Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, akhirnya buka suara ke publik soal kondisi pelik yang tengah menaungi timnya.
“Kami sedang berada di situasi rumit. Kami harus beradaptasi dengan kondisi keuangan klub,” ujar Xavi seperti dilansir Football Espana di sela-sela pembukaan akademi sepak bolanya, Kamis (6/7).
Pernyataan itu pun makin membuat jurnalis yang hadir semakin penasaran dan memberondong sang pelatih dengan sejumlah pertanyaan, khususnya isu jual-beli pemain di bursa transfer musim panas ini.
Ada tiga pilar Barca yang santer diisukan bakal hengkang, yakni Franck Kessie, Ansu Fati, dan Ferran Torres. Xavi coba meladeni pertanyaan para jurnalis tersebut meski jawabannya tak terlalu terang-terangan. Ia mulai dari kondisi Kessie.
“Saya sudah berbicara dengan Kessie dan ia paham situasi klub saat ini. Obrolan kami termasuk privat dan saya tak akan membocorkannya ke publik,” ujar Xavi.
Namun, khusus pertanyaan terkait masa depan Fati dan Torres, Xavi terkesan lebih tertutup. Ia hanya memberikan jawaban umum.
“Saya sudah berbicara dengan sejumlah pemain. Kita lihat saja apa yang terjadi di tanggal 10 (saat tim mulai kembali berlatih) dan apa yang bisa kami lakukan untuk menyusun kembali kekuatan tim. Tapi semuanya juga tetap tergantung pada kondisi keuangan tim,” ujar Xavi.
Gelandang legendaris Barca itu menekankan bahwa sebagai pelatih, ia tak bisa menyenangkan semua pemain. Akan ada sejumlah nama yang dipastikan bakal sedikit mendapat menit tampil.
“Saya mengerti perasaan mereka. Memang kurang pas rasanya jika seorang pelatih mengatakan ke sejumlah pemain bahwa kesempatan mereka untuk tampil reguler cukup terbatas. Namun, saya harus melakukannya karena saya pelatih,” ujar Xavi.
“Sebagian pemain justru bisa menerima dan berterima kasih karena kejujuran tersebut, meski memang awalnya mereka marah. Namun, memang seperti itulah kondisinya,” tutup Xavi.
Sejauh ini, Barca setidaknya membutuhkan tambahan amunisi, khususnya di dua sektor, yakni gelandang bertahan dan bek sayap kanan. Pos gelandang bertahan agak timpang setelah Sergio Busquets mengakhiri pengabdiannya di Barca dan pindah ke Inter Miami.
Barca memang sudah kedatangan Ilkay Gündoğan dari Manchester City dan Inigo Martinez dari Athletic Bilbao. Namun, Xavi menjelaskan bahwa hal itu tak sepenuhnya menjadi solusi.
Gundogan akan lebih berbahaya dibanding sekedar menjadi gelandang pembagi bola, sedangkan kualitas Martinez dinilai belum selevel dengan kecakapan Busquets.
Stok gelandang yang masih tersisa di tim semacam juga belum menunjukkan sosok yang pas sebagai penerus Busquets. Xavi bahkan sampai meminta bek tengah, Andreas Christensen, untuk coba bermain di posisi Busquets. Namun, sejauh ini, upaya itu juga belum menunjukkan tanda-tanda positif.
“Benar bahwa kami punya banyak opsi di lini tengah. Akan tetapi, tak ada satu pun yang bisa secara alami berperan seperti Busquets. Frenkie (De Jong) misalnya, itu bukan posisi aslinya dan kami tak ingin memaksakan,” ujar Xavi.
Sedangkan untuk pos bek sayap kanan, nama Jules Kounde kerap mengisi posisi tersebut musim lalu. Namun, jika membandingkan bagaimana dulunya Barca memiliki seorang Dani Alves, wajar jika naluri ofensif Kounde masih dianggap di bawah Alves.
Ada dua nama yang sebenarnya cakap mengisi pos bek sayap kanan, yakni Julian Araujo dan Sergi Roberto. Akan tetapi, keduanya juga dianggap belum selevel dengan Alves, khususnya dalam sisi ofensif.
“Kita lihat saja bagaimana tim ini menyatukan kekuatan. Tentu kami ingin memperkuat beberapa sektor. Namun, semuanya masih tergantung harga pasar dan tak melanggar financial fair play,” tutup Xavi.
Barca tak leluasa bermanuver di bursa transfer lantaran perlu mengatur pengeluaran mereka. Pada awal tahun ini, situs Catalunya Radio melaporkan bahwa pos pengeluaran gaji pemain skuat Blaugrana mengalami over budget hingga sekitar 200 juta euro.