan semakin sulit dihentikan.
“Bicara tentang Haaland berarti tidak hanya bicara soal satu pemain, tapi juga tentang sebuah tim lengkap yang menyerang dan memiliki banyak ide. Mereka adalah tim yang lebih lengkap sekarang. Rencana kami tidak hanya menahan Haaland, tapi lebih untuk menghentikan tim yang tampak tidak bisa dihentkan. Namun, saya rasa kami bisa menang,” ujar Ancelotti dikutip Manchester Evening News.
Cityzens boleh jadi lebih lengkap daripada musim silam. Namun, ambisi menang di Bernabeu bakal sulit direalisasikan. Hasil seri mungkin sudah menjadi modal cukup besar buat City sebelum leg 2 di rumah.