Berkat ketajaman Romelu Lukaku belakangan ini, muncul beragam ulasan yang membandingkannya dengan Edin Dzeko jelang laga final Liga Champions versus Manchester City akhir pekan mendatang.
Hidup selalu menyisipkan kejutan. Siapa yang setahun lalu menyangka seorang Edin Dzeko sanggup mengantar Inter hingga ke final. Usianya saja sudah 37 tahun.
Dzeko memastikan anggapan tersebut salah alamat. Lewat koleksi empat golnya, striker Bosnia itu merupakan top skor Inter khusus di ajang Liga Champions. (*Lihat boks data)
Yang masih segar dalam ingatan adalah kala golnya menjadi gol pembuka kemenangan 2-0 Inter atas Milan di semifinal leg pertama. Dzeko juga terpilih sebagai pemain terbaik di laga itu.
Secara keseluruhan, kontribusi Dzeko cukup kentara dalam perjalanan Inter musim ini. Berbekal koleksi 14 gol di semua ajang, ia hanya kalah subur dari Lautaro Martinez (28 gol).
Jumlah yang sama sebenarnya juga dikoleksi Romelu Lukaku. Kebetulan, performa striker Belgia itu sedang menanjak belakangan ini. Ia mengoleksi tujuh gol di enam penampilan terakhirnya di Serie A.
Catatan itu mengapungkan beragam ulasan soal siapa di antara keduanya yang lebih layak mendampingi Martinez sejak menit awal kontra City.
Mari sedikit kita bedah. Mengacu pada data statistik Transfermarkt, Dzeko dan Lukaku sama-sama 18 kali terpilih sebagai starter, khusus di Serie A.
Perbandingannya baru jomplang di ajang Liga Champions, di mana Dzeko 10 kali menjadi starter, sedangkan Lukaku tak pernah sama sekali. Dari total tujuh penampilan Lukaku hingga semifinal, seluruhnya berawal dari bangku cadangan.
Jadi kalau bicara perjalanan hingga ke final, Dzeko masih lebih dipercaya pelatih Simone Inzaghi untuk tampil sejak menit awal ketimbang Lukaku.
Masalahnya, seperti yang sudah diulas di atas, performa Lukaku tengah menanjak belakangan ini. Inzaghi tentu tak akan menyampingkan kontribusi lima gol Lukaku (4 gol, 1 assists) di sepanjang Mei, termasuk assistsnya untuk gol Martinez ke gawang Milan di semifinal leg kedua.
Dalam rentang waktu serupa (sepanjang Mei), kontribusi gol Dzeko (3 gol) sedikit lebih minim dibanding Lukaku.
Dari perbandingan di atas, wajar rasanya jika belakangan muncul perdebatan soal siapa di antara kedua striker tersebut yang bakal tampil lebih dulu kontra City.
Salah satu eks bintang Juventus dan Bologna di era 80-90an, Giancarlo Marocchi, bahkan menyakini bahwa perbandingan Dzeko-Lukaku menjadi bahan pikiran utama Inzaghi dalam merumuskan taktik kontra City.
“Ini merupakan salah satu pilihan sulit dalam kehidupan karier Inzaghi. Jika tak ingin ambil resiko, pilihlah Dzeko. Tapi kalau Inzaghi pelatih sejati, maka cobalah mainkan Lukaku,” ujar Marocchi dilansir Football Italia.
Sekalipun Inzaghi tetap pada kebiasaannya untuk menurunkan Dzeko terlebih dahulu, Lukaku toh juga tajam meski berstatus sebagai pemain pengganti. Ia mengoleksi tiga gol dan satu assist saat merumput dari bangku cadangan.
===
BOKS DATA 1
5 BESAR DAFTAR PENCETAK GOL INTER DI LIGA CHAMPIONS
Romelu Lukaku – 4 gol
Nicolo Barella – 3 gol
Lautaro Martinez – 3 gol
Romelu Lukaku – 3 gol
Henrikh Mkhitaryan – 2 gol
===
BOKS DATA 2
KONTRIBUSI GOL PEMAIN INTER DI BULAN MEI 2023
Lautaro Martinez – 7 gol
Romelu Lukaku – 5 gol
Edin Dzeko – 3 gol
Henrikh Mkhitaryan – 1 gol
Nicolo Barella – 1 gol
Federico Dimarco – 1 gol
Hakan Calhanoglu – 1 gol