Ada sejumlah peraturan baru yang akan diberlakuan mulai musim 2023/24. Salah satunya soal tambahan waktu di masa injury time.
Laga Community Shield antara Arsenal versus Manchester City, Minggu (7/8), sudah memasuki menit ke-100’. City unggul 1-0. Namun, wasit Stuart Attwell belum juga meniupkan peluit panjang.
Hingga akhirnya, Arsenal berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol Leandro Trossard di menit 101’. Laga pun berlanjut ke babak adu penalti dan dimenangkan Arsenal (4-1).
Menurut laporan media-media Eropa, tambahan waktu hingga lebih dari 10 menit itu merupakan penerapan dari salah satu peraturan baru yang akan diaplikasikan musim 2023/24. Singkatnya, wasit akan benar-benar menghitung waktu permainan yang terhenti di waktu normal dan menambahkannya di masa injury time.
Arsenal, selaku kubu yang “diuntungkan” karena berhasil mencetak gol di masa injury time, tak banyak mempersoalkan perubahan tersebut.
“Bagus buat kami karena kami bisa memanfaatkan tambahan waktu dengan mencetak gol. Memang, durasi laga akan bertambah lama dan tim-tim akan berfikir dua kali (untuk buang-buang waktu di waktu normal). Jadi, kami harus bersiap untuk bermain selama 100 menit di setiap laga dan hal itu akan terjadi mungkin di setiap pekannya,” ujar Arteta dilansir Sky Sports.
Sebaliknya, bagi pelatih City, Pep Guardiola, hal itu justru dirasa bakal merugikan banyak tim. Ia menyoroti bagaimana waktu tambahan yang diberikan wasit justru terlalu lama hingga akhirnya Arsenal berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Trossard.
“Kami harus mulai terbiasa. Menurut saya, bukan karena kami tengah unggul 1-0, tapi lebih karena saya merasa tambahan waktu 8 menit terlalu lama karena tak banyak kejadian-kejadian yang membuat waktu terbuang di waktu normal,” ujar Guardiola.
Yang lebih membuat pelatih asal Spanyol itu meradang adalah karena dirinya merasa tak pernah dilibatkan terkait perubahan peraturan tersebut.
“Pasalnya, kami sebelumnya tak pernah diajak berdiskusi soal hal itu dan kini, kami harus menerimanya. Kebanyakan laga akan berlangsung hingga 100 menit dan hari ini contohnya. Tak banyak kejadian di lapangan tapi tambahan waktunya sampai delapan menit,” ujar Guardiola.
“Kalau saja skornya hari ini 4-3 dan Anda menambahkan sekitar 45 detik untuk setiap gol yang tercipta, kemungkinan kita semua masih akan di lapangan ini hingga besok pagi,” ujarnya berseloroh.
Namun, terlepas dari kontroversi perpanjangan waktu tersebut, Guardiola secara besar hati menerima kekalahan timnya dari Arsenal.
“Selamat untuk Arsenal. Hari ini, kami menghadapi tim yang luar biasa. Kami hanya kecewa karena kami sudah begitu dekat dengan kemenangan. Namun, inilah sepak bola dan Anda tak bisa selalu menang. Kini, kami harus segera mengalihkan fokus ke laga berikutnya kontra Burnley,” ujar Guardiola.
Di sisi lain, Arteta memuji permainan anak-anak asuhnya, terutama soal bagaimana Arsenal terus tampil habis-habisan hingga menit akhir dan upaya itu terbayarkan lewat gol menit-menit akhir Trossard.
“Tak yang lebih spesial dibanding meraih trofi di Wembley, apalagi dengan mengalahkan tim terbaik dunia. Kami sempat mendapat beberapa peluang di babak pertama dan saat Anda gagal memaksimalkannya, Anda paham apa yang bakal terjadi,” ujar Arteta.
“Namun, hari ini kami membuat beberapa keputusan bagus, menjaga momentum, dan terus tampil percaya diri hingga akhirnya bisa menyamakan kedudukan di menit-menit akhir. Kami benar-benar menunjukkan daya juang dan daya tarung untuk memenangi laga,” tutup Arteta.