Ada beberapa hal menarik lainnya di samping kisah heroik Ilkay Gündoğan lewat dua golnya. Mulai dari makin bertambahnya koleksi trofi Pep Guardiola, Kevin de Bruyne menuju gelar ke-13-nya, hingga sepenggal fakta hiburan untuk United.
Bicara final Piala FA 2022/23 berarti bicara Ilkay Gündoğan, itu sudah pasti. Dua gol tendangan voli Gundogan – satu gol dari masing-masing kakinya – menjadi penentu kemenangan 2-1 Manchester City atas Manchester United, Sabtu (3/6).
Namun, selain Gundogan, tentu ada juga sosok-sosok lain yang ikut mencuat khususnya terkait pencapaian individu berdasarkan data statitik.
Beberapa di antara mereka adalah Pep Guardiola, Phil Foden, dan tentu saja, pencetak gol tunggal United, Bruno Fernandes. Setidaknya demikianlah hasil penelusuran Jebreeetmedia dari berbagai sumber, seperti yang disarikan di bawah ini.
1. Piala-Piala Guardiola
Gelar Piala FA ini memperkaya koleksi trófi juara Pep Guardiola, khususnya di piala domestik. Ia kini sukses mengukir Triple-Double, yakni dua kali juara di tiga ajang dan liga berbeda.
Rinciannya, dua gelar Copa del Rey bersama Barcelona (2009, 2012), dua gelar DFB-Pokal bersama Bayern Munich (2014, 2016), dan dua gelar Piala FA bersama City (2019, 2023)
Berkat catatan tersebut, karier kepelatihan Guardiola makin berwarna. Satu-satunya yang tersisa tinggalah trofi Liga Champions. Guardiola hanya selangkah lagi dalam mewujudkan mimpi tergila City.
Di satu sisi, gelar Piala FA ini memang melanjutkan keberhasilan The Citizens menjuarai Premier League musim ini. Di sisi lain, harapan untuk melengkapi kedua gelar tersebut dengan Liga Champions pun makin selangit. Siapa yang tak mau menutup musim dengan keberhasilan Treble Winner?
Apalagi, semenjak skuat Manchester Biru bertabur bintang di era Sheikh Mansour, City sudah memborong 19 gelar domestik, yakni 7 gelar Premier League, 6 gelar Piala Liga, 3 gelar Piala FA, dan 3 gelar Community Shield.
City butuh pengakuan bahwa mereka juga bisa perkasa di Eropa dan satu-satunya jalan adalah dengan mengalahkan Inter Milan di final pekan depan.
2. Sukses Skala Singkat Foden
Fakta yang tak kalah menarik lainnya adalah soal bagaimana seorang Phil Foden, yang masih berusia 23 tahun, sudah mencicipi beragam gelar di City tanpa harus banyak-banyak tampil.
Foden memang tak terlalu reguler dipasang sebagai starter. Sering kali ia merumput dari bangku cadangan. Seperti di laga ini, ia baru masuk menggantikan Kevin De Bruyne di menit 76’.
Namun, justru di situlah uniknya Foden, setidaknya menurut data statistik Squawka. Jika dirata-rata, ia berhasil merengkuh satu trofi hanya dalam 16,6 laga, terhitung sejak ia menjalani kontrak profesional.
Berkat tambahan gelar Piala FA musim ini, Foden berarti sudah mencicipi 13 trofi, yakni 5 gelar Premier League, 4 gelar Piala Liga, 2 gelar Piala FA, dan 2 gelar Community Shield.
3. De Bruyne Bidik Gelar Ke-13
Sejak bergabung dengan City pada tahun 2015 silam, Kevin De Bruyne berarti sudah meraih 12 gelar mayor. Rinciannya, 5 gelar Premier League, 5 gelar Piala Liga, dan 2 gelar Piala FA.
Jadi, kalau kata orang angka 13 itu sial, maka De Bruyne justru berharap yang sebaliknya, yakni gelar ke-13 itu berupa trofi Liga Champions.
Selaku pemain kunci yang sudah lebih dulu memperkuat City di era kepelatihan Guardiola, KDB termasuk yang menanggung beban harapan cukup besar dari para penggila The Citizens terkait misi meraih Si Kuping Besar. Kita tunggu pekan depan.
4. Trofi Keenam Haaland
Erling Haaland tengah menjalani mimpi terliar dari banyak pesepak bola. Bagaimana tidak, ia bisa melewati musim perdananya di City dengan gemilang.
Benar-benar tak tampak kesan soal terjalnya jalan seorang pemain muda berumur 23 tahun yang langsung dituntut menjadi bomber utama pada musim perdananya di tim sebesar City. Belum tentu ada pemain lain seusia dan sehebat Haaland yang bisa menjalani tantangan serupa.
Faktanya, Haaland justru sudah bergelimang gelar. Trofi Piala FA ini merupakan trofi keenamnya bersama City. Jumlah yang tergolong spesial.
Rinciannya, trofi Golden Boot, trofi Player of the Season, trofi Young Player of the Season, trofi FWA Footballer of the Year, trofi Premier League, dan trofi Piala FA.
Menariknya, sebanyak empat dari enam gelar koleksi Haaland tersebut diraih sebagai penghargaan individu. Haaland seperti benar-benar memamerkan kualitas permainan sekaligus peran besarnya untuk tim.
5. Fernandes Mencoreng Clean-Sheet City
Para fan United boleh saja kecewa dengan kekalahan ini. Namun, tetap ada fakta positif menarik yang setidaknya bisa sedikit menjadi pelipur lara.
Yaitu soal United sebagai satu-satunya tim yang berhasil menjebol gawang City. Pasalnya, gol penalti Fernandes menodai catatan clean-sheet yang diukir City hingga ke semifinal.
Sebelumnya, gawang City selalu perawan kala mereka menghentikan Chelsea, Arsenal, Bristol City, Burnley, dan Sheffield United di babak-babak sebelumnya.