Sekitar lima tahun sudah berlalu sejak terakhir kali Barcelona menjuarai La Liga musim 2018/19. Kala itu, Lionel Messi masih berkarier di Nou Camp.
Penantian itu terbayar, Senin (15/4) dini hari WIB. Kemenangan 4-0 Barcelona atas tuan rumah sekaligus rival sekota, Espanyol, memastikan Barca kembali juara La Liga.
Barca sempat unggul empat gol berkat gol-gol Robert Lewandowski (11’, 40’), Alejandro Balde (20’), dan Jules Kounde (53’). Marjin empat gol itu membuat Barca sedikit melonggarkan tekanan hingga akhirnya sang lawan mampu memperkecil kedudukan menjadi 2-4 lewat gol Javi Puado (73’) dan Joselu (90+2’).
Begitu wasit Ricardo Bengoetxea meniupkan peluit akhir, sebagian fan Espanyol turun dari tribun dan menyeruak ke lapangan. Hal itu membuat para personal Barca terpaksa bergegas masuk ruang ganti.
Situs Football Espana menyebutkan bahwa dua pemain senior Barca, yakni Sergio Busquets dan Jordi Alba, sampai harus diamankan pihak keamanan karena suasana sempat memanas di lorong menuju ruang ganti pemain.
*Resmi memasuki era baru
Terlepas dari insiden di akhir laga tersebut, para penggemar Barca wajib bersyukur atas keberhasilan ini. Pasalnya, Barca resmi memasuki era kejayaan baru.
Yang pertama tentu saja merujuk pada sang pelatih, Xavi. Gelar ini merupakan gelar juara La Liga perdana Xavi selaku arsitek tim.
Menurut Squawka, Xavi resmi mengikuti empat pendahulunya yang juga sukses mencicipi gelar La Liga, baik sebagai pemain atau pelatih. Mereka adalah Josep Samitier, Johan Cruyff, Pep Guardiola, dan Luis Enrique.
Dalam perjalanan menuju gelar juara musim ini, Xavi sempat mendapat penilaian miring lantaran strateginya dianggap kurang ofensif.
Dari total 27 kemenangan yang sudah diraih Xavi dan pasukannya sejauh ini di liga, sebanyak 14 di antaranya berkesudahan dengan kemenangan tipis satu gol Barca atas sang lawan. Jika dipersentase, jumlah kemenangan tipis Barca itu setara dengan 52%.
Meski begitu, toh pada akhirnya Xavi tetap berhasil mengantar Barca ke tangga juara. Suara-suara miring di awal-awal musim pun berganti dengan pujian untuk sang gelandang legendaris.
Tanda lain yang menggambarkan sukses era baru Barca juga terwakili lewat Pedri dan Gavi yang akhirnya mencicipi gelar La Liga perdana mereka.
Dua gelandang muda tersebut sudah dipercaya menjadi motor serangan tim. Keduanya juga dianggap sebagai penerus Xavi dan Andres Iniesta. Merupakan sebuah jalan panjang untuk sampai ke titik tersebut. Akan tetapi, dengan mencicipi gelar juara rasanya sudah menjadi langkah awal yang tepat bagi Pedri dan Gavi.
Jika Xavi, Pedri, dan Gavi menjadikan keberhasilan ini sebagai sukses perdana mereka, maka hal sebaliknya berlaku untuk Sergio Busquets.
Berhubung dirinya sudah mengumumkan rencana untuk keluar dari Barca di akhir musim, maka kepergian Busquets nantinya bakal meninggalkan Jordi Alba sebagai pemain senior terakhir era Messi yang masih bertahan di Barca.
Busquets termasuk kenyang gelar juara selama berseragam Blaugrana. Secara keseluruhan, ia sudah mencicipi 32 trofi selama berseragam Barca.
Jumlah koleksi gelar Busquets tersebut setara dengan koleksi Andres Iniesta. Keduanya hanya berselisih tiga trofi dari peringkat teratas, Lionel Messi (35 gelar).