Seorang bintang lawas gantung sepatu. Pada Sabtu (1/7), mantan bintang Arsenal, Barcelona, dan Chelsea, Cesc Fabregas, mengumumkan pensiun dari sepak bola. Namun, pensiunnya itu sebagai pemain. Ia masih akan berurusan dengan olahraga terpopuler di muka bumi ini.
Gelandang berusia 36 tahun itu memutuskan untuk berhenti bermain. Kariernya diwarnai sejumlah trofi penting, seperti Piala Dunia bersama Spanyol, dua Premier League berseragam Chelsea, dan gelar La Liga saat kembali ke Barcelona.
Como menjadi klub terakhirnya. Fabregas baru menjalani setahun dari dua tahun kontraknya di klub Serie B Italia itu.
Fabregas mengawali perjalanannya dengan masuk akademi Mataro. Kariernya menuju arah cemerlang setelah masuk akademi Barcelona, La Masia, saat berusia 10 tahun pada 1997.
Arsenal menggaetnya pada 2004. Bersama The Gunners, Fabregas meraih Piala FA. Setelah tujuh tahun berada di klub London Utara itu, Fabregas kembali ke Barcelona.
Tiga tahun di klub Catalan itu, Fab kembali ke Premier League. Pria kelahiran Arenys de Mar itu melewati hampir 200 laga bersama Chelsea.
Monaco memboyong pemain bernama lengkap Francesc Fabregas Soler itu pada Januari 2019. Dalam tiga setengah musim di klub Prancis itu, ia hanya tampil sebanyak 68 kali karena gangguan cedera. Musim lalu, Fab hanya bermain 17 kali berseragam Como.
Fabregas mengukir 110 penampilan bersama timnas Spanyol. Bersama La Furia Roja, pengidola Pep Guardiola ini mengangkat dua trofi Euro yang mengapit gelar juara dunia pada 2010.
“Dengan bersedih hati, saatnya telah tiba bagi saya untuk gantung sepatu,” tulisnya di akun Instagram miliknya seperti dikutip BBC.
View this post on Instagram
“Setelah 21 musim bermain secara profesional, saatnya untuk gantung sepatu. Saya tidak akan pernah melupakan hari-hari pertama di Arenys, Mataro, Barca, Arsenal, Barca lagi, Chelsea, Monaco, dan Como. Saya telah mengangkat Piala Dunia, dua Euro, hingga memenangi segalanya di Inggris dan Spanyol dan hampir semua trofi di Eropa. Perjalanan yang mustahil saya lupakan,” tulisnya pula di akun Twitter.
“Anda semua yang telah membantu saya, rekan tim, pelatih, direktur, presiden, pemilik, penggemar, dan agen saya, terima kasih yang tulus. Kepada lawan, terima kasih telah membuat saya lebih kuat. Dan kepada seluruh keluarga saya, dari orang tua dan saudara perempuan saya hingga istri dan anak-anak saya, terima kasih atas nasihat, bantuan, dan bimbingan kalian dalam perjalanan yang panjang dan luar biasa ini.
“Saya memiliki pengalaman yang tidak saya pikirkan dalam sejuta tahun akan saya alami. Saya telah belajar tiga bahasa dan dapat mengatakan bahwa itu membuat saya lebih berbelas kasih dan bijaksana. Itu sangat berharga untuk semua kenangan indah dan teman-teman yang telah saya dapatkan selama ini.
“Namun, tidak semuanya kesedihan. Tantangan baru juga dimulai. Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa saya akan melewati garis putih dan mulai melatih tim B dan Primavera Como 1907, klub dengan proyek yang saya sangat nantikan. Klub luar biasa ini telah memenangkan hati saya sejak menit pertama. Mereka datang kepada saya pada saat yang tepat dalam karier saya. Saya akan memberikan segalanya dengan kekuatan saya.
“Jadi, setelah 20 tahun yang luar biasa penuh dengan pengorbanan, dedikasi, dan kegembiraan, yang tersisa bagi saya hanyalah ucapan terima kasih dan selamat tinggal pada olahraga yang luar biasa ini sebagai seorang pemain.
“Saya menikmati setiap menit di lapangan.”